Penyebab Bruntusan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Merasa khawatir ketika bayi mengalami bruntusan? Simak penjelasan mengenai penyebab, bahaya, dan cara mengobatinya.

bruntusan pada kulit bayi

Bruntusan pada kulit bayi memang kerap terjadi, dan umumnya bukanlah masalah yang serius. Namun demikian, apabila kondisi ini dibiarkan tanpa perlakuan yang tepat, maka bisa berpotensi menjadi masalah serius.

Potensi bahaya dan berat ringannya serta cara penanganan bruntusan tergantung pada jenisnya. Simak penjelasan di bawah ini untuk selengkapnya.

Penyebab Bruntusan Pada Kulit Bayi dan Obatnya

1. Miliaria (biang keringat)

Miliaria dikenal sebagai biang keringat, kondisi ini terjadi ketika air keringat terjebak di bawah kulit karena pori-pori tersumbat. Artinya air keringat tidak bisa keluar (keringet buntet, bahasa jawa).

Penyebabnya ada dua faktor, yakni faktor internal berupa belum sempurnanya saluran kelenjar keringat bayi dan faktor eksternal berupa cuaca panas atau lembab dan apapun yang menyebabkan bayi berkeringat.

Terdapat 3 bentuk bruntusan pada bayi akibat biang keringat ini, tergantung tingkat sumbatan keringatnya:

  • Miliaria crystallina (lihat gambar 1), sumbatan terjadi di kulit bagian atas dekat permukaan, di mana terdapat bruntusan berisi cairan bening kecil kecil. Kulit tidak tampak kemerahan ataupun meradang. Umumnya juga tidak terasa gatal.
bruntusan miliaria kristalina

Gambar 1. Miliaria Crystalina tampak gelembung karingat di bawah kulit

  • Miliaria rubra (lihat gambar 1) sumbatan terjadi di kulit bagian tengah, akibatnya menyebabkan bruntusan padat kemerahan, terkadang berisi nanah, dan terasa gatal.
miliaria rubra

Gambar 2. Miliaria rubra bruntusan padat kemerahan

  • Miliaria Profunda (lihat gambar 3) sumbatan terjadi di kulit bagian bawah, akibatnya menimbulkan bruntusan keras, besar, berwarna seperti kulit sekitarnya. Gejala bervariasi dari sangat gatal hingga tidak ada gejala. Jarang pada bayi, lebih sering pada dewasa karena biang keringat yang berulang.
bruntusan miliaria profunda

Gambar 3. Bruntusan miliaria profunda lebih besar dan warna sama dengan kulit lainnya

Bruntusan biang keringat ini seringkali muncul pada area dahi, pipi, leher, dada, punggung, dan area lain yang sering berkeringat.

Bagaimana mengatasi beruntusan biang keringat pada bayi?

Karena faktor penyebabnya ada dua, maka untuk faktor internalnya tidak ada yang perlu diatasi, disini kita hanya cukup menunggu hingga kelenjar keringatnya tumbuh lebih sempurna seiring bertambahnya usia.

Mengenai faktor eksternal, inilah yang bisa kita atasi dengan berbagai cara, yang pada intinya mencegah agar buah hati tidak kegerahan sehingga tidak merangsang produksi keringat.

Inilah tips mengatasi biang keringat bayi:

  • Kenakan pakaian yang tipis atau ringan. Hindari pakaian tebal, gurita, selimut, jaket, dan sebagainya saat cuaca tidak dingin.
  • Hindari pakaian ketat.
  • Jangan sering digendong. Ketika bunda menggendongnya ternyata bayi bisa kegerahan, karena suhu tubuh bunda juga akan dirasakan si kecil.
  • Gunakan kipas angin atau AC untuk sirkulasi udara yang sejuk.
  • Mandi air hangat kuku. Hindari menggunakan air yang terlalu panas.
  • Gunakan handuk lembut tanpa menggosok kulitnya. Saat mengenakan handuk cukup ditempel dan sedikit tekanan atau tepukan, jangan diusap atau gosok ya bun.
  • Jaga kukunya jangan sampai panjang. Saat tidur kenakan sarung tangan.
  • Beri asupan cairan yang cukup. Baik ASI ataupun susu formula.
  • Jika bruntusan kemerahan yang bayi tak nyaman, berikan lotion kalamin.
  • Jika bruntusan sangat banyak atau beberapa mengandung nanah, segera hubungi dokter.

2. Jerawat Bayi

Ternyata bayi yang baru lahir juga bisa mengalami jerawatan, namun berbeda dengan jerawat dewasa. Jerawat pada bayi disinyalir akibat pengaruh hormon dari bunda yang masih tersisa.

Bentuknya mirip dengan jerawat pada umumnya, namun jarang terlihat adanya komedo. Pada bagian tertentu terkadang terbentuk nanah.

bruntusan jerawat pada bayi

bruntusan jerawat pada bayi

Jerawat ini muncul di sekitar usia 2 minggu atau bisa muncul kapanpun sebelum 6 minggu. Bahkan terkadang, begitu lahir bayi sudah memiliki jerawat.

