Gejala Kanker Serviks Stadium Awal – Stadium Lanjut

Semakin cepat gejala kanker serviks diketahui dan diobati, maka peluang kesembuhan pun akan semakin besar.

gejala kanker serviks

Kanker serviks adalah jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel serviks. Kondisi ini terjadi saat sel-sel sehat yang terdapat pada serviks mengalami mutasi genetik sehingga berkembang menjadi tak terkendali membentuk sel kanker.

Serviks (leher rahim) sendiri merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang menghubungkan rahim dengan vagina. Panjangnya sekitar 3-4 cm dan sebagian besar terdiri dari jaringan ikat dan otot. Ada dua bagian utama serviks, yakni ektoserviks dan endoserviks.

Sebagai bagian dari sistem reproduksi wanita, serviks memiliki peranan penting. Salah satunya menghasilkan lendir yang berfungsi untuk memungkinkan keluarnya darah menstruasi melalui vagina sekaligus untuk membantu menyalurkan sperma dari vagina ke dalam rahim saat berhubungan seksual.

Di samping itu, selama kehamilan, serviks akan menutup guna menjaga janin agar tetap aman di dalam rahim. Lantas akan melebar atau terbuka saat proses persalinan berlangsung sehingga bayi dapat dilahirkan.

Ada dua jenis utama kanker serviks yaitu, karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. Jenis ini bermula pada sel skuamosa, sementara adenokarsinoma bermula pada sel-sel kelenjar yang melapisi saluran leher rahim.

Apa yang menjadi penyebab kanker serviks?

Tercatat, sekitar 99% kasus kanker serviks di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi kronis dari human papillomavirus (HPV). Dua jenis yang paling sering menyebabkan kanker – termasuk kanker serviks adalah HPV-16 dan HPV-18. Penularannya yakni melalui hubungan seksual, baik anal, oral maupun vaginal.

Selain infeksi virus HPV, terdapat sejumlah faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita menderita kanker serviks, diantaranya yakni:

  • Merokok.
  • Sering bergonta-ganti pasangan seksual.
  • Menderita infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, sifilis dan HIV/AIDS.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena menderita penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan seperti kemoterapi.

Beberapa faktor risiko lainnya meliputi hubungan seks di usia muda, pemakaian pil KB jangka panjang, riwayat kanker serviks pada keluarga, defisiensi nutrisi, sosial ekonomi rendah, melahirkan anak lebih dari 5 kali, konsumsi obat pencegah keguguran (dietilstilbestrol) selama masa kehamilan dan lain sebagainya.

Apa saja gejala kanker serviks?

gejala kanker serviks

  • Gejala kanker serviks stadium awal

Gejala kanker serviks pada stadium awal agak sulit dikenali, bahkan seringkali penderitanya tidak mengalami keluhan apapun. Sekalipun ada, gejalanya tidak begitu khas dan kerap menyerupai gejala dari penyakit lain. Namun demikian, waspadai bila mengalami sejumlah gejala tak biasa seperti berikut:

1. Perdarahan Vagina yang Tidak Biasa

Salah satu gejala kanker serviks yang umumnya muncul pada stadium awal adalah perdarahan abnormal yang keluar dari vagina. Curigai dan segera periksakan diri ke dokter bila sering mengalami perdarahan abnormal sebagai berikut:

  • Perdarahan di luar masa haid.
  • Perdarahan setelah masa menopause.
  • Perdarahan setelah berhubungan intim.
  • Perdarahan setelah pemeriksaan panggul.
  • Perdarahan hingga menyebabkan anemia – terasa pusing dan sangat kelelahan.

2. Keputihan yang Abnormal

Keputihan merupakan kondisi yang umum dijumpai pada sejumlah wanita, biasanya disebabkan oleh infeksi jamur ataupun bakteri. Namun waspadai, bila masalah keputihan ini terus-menerus terjadi atau kerap berulang dan tak juga sembuh meski telah mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter. Bisa jadi ini pertanda kanker serviks.

Selain kerap berulang dan tak kunjung dapat disembuhkan, keputihan sebagai gejala kanker serviks memiliki ciri lainnya yakni berbau busuk dengan tekstur yang cenderung encer dan bisa berwarna bening, coklat kemerahan atau bercampur darah.

