Bledstop obat apa?

Bledstop adalah obat untuk mengatasi pendarahan rahim pasca persalinan (postpartum) baik melahirkan normal ataupun caesar serta pasca aborsi (postabortus). Obat berbentuk tablet salut gula ini termasuk jenis obat keras yang hanya boleh dikonsumsi atas saran dokter.

bledstop

Bledstop mengandung bahan aktif methylergometrine maleate yang merupakan senyawa ergot alkaloid. Obat ini  merangsang kerja otot polos rahim sehingga meningkatkan kontraksinya namun setelah itu diikuti dengan relaksasi rahim sehingga dapat meredakan pendarahan yang terjadi.

Tabel Ringkasan Obat Bledstop

JenisErgot alkaloid
GolonganObat keras, harus dengan resep
KandunganMethylergometrine maleate 125 mcg
KegunaanPencegahan dan perawatan pendarahan pasca melahirkan normal atau caesar serta pasca aborsi dan untuk membantu melancarkan fase ke tiga proses melahirkan
KonsumenDewasa
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenSanbe Farma
HargaRp. 700 – 800 per tablet, per strip isi 10 tablet, per box isi 10 strip
Daftar isi:

Cara Kerja dan Fungsi Obat Bledstop

Fungsi obat Bledstop pada tubuh adalah sebagai pereda pendarahan rahim pasca melahirkan atau pasca abortus. Efek ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa Methylergometrine maleate.

Methylergometrine maleate merupakan senyawa semisintetik ergot alkaloid dengan kemampuan sebagai agonis parsial dan antagonis terhadap reseptor adrenergik, dopaminergik, dan triptaminergik. Efek senyawa ini sangat bergantung pada dosis dan pada jaringan tubuh mana obat ini diberikan.

Melalui efek methylergometrine ini lah, Bledstop membersihkan rahim dengan cara meningkatkan kekuatan dan frekuensi kontraksi rahim yang kemudian diikuti dengan fase relaksasi rahim.

Senyawa ergot alkaloid turunan ergonovine ini secara signifikan juga meningkatkan efek tetanic uterotonic yang dapat mereduksi pendarahan uterus serta mempercepat fase ke tiga proses kelahiran. Dalam hal mempercepat kelahiran setelah memasuki fase ke-3 ini, umumnya digunakan sediaan injeksi bukan lagi tablet.

Indikasi dan Kegunaan Bledstop

Bledstop digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan berikut ini:

  • Pendarahan postpartum.
  • Pendarahan postabortal.
  • Pendarahan pasca pelepasan plasenta.
  • Mempercepat kelahiran pada partum/fase ke-3 proses persalinan setelah kepala atau bahu bayi sudah nampak.
  • Atonik rahim.
  • Subinvolusi uterus.
  • Lochiometra.
  • Migrain

Kontraindikasi dan Peringatan

Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Bledstop karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:

  • Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan Bledstop. Reaksi hipersensitifnya termasuk shock anafilaktik, pembengkakan pada area wajah, bibir, lidah dan kerongkongan serta kesulitan bernafas.
  • Sedang dalam fase 1 dan 2 proses melahirkan (dimana kepala bayi belum terlihat).
  • Penderita tekanan darah tinggi atau toxemia.
  • Ibu menyusui.
  • Penderita sepsis, penyempitan pembuluh darah, gangguan fungsi jantung atau ginjal.
  • Pada persalinan kembar, maka pemberian hanya boleh jika bayi ke dua sudah lahir.

Dosis Bledstop dan Aturan Pakai

Peringatan! Dosis yang tepat untuk Anda adalah dosis yang yang dianjurkan dokter setelah mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Bledstop untuk mengatasi pendarahan pasca melahirkan atau aborsi

  • Dosis dewasa:  1 – 3 tablet per hari selama 3 – 4 hari.

Dosis Bledstop untuk mengontrol pendarahan uterus pada kondisi gawat darurat

  • Dosis dewasa: dalam sediaan cairan suntik, 0,2 mg dengan injeksi intravena.

