Bun, Begini Cara Menaikkan Hb pada Ibu Hamil

Penting untuk mengetahui beberapa cara menaikkan Hb pada ibu hamil, karena bumil rentan mengalami anemia akibat kekurangan hemoglobin (Hb).

Cara menaikkan hb pada ibu hamil

Menjalani masa kehamilan itu susah-susah gampang ya, Bun. Ada begitu banyak perubahan di dalam tubuh yang mau tak mau harus diterima dan mulai belajar beradaptasi dengan kondisi yang baru. Terlebih lagi perihal kesehatan, di mana Bunda benar-benar dituntut untuk selalu menjaganya demi diri sendiri dan janin tentunya.

Pentingnya Menjaga Kadar Hb Normal Selama Kehamilan

Salah satu kondisi kesehatan yang harus diperhatikan saat berbadan dua adalah kadar Hb. Pasalnya, saat hamil Bunda berisiko tinggi mengalami kadar Hb rendah.

Penurunan kadar Hb saat hamil sendiri memang dapat terjadi secara alamiah. Ini akibat adanya pertambahan volume cairan dalam pembuluh darah yang membuat Hb mengalami pengenceran dan turun konsentrasinya.

Untuk diketahui, nilai batas terendah Hb pada ibu hamil di trimester I dan III adalah 11 g/dL, dan pada trimester II, yakni 10,5 g/dL. Di bawah angka tersebut, maka bumil dinyatakan mengalami anemia.

Anemia saat hamil ini harus diwaspadai, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi berbahaya, termasuk kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah pada bayi.

Itu mengapa sangat penting untuk selalu menjaga kadar Hb normal selama kehamilan. Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan. Utamanya dengan memperbanyak asupan makanan tinggi zat besi disertai dengan konsumsi suplemen besi yang sudah disarankan oleh dokter.

Berikut Beberapa Cara Menaikkan Hb pada Ibu Hamil Selengkapnya:

1. Perbanyak asupan makanan kaya zat besi, folat, dan vitamin B12

Ketiga nutrisi ini merupakan bahan baku utama yang diperlukan tubuh guna memproduksi hemoglobin. Oleh karenanya, pastikan Bunda tidak melewatkan menu makanan yang kaya zat besi, folat, an vitamin B12 setiap harinya. Beberapa contoh makanan tersebut, antara lain:

  • Zat besi. Daging sapi dan hati sapi, hati ayam, tiram, kerang, sayur bayam dan sereal yang sudah difortifikasi zat besi.
  • Folat. Kacang-kacangan (kacang merah, lentil, kacang hijau, dsb.),  sayur-sayuran berwarna hijau, dan buah-buahan (alpukat, jeruk, pepaya, buah bit, dsb.).
  • Vitamin B12. Daging merah, daging ikan, susu plus produk turunannya, telur, dan sereal yang diperkaya vitamin B12.

2. Minum suplemen zat besi

Selama kehamilan, Bunda setidaknya harus mendapatkan total 90 tablet besi, atau minimal 30 tablet besi setiap 1 trimester (90 hari). Dosis ini bisa ditingkatkan menjadi 2 atau 3 kali sehari, tergantung pada kadar Hb di dalam darah dan tentu harus berdasarkan resep dokter sebelumnya.

Konsumsi suplemen besi juga disarankan untuk dilanjutkan sampai masa nifas, jangan berakhir setelah melahirkan saja. Ini bertujuan untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya, sehingga kehamilan berikutnya akan lebih baik dari sebelumnya.

3. Penuhi kebutuhan vitamin C

Konsumsi vitamin C dalam jumlah cukup sangat dibutuhkan untuk membantu tubuh menyerap zat besi. Maka dari itu, Bunda yang sedang hamil diharuskan pula untuk mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan vitamin C. Contohnya seperti, buah jeruk, jambu biji, pepaya, kiwi, paprika dan banyak lagi lainnya.

Di samping itu, konsumsi juga sumber protein yang dapat diperoleh dari daging merah, daging unggas, daging ikan, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta makanan tinggi vitamin A atau beta karoten, seperti ikan makarel, ikan kembung, salmon, minyak hati ikan kod, telur ikan, ubi jalar, labu, dan sebagainya.

Bunda Juga Perlu Memerhatikan Beberapa Hal Berikut:

Di samping menerapkan sejumlah cara menaikkan Hb pada ibu hamil seperti di atas, Bunda pun perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini untuk dapat memaksimalkan produksi Hb dalam darah. Antara lain:

  • Perhatikan aturan makan. Jangan mengonsumsi secara bersamaan makanan yang kaya zat besi dengan yang makanan yang dapat menghambat penyerapannya di dalam tubuh. Contohnya, makanan yang tinggi fitat (gandum-ganduman), makanan kaya kalsium (susu sapi dan produk turunannya), dan minuman seperti, teh, dan kopi yang tinggi tanin.
  • Aturan minum suplemen zat besi. Jangan mengonsumsi suplemen zat besi bersamaan dengan suplemen lain, seperti suplemen kalsium, dan obat-obatan seperti, obat antasida, & antibiotik kloramfenikol, karena dapat menghambat penyerapan suplemen zat besi. Berikan jarak 1-2 jam antara konsumsi keduanya. Suplemen zat besi sebaiknya diminum 1 jam sebelum makan atau saat perut masih kosong agar lebih mudah diserap oleh aliran darah.

Terakhir, Bunda juga harus memenuhi kebutuhan tidur yang berkualitas sebanyak 7-8 jam sehari. Lalu meminimalkan tingkat stres, dan rutin berolahraga ringan, seperti jalan sore atau senam hamil.

Pastikan untuk melakukan kontrol kehamilan secara berkala dan segera periksakan ke dokter bila Bunda mengalami sejumlah gejala anemia yang cukup parah. Diantaranya seperti, kulit dan gusi nampak pucat, sesak napas, selalu merasa lemas atau kelelahan, sakit kepala, dan detak jantung tidak teratur.

  • Traci C. Johnson, MD, Webmd. 2020. Anemia in Pregnancy. Diakses Februari 2021.
  • Journals.lww.com. 2020. High and Low Hemoglobin Levels During Pregnancy. Diakses Februari 2021.
  • F Moghaddam Tabrizi, MD 1, and S Barjasteh, MSc, Ncbi.nlm.nih.gov. 2015. Maternal Hemoglobin Levels during Pregnancy and their Association with Birth Weight of Neonates. Diakses Februari 2021.
  • Mahak Arora, Parenting.firstcry. 2018. How to Improve Hemoglobin Level during Pregnancy. Diakses Februari 2021.
  • R. Y. Langham, PH.D., Livestrong. 2018. Foods That Inhibit Iron Absorption. Diakses Februari 2021.
  • Christine Mikstas, RD, LD, Webmd. 2018. Iron-Rich Foods. Diakses Februari 2021.

#