Lerzin obat apa?
Lerzin adalah obat yang mengandung Cetirizine Hydrochloride, digunakan untuk mengatasi berbagai gejala alergi seperti gatal-gatal pada kulit, biduran, bersin-bersin, dan reaksi alergi lainnya.
Cetirizine Hydrochloride dalam Lerzin bekerja dengan cara menghambat efek histamin dalam tubuh. Histamin merupakan zat alami yang dilepaskan saat tubuh mengalami reaksi alergi, dan dapat menyebabkan gatal, kemerahan, serta gejala lainnya.
Tabel Ringkasan Obat Lerzin
Jenis | Antihistamin |
Golongan | ![]() |
Kandungan | Cetirizine Hydrochloride 10 mg/kapsul, 5 mg/5mL (sirup) |
Kegunaan | Meredakan gatal-gatal pada kulit, hidung, mata, dan tenggorokan akibat alergi. |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori B |
Produsen | PT IFARS |
Harga | HET Rp. 14.600 per strip (isi 10 kapsul), HET Rp. 15.200 per botol (isi 60 mL) |
- Ringkasan
- Dosis & Aturan pakai
- Cara Kerja
- Efek Samping
- Kegunaan
- Hamil & Menyusui
- Kontraindikasi
- Interaksi
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Lerzin
Cetirizine Hydrochloride adalah antihistamin selektif H1 yang bekerja dengan menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan mengurangi migrasi sel inflamasi. Obat ini juga memiliki efek sedatif ringan.
Cetirizine merupakan antihistamin generasi kedua yang tidak mudah melewati sawar darah-otak (blood-brain barrier), sehingga lebih sedikit menyebabkan kantuk dibanding antihistamin generasi pertama seperti CTM (chlorpheniramine). Obat ini mulai bekerja dalam waktu 1 jam dan efeknya dapat bertahan hingga 24 jam.
Indikasi dan Kegunaan Lerzin
Lerzin digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti:
- Gatal-gatal pada tubuh secara umum
- Urtikaria (biduran)
- Rhinitis alergi (bersin-bersin, hidung gatal)
- Gatal pada mata
- Gatal pada tenggorokan
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan oleh individu dengan kondisi berikut:
- Riwayat alergi terhadap cetirizine
- Penyakit ginjal berat
- Anak-anak di bawah usia 2 tahun
Dosis Lerzin dan Aturan Pakai
Peringatan! Dosis yang tepat harus ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi medis Anda. Berikut ini adalah dosis umum:
Dosis Lerzin Kapsul untuk Dewasa
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 1 kapsul sekali sehari
Dosis Lerzin Sirup untuk Anak-anak dan Dewasa
- Anak usia 2–6 tahun: 1 sendok takar sekali sehari
- Dewasa dan anak usia >6 tahun: 1–2 sendok takar sekali sehari
Aturan pakai Lerzin:
- Gunakan sebelum makan saat perut kosong
- Telan kapsul utuh, jangan dikunyah
- Gunakan sendok takar khusus untuk sediaan sirup
- Minum air putih yang cukup setelah mengonsumsi obat
- Ikuti petunjuk dokter atau instruksi pada kemasan
Efek Samping Lerzin
Seperti obat lainnya, Lerzin dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:
- Mengantuk
- Pusing atau sakit kepala
- Mulut kering
- Ketidaknyamanan lambung
Efek samping lain yang lebih jarang namun perlu diwaspadai meliputi:
-
Gangguan penglihatan
-
Palpitasi (jantung berdebar)
-
Gangguan saluran kencing (retensi urin)
-
Reaksi alergi berat (angioedema, syok anafilaktik – meskipun sangat jarang)
Efek Overdosis Lerzin
Konsumsi berlebihan dalam waktu singkat dapat menyebabkan:
- Kantuk berlebihan (dosis tunggal ≥50 mg)
- Agitasi pada anak-anak
Jika terjadi overdosis, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat.
Peringatan dan Perhatian
Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Lerzin:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini
- Informasikan juga jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, gangguan pencernaan, atau lupus
- Lerzin dapat meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada lansia jika digunakan jangka panjang — pertimbangkan konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D
Kehamilan dan Menyusui
Apakah boleh obat Lerzin untuk ibu hamil?
Boleh. Lerzin termasuk dalam Kategori B menurut FDA. Artinya, studi pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol pada wanita hamil belum tersedia.
- Kategori A: Aman berdasarkan studi terkontrol pada manusia
- Kategori B: Aman pada hewan, belum ada studi pada manusia
- Kategori C: Ada risiko pada hewan, belum cukup bukti pada manusia
- Kategori D: Ada risiko pada janin manusia, namun manfaat tertentu bisa dipertimbangkan
- Kategori X: Berisiko tinggi, tidak boleh digunakan saat hamil
Apakah boleh obat Lerzin untuk ibu menyusui?
Boleh, asalkan digunakan sesuai dengan dosis dan indikasi yang dianjurkan oleh dokter.
Meskipun cetirizine masuk ke ASI dalam jumlah kecil, studi menunjukkan bahwa kadarnya tidak cukup tinggi untuk menimbulkan efek buruk pada bayi. Namun, pada ibu menyusui bayi prematur atau dengan masalah medis, pemantauan tetap disarankan.
Interaksi Obat
Perhatian jika mengonsumsi Lerzin bersamaan dengan obat lain. Potensi interaksi obat:
- Alkohol: Dapat meningkatkan efek sedatif dari Cetirizine Hydrochloride
Cetirizine relatif aman dibanding antihistamin lain, namun tetap perlu hati-hati jika dikonsumsi bersamaan dengan:
- Obat penenang (benzodiazepin, barbiturat): bisa menambah efek kantuk
- Obat epilepsi (karbamazepin): risiko peningkatan efek samping
- Teofilin: dapat menghambat eliminasi cetirizine, memperpanjang efeknya