Apa itu CEA?

CEA adalah singkatan dari carcinoembryonic antigen, salah satu jenis pemeriksaan darah atau cairan tubuh lainnya untuk menilai perkembangan tumor atau kanker dalam tubuh. CEA termasuk salah satu dari sekian banyak penanda tumor (tumor marker) yang dapat diperiksa.

Sebenarnya, CEA merupakan protein yang ditemukan dalam jaringan janin dalam rahim. Kadarnya segera menjadi sangat rendah atau hilang begitu bayi lahir.

Normalnya, orang dewasa sehat harus memiliki kadar CEA yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Namun, CEA bisa tinggi jika ada tumor tertentu di dalam tubuh.

Kadar CEA normal adalah kurang dari atau sama dengan 3 nanogram per mililiter (ng/mL).

Kadar CEA yang tinggi dapat menjadi tanda adanya kanker usus besar dan rektum, prostat, ovarium, paru-paru, tiroid, atau hati. Kadar CEA yang tinggi juga bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi non-kanker, seperti sirosis, penyakit payudara non- kanker, dan emfisema.

Jadi Tes CEA tidak dapat secara spesifik memberi tahu jenis kanker yang dialami, atau bahkan menentukan apakah menderita kanker atau penyakit lain. Jadi tes ini tidak digunakan untuk skrining atau diagnosis kanker.

Akan tetapi jika seseorang sudah didiagnosis menderita kanker, tes CEA dapat membantu memantau efektivitas pengobatan dan / atau membantu mencari tahu apakah penyakit tersebut telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Nama lain: uji CEA, tes darah CEA, tes carcinoembryonic antigen.

Apa Kegunaan Tes CEA dan Siapa yang Membutuhkan?

Seseorang memerlukan tes CEA jika telah didiagnosis menderita kanker. Dokter menganjurkan pemeriksaan ini sebelum pasien memulai pengobatan, dan kemudian secara teratur selama terapi.

( ! ) CEA tidak digunakan sebagai pemeriksaan skrining atau diagnosis kanker.

Tes CEA dapat digunakan untuk:

  • Memantau perawatan jenis kanker tertentu yang menghasilkan CEA, seperti kanker usus besar dan kanker rektum, prostat, ovarium, paru-paru, tiroid, dan hati.
  • Mencari tahu tahu stadium kanker. Artinya untuk mengetahui perkembangan tumor dan seberapa jauh kanker telah menyebar.
  • Memantau apakah kanker telah kembali kambuh setelah perawatan.

Prosedur

Apa yang terjadi selama tes darah CEA?

Laboran atau petugas lab akan mengambil sampel darah dari vena di lengan, menggunakan jarum kecil. Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam tabung atau botol reaksi.

Rasa sakit sudah tentu ada, namun hanya ringan, seperti tersengat semut ketika jarum masuk atau keluar. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.

Tidak hanya dari darah, sample pemeriksaan CEA dapat berasal dari:

  • Cairan serebrospinal (CSF), cairan bening dan tidak berwarna yang ditemukan di sumsum tulang belakang
  • Cairan peritoneal, cairan yang melapisi dinding perut.
  • Cairan pleural, cairan di dalam rongga dada yang menutupi bagian luar setiap paru.

Persiapan

Apa persiapan yang harus dilakukan sebelum tes CEA?

Tidak perlu persiapan khusus untuk tes CEA yang samplenya diambil dari darah atau cairan pleural. Persiapan diperlukan saat memeriksa cairan CSF atau tes cairan peritoneal yaitu dengan mengosongkan kandung kemih dan usus.

Tentunya dokter atau petugas lab akan memberi tahu jika ada instruksi khusus yang harus dilakukan sebelum tes darah.

Risiko

Apakah ada risiko atau efek samping dari tes CEA?

Ada sedikit risiko selama menjalani tes darah CEA. Diantaranya yaitu merasakan sedikit sakit atau memar di tempat jarum dimasukkan, tetapi sebagian besar gejala hilang dengan cepat.

Tes CEA dari cairan tubuh lainnya biasanya juga sangat aman. Masalah serius jarang terjadi. Tetapi mungkin mengalami satu atau lebih efek samping berikut:

  • Jika menjalani tes CSF, mungkin merasakan sakit atau nyeri di punggung di tempat jarum dimasukkan. Beberapa orang sakit kepala setelah tes. Ini disebut sebagai sakit kepala post-lumbar.
  • Jika menjalani tes cairan peritoneum, mungkin merasa sedikit pusing setelah prosedur. Ada risiko kecil kerusakan pada usus atau kandung kemih, yang dapat menyebabkan infeksi.
  • Jika menjalani tes cairan pleural, ada risiko kecil kerusakan paru-paru, infeksi, atau kehilangan darah.

Membaca Hasil

Arti Hasil tes CEA Tinggi atau Rendah

Peningkatan kadar CEA terjadi ketika CEA lebih tinggi dari 3 ng / mL. Kadar ini dianggap abnormal. Orang dengan banyak jenis kanker dapat memiliki kadar yang lebih tinggi dari 3 ng / mL.

Namun kadar CEA lebih tinggi dari 3 ng / mL juga dapat terjadi pada:

  • infeksi
  • sirosis
  • merokok kronis
  • penyakit radang usus (IBD)

Kadar CEA lebih tinggi dari 20 ng / mL dianggap sangat tinggi. Jika penderita kanker memiliki kadar setinggi ini, maka berarti kanker belum berhasil dihilangkan setelah perawatan, atau juga dapat menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Merokok dapat memengaruhi hasil tes CEA pada orang sehat tanpa kanker. CEA biasanya meningkat, tetapi kurang dari 5 ng / mL pada orang yang merokok.

Hasil Pemeriksaan pada Penderita Kanker

Apabila pemeriksaan dilakukan sebelum memulai pengobatan untuk kanker, hasil akan menunjukkan:

  • Kadar CEA rendah. Berarti tumor kecil dan kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
  • Kadar CEA tinggi. Berarti memiliki tumor yang lebih besar dan / atau kanker mungkin telah menyebar.

Apabila pemeriksaan dilakukan selama menjalani pengobatan kanker, maka kemungkinan dilakukan beberapa kali pemeriksaan selama perawatan. Hasilnya dapat menunjukkan:

  • Kadar CEA mulai tinggi dan tetap tinggi. Berarti kanker tidak berespon baik terhadap pengobatan.
  • Kadar CEA mulai tinggi tetapi kemudian menurun. Berarti perawatan berhasil.
  • Kadar CEA menurun, tetapi kemudian meningkat. Berarti kanker telah kembali kambuh setelah menjalani pengobatan.

Jika pemeriksaan berasal dari cairan tubuh (CSF, peritoneal, atau pleural), tingkat CEA yang tinggi dapat berarti kanker telah menyebar ke area tersebut.

. . .

Ingat! Banyak jenis kanker yang tidak menghasilkan CEA. Jika hasil CEA normal, bukan berarti tidak menderita kanker. Juga, kadar CEA yang tinggi dapat menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang tidak bersifat kanker. Selain itu, orang yang merokok seringkali memiliki kadar CEA yang lebih tinggi dari normal.

Lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan CEA Anda, konsultasikan dengan dokter yang merawat Anda secara langsung.