Ragam Penyebab Mual Terus Menerus yang Perlu Diketahui

Rasa mual yang tak kunjung hilang bisa membuat badan lemas dan menghambat aktivitas sehari-hari. Apa saja yang menjadi penyebab mual terus-menerus seperti ini?

Penyebab mual terus-menerus

Mual merupakan sensasi ketidaknyamanan pada perut yang kerap disertai dengan rasa ingin muntah. Sering kali seseorang merasakan mual akibat mabuk perjalanan atau setelah mengonsumsi makanan tertentu. Dan bisa segera berlalu hanya dengan pengobatan sederhana, seperti minum air putih dan berbaring.

Namun, dalam beberapa kasus, mual dapat terjadi secara terus-menerus. Mual semacam ini kerap menjadi indikasi penyakit maupun efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu, terutama kemoterapi.

Berikut Beberapa Penyebab Mual Terus-Menerus yang Mungkin Dialami

1. Masalah pada sistem pencernaan

Ada berbagai macam jenis penyakit pada sistem pencernaan yang dapat menjadi penyebab mual terus-menerus. Beberapa diantaranya yang paling umum, yakni:

  • GERD. Penyakit asam lambung yang terjadi akibat melemahnya katup atau sfingter di kerongkongan bawah sehingga asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan. Gejalanya meliputi rasa terbakar di dada, mual dan muntah, sering sendawa dan mulut terasa asam. Muncul minimal 2 kali dalam seminggu.
  • Pankreatitis kronis. Peradangan pankreas yang menyebabkan kerusakan dan berhentinya fungsi pankreas secara permanen. Gejalanya sering ditandai dengan nyeri perut berat yang timbul berulang dan dapat menjalar hingga ke punggung, mual dan muntah terus-menerus, berat badan turun, serta feses berminyak dan berbau busuk.
  • Tukak lambung. Luka pada lambung yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori atau konsumsi obat pereda nyeri berlebihan. Ditandai dengan nyeri ulu hati yang berulang dan semakin memburuk saat perut kosong, serta sering mengalami mual, muntah, bersendawa, perut kembung dan mudah kenyang.
  • Gastroparesis. Gangguan pada otot lambung yang menyebabkan melambatnya kerja lambung dalam mengosongkan makanan. Keluhan yang sering timbul, yakni cepat merasa kenyang ketika makan dan masih merasa kenyang meski sudah lama dari jam makan sebelumnya, mual dan muntah, nyeri ulu hati, dan lainnya.
  • Batu empedu. Kondisi terbentuknya batu di dalam kantung empedu bahkan di saluran empedu. Gejala utamanya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan atas atau tengah yang muncul secara mendadak. Dapat disertai pula dengan gejala lain, seperti mual dan muntah, nafsu makan berkurang, urine berwarna gelap dan diare.
  • Usus buntu. Peradangan pada usus buntu dengan gejala utama berupa nyeri perut yang disebut kolik abdomen, biasanya di perut kanan bagian bawah. Nyeri ini dapat bertambah parah saat bergerak, menarik napas dalam, batuk atau bersin bahkan dapat muncul mendadak saat sedang tidur. Gejala lain, yakni demam, mual, susah kentut, nafsu makan hilang, sembelit ataupun diare.

2. Gangguan kecemasan

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah bentuk rasa cemas dan kekhawatiran berlebih terhadap berbagai hal maupun kondisi yang tidak khas. Kondisi ini muncul tanpa sebab dan sulit dikendalikan sehingga sangat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.

Selain menimbulkan gejala yang melibatkan mental, termasuk kegelisahan dan emosi tak terkendali, gangguan kecemasan juga dapat menyebabkan gejala fisik. Diantaranya, seperti mual terus-menerus, pernapasan cepat, peningkatan detak jantung, selalu merasa lelah, sakit kepala, gemetar, keringat berlebih, dan sebagainya.

3. Migrain kronis

Seseorang dikatakan menderita migrain kronis jika mengalami 15 hari atau lebih sakit kepala/bulan. Selain mengalami gejala sakit kepala berdenyut pada satu atau dua sisi kepala, penderita migrain juga kerap merasakan keluhan lain berupa mual, muntah dan menjadi sensitif terhadap cahaya ataupun suara.

4. Gangguan pada otak

Penyebab mual terus-menerus terkait pula dengan gangguan yang terjadi di dalam otak. Beberapa diantaranya, seperti:

  • Disautonomia (neuropati otonom). Kondisi dimana terjadi kerusakan pada sistem saraf otonom, yakni sistem saraf yang bertanggung jawab bagi banyak fungsi tubuh yang tidak disengaja (fungsi yang tidak dikendalikan secara sadar), termasuk detak jantung, tekanan darah, pernapasan, pencernaan, suhu tubuh, dan banyak lagi.
  • Meningitis. Peradangan pada meningen – lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
  • Stroke. Penyakit yang terjadi akibat terganggunya pasokan darah ke otak, baik itu akibat penyumbatan atau perdarahan.
  • Tumor otak. Penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan jaringan abnormal di otak.

5. Efek samping obat-obatan

Mual yang terjadi secara terus-menerus sering kali dialami oleh penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Obat-obatan lain yang dapat menimbulkan gejala mual pada beberapa orang diantaranya, seperti antibiotik (erytromicin), pereda nyeri golongan NSAID (ibuprofen & aspirin), dan obat darah tinggi (nifedipine).

6. Beberapa penyebab lainnya

Ada banyak hal lain yang dapat menjadi penyebab mual terus-menerus yang dialami, diantaranya:

  • Hiperosmia (terlalu sensitif terhadap bau).
  • Sindrom takikardia ortastik postural.
  • Kebiasaan sering minum minuman beralkohol.
  • Memiliki gangguan makan.
  • Sedang hamil.
  • Infeksi telinga.
  • Hepatitis.

Mengingat ada begitu banyak kondisi yang menyebabkan timbulnya mual secara terus-menerus, maka untuk mengetahui penyebab pasti yang mendasari, diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter ahli. Dengan demikian, akan diperoleh pula pengobatan yang tepat.

Jaga selalu gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan gizi seimbang, rajin berolahraga, cukup tidur, meminimalkan tingkat stres dan menghindari hal-hal tertentu yang dirasa dapat memicu timbulnya gejala mual, termasuk makanan maupun benda-benda berbau menyengat.

  • Sherry Kahn, MPH, Verywellhealth. 2020. What Is Nausea?. Diakses Januari 2021.
  • Amber J. Tresca, Verywellhealth. 2019. Understanding Chronic Nausea. Diakses Januari 2021.
  • Erica Hersh, Healthline. 2019. What are the Most Common Causes of Constant Nausea?. Diakses Januari 2021.
  • Stanfordhealthcare.org. What Causes Chronic Nausea?. Diakses Januari 2021.
  • Prashant Singh, Sonia S. Yoon, and Braden Kuo, Ncbi. 2016. Nausea: a review of pathophysiology and therapeutics. Diakses Januari 2021.
  • Cleveland Clinic Medical Professional, Clevelandclinic. 2020. Dysautonomia. Diakses Januari 2021.
#
Exit mobile version