3. Menstruasi yang Lebih Berat

Gejala awal kanker serviks selanjutnya ditandai oleh gangguan menstruasi. Dimana menstruasi yang dialami menjadi lebih lama dan lebih berat. Banyaknya darah yang keluar membuat penderitanya harus mengganti pembalut tiap jam, tak jarang harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan. Kondisi tersebut bahkan dapat berujung pada anemia, menyebabkan timbulnya gejala berupa kelelahan ekstrem, pucat dan sesak napas.

4. Nyeri & Perdarahan Usai Berhubungan Intim

Hubungan intim yang dahulu menyenangkan dan memuaskan hasrat, namun mendadak justru menimbulkan rasa sakit juga perdarahan dapat menjadi tanda kanker serviks. Namun demikian, kondisi ini ini juga dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti endometriosis atau fibroid. Maka dari itu, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

  • Gejala kanker serviks stadium lanjut

Gejala kanker serviks akan semakin terlihat saat sudah memasuki stadium lanjut, lantaran pada tahap ini sel-sel kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul pun akan semakin beragam, sesuai dengan infiltrasi sel kanker ke organ yang terkena. Berikut uraiannya:

5. Nyeri Panggul

Timbulnya rasa sakit dan nyeri panggul yang dapat meluas hingga ke kaki dapat mengindikasikan bahwa kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut. Nyeri ini dapat terjadi secara konstan atau intermiten (hilang timbul) dan biasanya akan semakin memburuk selama atau setelah berhubungan intim.

6. Masalah Terkait Berkemih & Buang Air Besar

Saat sel kanker telah menyebar ke ginjal, kandung kemih ataupun usus besar, maka penderitanya dapat merasakan gejala berupa:

  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Inkontinensia urine.
  • Hematuria (adanya darah dalam urine).
  • Sering mengalami sembelit.
  • Perdarahan dari dubur saat buang air besar.

7. Kaki Bengkak

Pembengkakan kaki pada kasus kanker serviks ini terjadi akibat pertumbuhan massa kanker yang kian membesar sehingga menekan kelenjar getah bening maupun pembuluh darah di panggul. Dalam beberapa kasus, dapat dipicu pula akibat penumpukan urine di ginjal. Selain bengkak, kaki juga akan terasa nyeri.

8. Penurunan Nafsu Makan & Berat Badan

Hilangnya nafsu makan pada penderita kanker dapat disebabkan oleh beragam hal, seperti kemampuan indra pengecap yang berkurang, sembelit, sakit saat menelan, selalu merasa kenyang dan lain sebagainya. Kondisi ini tentu berdampak langsung pada penurunan berat badan bahkan dapat memicu pada komplikasi yang lebih buruk.

Bagaimana cara mengobati kanker serviks?

Pengobatan kanker serviks tergantung pada sejumlah faktor, termasuk stadium kanker dan kondisi kesehatan penderita. Semakin awal diketahui dan diobati, tingkat kesembuhan dan kelangsungan hidup pun semakin tinggi.

Untuk kondisi prakanker dan kanker serviks stadium awal, pengobatannya meliputi:

  • Terapi destruksi lokal seperti krioterapi, elektrokauter, elektrokoagulasi dan laser.
  • Histerektomi.
  • Bilateral salpingo-ooforektomi.
  • Trakelektomi.

Untuk kanker serviks stadium lanjut, pengobatannya meliputi:

  • Histerektomi radikal.
  • Eksenterasi panggul.
  • Radioterapi.
  • Kemoterapi.

Pencegahan seperti apa yang dapat dilakukan?

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menekan risiko ataupun mencegah terjadinya kanker serviks, antara lain:

  • Lakukan skrining serviks atau Pap smear secara berkala.
  • Menerima vaksin HPV.
  • Jauhi rokok.
  • Konsumsi makanan tinggi antioksidan dan olahraga secara teratur.
  • Jauhi perilaku seks berisiko.
  • Mayo Clinic Staff, Mayoclinic. 2019. Cervical cancer, symptoms & causes. Diakses Januari 2020.
  • Laura J. Martin, Webmd. 2017. Understanding Cervical Cancer -- Symptoms. Diakses Januari 2020.
  • Jessica Migala, Health. 2017. Cervical Cancer: 9 Symptoms Every Woman Needs to Know. Diakses Januari 2020.
  • Unitypoint. Don't Ignore These Cervical Cancer Warning Signs. Diakses Januari 2020.
  • Sara Altshul, Everydayhealth. 2016. Cervical Cancer Symptoms and Diagnosis. Diakses Januari 2020.
  • Lisa Fayed, Verywellhealth. 2019. Symptoms of Cervical Cancer. Diakses Januari 2020.

#