Sakit Pinggang Sebelah Kiri Saat Hamil, Penyebab & Cara Mengatasinya

Ketahui beragam penyebab & cara mengatasi sakit pinggang sebelah kiri saat hamil.

sakit pinggang sebelah kiri saat hamil

Saat hamil, seorang wanita kerap dihadapkan dengan berbagai keluhan. Salah satunya yang paling umum adalah sakit pinggang sebelah kiri. Hal ini tak mengherankan, mengingat ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan sehingga turut memengaruhi sistem otot, struktur jaringan dan organ di sekitar pinggang sebelah kiri.

Kondisi ini sendiri dapat dirasakan selama beberapa hari hingga minggu. Terkadang, rasa sakitnya pun dapat menyebar ke daerah lain, seperti bokong dan pangkal paha dengan tingkat keparahan mulai dari yang ringan hingga cukup berat.

Baca juga: Beragam Penyebab Punggung Terasa Panas

Lantas, Apa Saja yang Menjadi Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kiri Saat Hamil?

1. Perubahan hormon

Selama kehamilan, terjadi peningkatan kadar hormon. Dua diantaranya, yakni progesteron dan relaksin. Kedua hormon ini berperan untuk merelaksasikan otot dan ligamen tulang panggul sebagai persiapan menyambut proses kelahiran. Akan tetapi, efek dari peregangan tersebut dapat berdampak pada instabilitas postural dan nyeri di punggung bawah.

2. Bertambahnya berat badan

Penyebab sakit pinggang sebelah kiri saat hamil juga dapat dipengaruhi oleh bobot tubuh yang kian bertambah. Seperti yang diketahui, saat hamil seorang wanita dapat mengalami kenaikan berat badan rata-rata sebesar 15 kg.

Pertambahan berat badan disertai kondisi perut yang semakin membesar ini menyebabkan tulang belakang dan otot sekitarnya harus menopang beban yang lebih berat sehingga dapat timbul nyeri pinggang. Di tambah lagi, pertumbuhan janin dan membesarnya rahim juga dapat memberi tekanan pada pembuluh darah dan saraf di sekitar panggul.

3. Pemisahan otot perut

Perut terdiri dari dua pita otot paralel (otot rektus abdominis) yang berjalan secara vertikal di setiap sisi dinding anterior perut manusia dan dipisahkan oleh pita garis tengah jaringan ikat yang disebut dengan linea alba.

Selama kehamilan – paling sering pada trimester ketiga, janin yang semakin membesar disertai peningkatan sekresi relaksin dan elastin yang melunakkan jaringan ikat, dapat menyebabkan peregangan berlebih bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan otot perut menjadi terpisah.

Kondisi yang dinamakan dengan diastasis rekti abdominis tersebut – yang terkadang ditandai dengan tonjolan di tengah-tengah perut, dapat mengakibatkan wanita hamil mengalami nyeri punggung bawah atau panggul.

4. Perubahan postur tubuh

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ukuran perut yang semakin besar akan mengubah pusat gravitasi menjadi ke arah depan, sehingga membuat lengkungan punggung bawah semakin bertambah. Hal ini dapat menciptakan rasa nyeri pada punggung maupun pinggang.

5. Stres

Stres tak hanya memengaruhi suasana hati, melainkan dapat berpengaruh pula pada perubahan fisiologis ibu hamil. Termasuk diantaranya, keluhan nyeri punggung, sakit pinggang, kelelahan, sakit kepala, susah tidur dan sebagainya.

Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Pinggang Sebelah Kiri Saat Hamil?

Untuk membantu meringankan dan mengusir sakit pinggang yang mengganggu, bunda dapat menerapkan beberapa tips berikut:

  • Kompres dingin dan hangat. Selama 2 sampai 3 hari pertama, terapkan kompres dingin pada pinggang selama sekitar 10 menit sebanyak 2-3 kali sehari. Selepas hari ke-3, ganti dengan mengaplikasikan kompres hangat.
  • Usahakan tetap aktif. Lakukan olahraga ringan secara teratur, seperti jalan santai, yoga, sepeda statis dan lainnya. Ini bermanfaat untuk memperkuat otot dan meningkatkan kelenturan tubuh.
  • Ubah posisi tidur. Tidur dalam posisi miring dengan menekuk lutut dan menempatkan bantal di antara dua lutut.
  • Perbaiki postur tubuh. Usahakan untuk berdiri dan duduk dalam posisi tegak. Regangkan punggung secara berkala. Gunakan penyangga perut untuk ibu hamil agar lebih nyaman dalam beraktivitas.
  • Pijat prenatal. Mintalah suami atau terapis untuk melakukan pjatan ringan ke beberapa area tubuh. Mulai dari punggung atas atau bahu, pinggang hingga ke paha, betis dan kaki.
  • Minum obat pereda nyeri. Paracetamol aman dikonsumsi oleh kebanyakan wanita hamil. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya seperti ibuprofen atau naproxen tidak disarankan.
  • Coba perawatan alternatif. Misalnya seperti akupunktur atau kiropraktik. Namun konsultasikan dahulu pada dokter sebelum melakukannya.

Baca: Cara Mengatasi Sakit Pinggang

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter bila bunda mengalami beberapa hal sebagai berikut:

  • Sakit pinggang tak juga sembuh lebih dari 2 minggu.
  • Demam.
  • Nyerinya terasa sangat parah.
  • Mengalami kesemutan atau mati rasa mulai dari punggung bawah, bokong hingga ke kaki.
  • Kesulitan dan nyeri saat buang air kecil.
  • Mengalami keputihan yang abnormal atau perdarahan dari vagina.

Sakit pinggang yang disertai dengan gejala-gejala tak biasa bisa jadi terkait dengan beberapa kondisi medis, seperti osteoporosis terkait kehamilan, osteoarthritis tulang belakang atau septic arthritis. Selain itu, nyeri yang bersifat ritmik – menjalar dari pinggang ke arah bagian atas kemaluan, bisa  jadi tanda awal keguguran atau kelahiran prematur.

  • Traci C. Johnson, MD, Webmd. 2020. Back Pain in Pregnancy. Diakses Oktober 2020.
  • Jamie Eske, Healthline. 2019. What to know about back pain in pregnancy. Diakses Oktober 2020.
  • Mayo Clinic Staff. Mayoclinic. 2019. Back pain during pregnancy: 7 tips for relief. Diakses Oktober 2020.
  • Darienne Hosley Stewart, Babycenter. Lower back pain during pregnancy. Diakses Oktober 2020.
  • Adaku Nwachuku, DO, Spine-health. 2020. Types of Back Pain in Pregnancy. Diakses Oktober 2020.
  • Nhs. 2018. Back pain in pregnancy. Diakses Oktober 2020.

#