Cefuroxime obat apa?
Cefuroxime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri pada tubuh seperti penyakit bronkitis, sinusitis, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran pernapasan, lyme, otitis media dan gonore. Antibiotik ini termasuk obat keras dan tersedia dalam bentuk kaplet salut gula, kaplet biasa serta cairan injeksi.
Cefuroxime adalah antibiotik jenis beta-laktam dari kelas sefalosporin generasi kedua. Antibiotik ini bersifat menekan pertumbuhan bakteri dengan merusak dinding sel bakteri, mirip seperti penisilin. Ketahui lebih lanjut tentang kegunaan, efek samping, kontraindikasi, serta keamanan obat ini untuk ibu hamil dan menyusui pada uraian berikut ini.
Tabel Ringkasan Obat Cefuroxime
Jenis | Antibiotik sefalosporin |
Golongan | |
Kegunaan | Mengobati berbagai infeksi akibat bakteri |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori B (boleh) |
Sediaan | Kaplet salut selaput: 750 mg, 500 mg, dan 250 mg; Kaplet: 500 mg; Cairan injeksi: 750 mg per vial; |
Merek | Cefuroxime Axetil, Celocid 500, Celocid 750, Anbacim, Cefuroxime Sodium, Sharox 500, Sharox 750, Zinnat 250, Zinnat 500, Situroxime, Oxtercid |
Peringatan sebelum menggunakan Cefuroxime
Obat ini harus digunakan dengan resep
Secara umum obat ini memang aman digunakan, namun karena masuk dalam kategori obat keras dan antibotik, maka sebaiknya hanya gunakan Cefuroxime apabila dokter meresepkan untuk Anda. Penggunaan tanpa resep dapat membahayakan.
Salah satu efek bahayanya adalah menimbulkan resistensi bakteri terhadap obat. Artinya bakteri penyebab infeksi yang sudah terpapar dengan obat ini, namun dengan penggunaan dosis dan aturan minum yang tidak tepat, bakteri tersebut tidak sampai mati. Justru menjadi lebih kebal terhadap obat tersebut sehingga pengobatan yang sama tidak dapat menyembuhkan.
Penggunaan antibiotik juga harus didasarkan pada bukti hasil pemeriksaan bahwa pengguna memang mengalami infeksi bakteri yang rentan sehingga memerlukan antibiotik cefuroxime ini. Tentu hal ini dapat dicapai hanya melalui pemeriksaan dokter.
Cefuroxime harus diminum habis
Cara kerja cefuroxime adalah menghambat pertumbuhan bakteri yang rentan, yaitu dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri, menjadikannya lisis atau pecah hingga menyebabkan kematian bakteri.
Oleh sebab itu, agar bakteri dapat dibasmi secara tuntas, maka obat ini harus digunakan dengan dosis tepat setiap hari dan dihabiskan sebagaimana arahan dokter. Penggunaan yang tidak disipilin berpotensi menyebabkan resistensi seperti telah dijelaskan di atas.
Kegunaan Cefuroxime untuk berbagai jenis infeksi bakteri
Cefuroxime digunakan secara lusa untuk mengatasi infeksi bakteri pada beberapa penyakit berikut ini:
- Eksaserbasi akut bronkitis kronis akibat bakteri.
- Gigitan serangga yang menyebarkan bakteri.
- Infeksi bakteri pada tulang dan persendian.
- Infeksi saluran pernapasan bawah.
- Penyakit lyme.
- Meningitis.
- Sinusitis maxillari.
- Infeksi saluran kemih.
- Otitis media yang disebabkan bakteri.
- Faringitis akibat bakteri.
- Tonsilitis akibat bakteri.
- Gonore yang tidak komplikasi.
- Pencegahan infeksi pasca operasi.
- Pneumonia.
Obat ini tidak untuk semua orang, perhatikan kontraindikasinya
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap cefuroxime atau antibiotik jenis sefalosporin lainnya tidak boleh mengonsumsi obat ini.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal, wanita hamil dan ibu menyusui. Begitu pula pada penderita penyakit gangguan pencernaan, terutama kolitis. Kelompok ini memerlukan pengawasan dari dokter.
Dosis Cefuroxime yang tepat adalah dosis dari dokter Anda
Obat ini dapat digunakan oleh bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang tentu saja memiliki takaran berbeda. Secara umum digunakan 2-3 kali dalam sehari. Selengkapnya baca di sini: Dosis Cefuroxime
Namun demikian, sebaiknya ikuti petunjuk dosis yang diberikan oleh dokter Anda. Dokter memberikan dosis setelah mempertimbangkan kondisi penyakit Anda, berat badan, usia dan faktor lainnya.
Waspadai Efek Samping Cefuroxime
Meskipun aman digunakan, namun penggunaan obat ini tidak terlepas dari efek samping. Efek samping Cefuroxime diantaranya mual dan muntah, ruam kulit, gangguan pendengaran ringan hingga sedang (terutama pada anak-anak), kembung, gangguan pencernaan, mulut kering, dan diare.
Namun tak perlu khawatir, efek samping ini akan berangsur hilang ketika penggunaan obat dihentikan. Jika merasa gejalanya berat, segera kembali ke dokter.
Peringatan! Jangan mengonsumsi obat lain bersamaan dengan Cefuroxime tanpa rekomendasi dokter. Dikhawatirkan terjadi interaksi obat. Beberapa obat yang terbukti berinteraksi adalah Furosemide dan aminoglikosida, antikoagulan, probenecid, dan kortikosteroid oral.