Pengkodean luka bakar (combustio) dalam ICD-10 bukan sekadar formalitas administratif. Kode yang tepat harus mencerminkan lokasi, kedalaman, serta luas permukaan tubuh yang terdampak.
Struktur Umum Kode ICD-10 Luka Bakar
Combustio memliki kode ICD yang tersebar dari kode T20–T32 yang juga membantu menilai keparahan klinis, perencanaan terapi, hingga validitas klaim asuransi. Oleh karena itu, pemilihan kode ICD-10 untuk luka bakar yang tepat sangatlah penting, agar dokumentasi tidak hanya akurat, tapi juga berdampak langsung pada tatalaksana pasien.
Berikut Kode ICD luka bakar tersebar di kelompok T20 hingga T32 dengan kategori utamanya adalah sebagai berikut:
- T20–T25: Luka bakar & korosi pada tubuh bagian luar (kulit & jaringan subkutan)
- T26–T28: Luka bakar & korosi pada mata dan organ internal
- T29: Kombinasi luka bakar pada beberapa area tubuh eksternal
- T30: Luka bakar lokasi tidak ditentukan
- T31: Luka Bakar Klasifikasi berdasarkan luas luka (% TBSA)
- T32: Klasifikasi korosi berdasarkan TBSA
Setiap kode dibagi lagi berdasarkan tingkat keparahan luka (derajat 1, 2, atau 3) serta lokasi anatomi spesifik. Kombinasi ini penting dalam menyusun dokumentasi yang utuh.
Kode Berdasarkan Lokasi & Derajat Luka Bakar
Untuk luka bakar kulit, Anda akan menemukan kode antara T20–T25. Masing-masing memiliki subkategori sesuai lokasi dan kedalaman luka:
- T20: Kepala dan leher
- T21: Badan (trunk)
- T22: Lengan atas dan bawah
- T23: Pergelangan dan tangan
- T24: Kaki
- T25: Area genitalia eksternal dan perineum
Contoh subkode:
- T21.2: Luka bakar derajat kedua pada trunk
- T22.3: Luka bakar derajat ketiga pada lengan
- T24.1: Luka bakar derajat pertama pada tungkai bawah
Pastikan untuk memilih subkode yang sesuai dengan tingkat kedalaman luka karena kesalahan pencatatan bisa memengaruhi estimasi biaya perawatan dan pertimbangan prognosis.
Kode Kombinasi Area Tubuh: T29 & T30
Jika luka bakar mengenai lebih dari satu area namun tidak dapat dirinci masing-masing lokasinya, gunakan kode:
- T29: Luka bakar multipel (misal kombinasi trunk dan ekstremitas)
- T30: Luka bakar tanpa lokasi spesifik
Kode ini digunakan saat kondisi klinis tidak memungkinkan pencatatan detail lokasi, seperti pasien tak sadar atau penilaian awal yang terbatas.
Kode Berdasarkan Luas Luka (% TBSA): T31
Kode T31 digunakan untuk menunjukkan persentase Total Body Surface Area (TBSA) yang mengalami luka bakar. Estimasi dilakukan dengan metode Rule of Nine atau Lund-Browder Chart.
- T31.0: <10% TBSA
- T31.1: 10–19% TBSA
- T31.2: 20–29% TBSA
- T31.3: 30–39% TBSA
- T31.4: 40–49% TBSA
- T31.5: 50–59% TBSA
- T31.6: 60–69% TBSA
- T31.7: 70–79% TBSA
- T31.8: 80–89% TBSA
- T31.9: ≥90% TBSA
Kode TBSA ini bersifat pelengkap dan wajib jika dokumentasi bertujuan klinis dan administratif yang mendetail.
Korosi: Luka Bakar Non-Termal (Kode T32)
Jika luka disebabkan oleh agen kimia (asam kuat, alkali), maka disebut korosi. Meskipun klinis serupa, pengkodeannya berbeda:
- T32.0–T32.9: Korosi berdasarkan TBSA, mirip struktur kode T31
Kesalahan umum adalah mengkodekan korosi sebagai luka bakar termal. Padahal, secara administratif dan farmakologis, terapinya bisa berbeda signifikan.
Kapan Menggunakan Kombinasi Kode?
Pengkodean ideal membutuhkan kombinasi minimal dua komponen:
- Kode lokasi & derajat luka (misal T22.2 untuk luka bakar derajat kedua pada lengan)
- Kode TBSA (misal T31.2 jika 20–29% permukaan tubuh terkena)
Jika melibatkan agen kimia, tambahkan T32 dan gunakan kode eksternal untuk penyebab cedera (misal X00–X19).
Contoh Kasus: Luka Bakar pada Pasien Dewasa
Seorang pasien pria, 35 tahun, datang ke IGD dengan luka bakar akibat ledakan kompor gas. Luka mencakup sebagian besar dada bagian depan, lengan kanan, dan sebagian wajah. Evaluasi awal menunjukkan luka bakar derajat dua dengan perkiraan total TBSA sebesar 27%.
Kode ICD-10 yang digunakan:
- T21.2: Luka bakar derajat kedua pada trunk (dada)
- T22.2: Luka bakar derajat kedua pada lengan
- T20.2: Luka bakar derajat kedua pada kepala dan leher
- T31.2: Luka bakar mengenai 20–29% permukaan tubuh
Jika ditemukan penyebab langsung seperti api terbuka, dapat ditambahkan kode eksternal: X00 (paparan terhadap api tak terkendali di bangunan tempat tinggal).
Dokumentasi seperti ini sangat membantu tim rawat lanjut serta bagian penjamin klaim BPJS.
Kesalahan Umum dalam Dokumentasi ICD-10 Combustio
- Hanya mencatat lokasi, tanpa TBSA
- Mengabaikan derajat luka, terutama saat multi-lapisan terlibat
- Menggunakan T30 secara default meskipun lokasi sudah diketahui
- Keliru membedakan luka bakar dengan korosi: Luka akibat bahan kimia harus dikodekan sebagai korosi (T32), bukan luka bakar termal
Tips Dokumentasi ICD-10 Combustio untuk Klinisi
- Gunakan diagram tubuh saat menilai TBSA
- Tulis estimasi derajat dan luas luka sedini mungkin
- Sertakan faktor eksternal jika diketahui (api terbuka, air panas, bahan kimia)
- Gunakan kode tambahan untuk infeksi sekunder atau komplikasi
Kesimpulan
Dokumentasi luka bakar bukan sekadar mencatat “luka bakar derajat dua”. Kombinasi kode anatomi, kedalaman, dan TBSA sangat memengaruhi ketepatan diagnosis dan keberhasilan rujukan, terapi, hingga pembiayaan.