Tersiram Air Panas? Ini Pertolongan Pertama yang Dapat Dilakukan

Jangan oleskan odol, ini pertolongan pertama terkena air panas yang benar.

pertolongan pertama tersiram air panas

Dalam hidup, terkadang ada saja hal-hal tak terduga dan tak mengenakkan yang harus dialami. Contoh kecilnya seperti tersiram air panas tanpa sengaja entah itu saat hendak menyeduh kopi atau saat ingin menyiapkan ari hangat untuk mandi.

Selain rasa nyeri, siraman dari air panas juga dapat menyebabkan kulit mengalami luka bakar. Tingkat keparahan luka bakar ini pun beragam, tergantung pada lokasi dan seberapa luas area kulit yang terkena.

Mari kenali jenis luka bakar dan cirinya

Secara umum, tingkat keparahan luka bakar diklasifikasikan menjadi 3 tingkat yakni:

  • Derajat 1 atau luka bakar ringan. Luka bakar hanya memengaruhi lapisan kulit paling luar saja (epidermis) dan luas area luka tak lebih dari 8 cm. Gejala yang timbul dapat berupa rasa sakit, kulit kemerahan dan kering.
  • Derajat 2 atau luka bakar sedang. Luka bakar memengaruhi epidermis dan dermis (lapisan kulit di bawah epidermis). Gejala yang timbul dapat berupa rasa sakit, kemerahan, pembengkakan hingga lepuhan pada kulit.
  • Derajat 3 atau luka bakar berat. Luka bakar sudah memengaruhi seluruh lapisan kulit bahkan dapat menembus ke otot juga tulang. Cirinya yakni, kulit nampak hangus, menghitam, putih atau merah muda, mati rasa hingga sesak napas.

Pertolongan pertama terkena air panas yang dapat dilakukan

pertolongan pertama tersiram air panas

Untuk luka bakar yang ringan hingga sedang, pertolongan pertama yang dapat dilakukan yakni segera membasuhnya dengan air mengalir, menerapkan kompres dingin dan lainnya seperti dijelaskan berikut.

Sementara untuk luka bakar yang berat, sebaiknya segera di bawa ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat agar mendapat penanganan yang intensif.

1. Basuh dengan Air Mengalir

Sebagai pertolongan pertama tersiram air panas, langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan segera membasuh luka bakar dengan air mengalir selama setidaknya 15 menit. Jangan lupa untuk menanggalkan perhiasan, jam tangan atau pakaian yang dikenakan.

Hindari penggunaan odol, mentega, kecap, minyak dan bahan dapur lainnya karena bukan hanya tidak ada gunanya, namun tindakan ini justru dapat memicu peradangan lebih jauh hingga infeksi.

2. Kompres Air Dingin

Jika tidak tersedia air mengalir, maka alternatif lain yang dapat diterapkan yakni dengan merendam area yang terluka dengan air, kemudian dilanjutkan dengan kompres dingin. Berikut caranya:

  • Siapkan sebaskom kecil air dingin dan es batu dengan perbandingan 1:1.
  • Masukkan handuk kecil dan peras hingga cukup lembap.
  • Kompreskan langsung pada area kulit yang terkena selama sekitar 5 menit sambil digeser-geser atau diangkat-angkat.
  • Ulangi beberapa kali hingga terasa lebih baik.

Jangan mengompres area kulit yang terluka langsung menggunakan es batu atau air es yang sangat dingin karena dapat memperburuk kondisi yang ada dan berisiko besar menyebabkan radang dingin (frosbite) hingga syok.

3. Bersihkan dengan Cairan Infus

Bila sudah didinginkan, penanganan pertama tersiram air panas selanjutnya yang perlu dilakukan yakni dengan membersihkan luka bakar menggunakan cairan infus atau larutan saline yang dapat diperoleh di apotek. Caranya sebagai berikut:

  • Basahi kasa steril dengan cairan infus.
  • Tepuk-tepuk secara perlahan pada luka bakar dan area sekitarnya.
  • Biarkan mengering dengan sendirinya.

Jika kesulitan mendapatkan cairan infus, sebagai alternatif dapat menggunakan sabun antiseptik yang telah dicampurkan dengan air bersih.

4. Oleskan Salep

Setelah dibersihkan dan sudah benar-benar kering, oleskan area kulit yang terluka dengan krim lidah buaya atau salep antibiotik. Tujuannya untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah timbulnya infeksi.

Untuk menghindari kemungkinan masuknya kotoran, debu, gesekan dan hal lainnya yang tidak diinginkan, maka sebaiknya tutupi luka bakar dengan pembalut luka. Pilihlah pembalut luka berkualitas baik seperti foam dressing, karena dapat menyerap cairan dan menjaga luka agar tetap lembab.

Jika tidak ada, cukup balut dengan perban steril saja, tak perlu menambahkan kapas didalamnya. Pastikan perban terbalut dengan benar, tidak terlalu ketat atau terlalu longgar. Ganti perban sekali sehari.

5. Minum Obat Pereda Nyeri

Jika merasakan gejala nyeri, maka minumlah obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek, semisal acetaminophen atau paracetamol, ibuprofen, naproxen atau aspirin. Minumlah sesuai dosis yang dianjurkan. Tanyakan pada apoteker atau dokter untuk memastikan dosis yang tepat dan keamanan obat yang dikonsumsi bila memiliki masalah kesehatan tertentu.

Perhatikan pula tips berikut ini

  • Lindungi area kulit yang terluka dari pajanan sinar matahari langsung serta iritan dan polutan lainnya.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Konsumsilah makanan yang bervariasi untuk memperoleh semua kebutuhan gizi, perbanyak sayur dan buah.
  • Jangan memecahkan lepuhan luka bakar dengan sengaja.

Umumnya, luka bakar ringan akan sembuh kurun waktu 2-3 minggu. Pastikan untuk merawat luka sebaik mungkin dan jagalah selalu kebersihan tubuh. Segera periksakan diri ke dokter bila mendapati tanda-tanda infeksi, seperti demam, muncul nanah, kulit sekitar luka menjadi semakin memerah dan terasa sakit.

  • Mayo Clinic Staff, Mayoclinic. 2018. Burns: First aid. Diakses Januari 2020.
  • Kiara Anthony, Healthline. 2018. Burns from Boiling Water. Diakses Januari 2020.
  • April Khan and Matthew Solan, Healthline. 2016. Burns: Types, Treatments, and More. Diakses Januari 2020.
  • Linda J. Vorvick, MD. MEdlineplus. 2020. Minor burns - aftercare. Diakses Januari 2020.
  • Carol DerSarkissian, Webmd. 2020. Thermal Burns Treatment. Diakses Januari 2020.
  • Carol DerSarkissian, Webmd. 2019. Pain Caused by Burns. Diakses Januari 2020.

#