Jerawat bayi biasanya muncul di pipi dan hidung. Bisa juga muncul di dahi, dagu, kulit kepala, leher, punggung, atau dada.

Bagaimana cara mengatasi bruntusan jerawat pada bayi?

Jerawat bayi yang muncul sebelum 6 minggu, tidak perlu dikhawatirkan. Akan sembuh dengan sendirinya, dan begitu sembuh, jerawat bayi tidak meninggalkan bekas.

Sejumlah perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi bruntusan jerawat bayi:

  • Jangan pernah mengoleskan obat jerawat atau pembersih jerawat pada kulit bayi , kecuali dokter kulit atau dokter anak yang merekomendasikannya.
  • Lakukan perawatan dengan sangat lembut pada kulit bayi, dan hindari menggosok jerawat.
  • Cuci kulit bayi dengan air hangat (bukan panas).
  • Hentikan penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung minyak.

3. Milia

Milia adalah benjolan putih kecil yang muncul di hidung, dagu, atau pipi bayi. Milia sering terjadi pada bayi baru lahir tetapi dapat terjadi pada semua usia.

Milia paling sering terlihat di hidung, dagu, atau pipi bayi, meski bisa juga terjadi di area lain, seperti di tubuh bagian atas dan tungkai.

bruntusan milia pada bayi

Bruntusan milia pada bayi

Terkadang benjolan serupa muncul di gusi bayi atau langit-langit mulut. Ini dikenal sebagai mutiara Epstein.

Benjolan putih mirip komedo itu merpakan serpihan sel-sel kulit mati yang terperangkap di kantong kecil di dekat permukaan kulit.

Bagaimana cara mengatasi bruntusan milia pada bayi?

Milia biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Tidak ada perawatan khusus yang diperlukan

Cobalah tip berikut untuk membantu kulit bayi terlihat lebih baik:

  • Jaga kebersihan wajah bayi. Cuci wajah bayi setiap hari dengan air hangat dan sabun bayi yang lembut.
  • Keringkan wajah bayi dengan lembut. Cukup tepuk-tepuk kulit bayi hingga kering.
  • Jangan mencubit, mencongkel ataupung menggosok bruntusan. Tindakan itu dapat menyebabkan  iritasi atau infeksi.
  • Hindari penggunaan losion atau minyak pada wajah bayi.

4. Eksim

Eksim merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan timbulnya ruam merah, gatal, kering dan terkadang terasa nyeri. Biasanya terjadi pada bayi di usia 6 bulan. Kondisi ini dapat berlanjut seiring bertambahnya usia anak.

Pada bayi hingga usia 6 bulan, eksim sering muncul di pipi atau dahi. Seiring bertambahnya usia, ruam bisa berpindah ke siku, lutut, dan lipatan kulit.

bruntusan eksim pada bayi

Eksim pada bayi terlihat bruntusan kemerahan dengan kulit kering dan seringkali terlihat bersisik (mengelupas)

Eksim muncul ketika kulit kering atau ketika kulit bersentuhan dengan alergen atau iritan, seperti:

  • bulu hewan peliharaan
  • debu
  • deterjen
  • pembersih rumah tangga

Air liur juga bisa mengiritasi dan menyebabkan bruntusan eksim di sekitar dagu atau mulut bayi.

Bagaimana mengatasi bruntusan bayi akibat eksim?

Tidak ada obat untuk eksim, tetapi ada cara untuk mengatasi gejala eksim pada bayi :

  • Mandi air hangat sebentar (antara 5 dan 10 menit) dan gunakan sabun lembut.
  • Gunakan krim atau salep kental sebagai pelembab dua kali sehari.
  • Pastikan deterjen yang digunakan untuk mencuci baju si kecil bebas pewangi yang dirancang untuk kulit sensitif.
  • Bilas pakaian hingga bersih tanpa ada sisa sabun atau busanya lagi.

Dokter dapat meresepkan salep steroid untuk membantu mengurangi peradangan. Gunakanlah obat ini sebagaimana yang dokter sarankan.

  • MayoClinic. 2020. Heat rash. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-rash/symptoms-causes/syc-20373276
  • Australasian College of Dermatologists. 2015. Neonatal and infantile acne. Diakses dari https://www.dermcoll.edu.au/atoz/neonatal-infantile-acne/
  • Acne.org. 2020. Baby Acne: What Is It, and What Causes It?. Diakses dari https://www.acne.org/baby-acne-what-is-it-and-what-causes-it.html
  • Mayo Clinic Staff. (2015). Milia. Diakses dari mayoclinic.org/diseases-conditions/milia/symptoms-causes/syc-20375073
  • Skin rashes in babies. (2015). Diakses dari nhs.uk/conditions/rashes-in-babies/#close
  • Understanding your child’s eczema. (n.d.). Diakses dari nationaleczema.org/eczema/children/

#