Dosis Bledstop untuk mengatasi pendarahan uterus subinvolusi, pasca nifas atau lochiometral

  • Dosis dewasa: dalam sediaan cairan suntik, 0,5  – 1 mg dengan injeksi intramuskular. Sediaan tablet 1 – 2 tablet 3 kali sehari.

Dosis Bledstop untuk mengatasi pendarahan pasca operasi caesar

  • Dosis dewasa: 1 ml melalui suntikan intramuskular atau 0,5 – 1 ml melalui suntikan intravaskular sesaat setelah melahirkan caesar.

Aturan pakai obat Bledstop:

  • Gunakan obat ini sebelum atau setelah makan.
  • Dianjurkan untuk cukup minum air putih setelahnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Minum obat pada jarak jam yang sama, sebagai contoh, dosis dua kali sehari berarti diminum setiap 12 jam, tiga kali sehari berarti setiap 8 jam.
  • Jika lupa minum, Anda bisa segera minum begitu ingat apabila jadwal minum selanjutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Jika jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, tak perlu minum lagi sebagai ganti, cukup beralih ke dosis yang selanjutnya itu, sehingga tidak menggandakan dosis.

Efek Samping Bledstop

Seperti halnya obat lain pada umumnya, Bledstop juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan. Efek samping Bledstop, meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala.
  • Tekanan darah rendah.
  • Hipertensi berat, terutama pada penderita preeklampsia.
  • Diare.
  • Nyeri dada.
  • Tinitus.
  • Hidung tersumbat.
  • Kram kaki.
  • Reaksi alergi.
  • Efek samping yang lebih jarang namun fatal dapat berupa shock anafilaktik.

Efek Overdosis 

Overdosis dapat terjadi ketika obat digunakan dengan dosis tinggi yang melebihi anjuran dan dalam waktu yang singkat. Efek overdosis Bledstop dapat berupa tekanan darah tinggi, kejang, sakit kepala, hipotensi, mual dan muntah.

Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter atau hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat.

Kehamilan dan Menyusui

Apakah boleh obat Bledstop untuk ibu hamil?

Bahan aktif Bledstop digolongkan dalam kategori C untuk obat ibu hamil menurut FDA. Artinya, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau tidak dapat dilakukan studi terhadap wanita dan hewan percobaan.

Kesimpulannya, obat Bledstop hanya boleh digunakan untuk ibu hamil atas persetujuan dokter.

Apakah boleh obat Bledstop untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Bledstop dikontraindikasikan untuk ibu menyusui. Dikarenakan bahan aktif obat ini dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari atau dikonsultasikan dengan dokter lebih dulu.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Bledstop bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Bledstop dengan obat-obat berikut:

  • Penghambat CYP3A4 seperti anti jamur golongan azole (itraconazole, ketoconazole, clotrimazole), penurun tekanan darah jenis beta-blocker (propanolol), antibiotik golongan macrolide (erythromycin). Dapat meningkatkan serum Bledstop sehingga meningkatkan risiko efek vasokonstriksi parah.
  • Nefazodone, indinavir, ritonavir, triptans, cobicistat, fluvoxamine, ketolide. Dapat meningkatkan risiko efek samping obat.

Pertanyaan yang sering diajukan

Bisakah langsung minum Bledstop setelah keguguran?

Tidak boleh asal minum obat ini. Harus dipastikan terlebih dahulu oleh dokter atau bidan bahwa rahim sudah dalam keadaan kosong, artinya tidak ada lagi sisa jaringan kehamilan. Baru setelah bersih boleh minum obat ini sesuai dosis yang dianjurkan dokter.

Setelah minum Bledstop tidak keluar darah apakah wajar?

Hal itu wajar, berarti obat ini memang bekerja bagi Anda. Asalkan tidak ada keluhan berbahaya lain yang menyertai, seperti kram perut hebat ataupun demam.