Obat Susah BAB di Apotek yang Ampuh Atasi Sembelit

Susah BAB memang sering terjadi, tapi untungnya banyak obat yang bisa jadi solusi.

obat susah bab

Susah buang air besar (BAB) atau konstipasi adalah kondisi di mana frekuensi BAB menurun, biasanya kurang dari tiga kali dalam seminggu, atau tinja keras dan sulit dikeluarkan.

Feses yang keras dan sulit dikeluarkan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan komplikasi serius seperti wasir atau robekan pada anus (fisura ani).

Namun, jangan khawatir. Selain memperbaiki gaya hidup, obat pelancar BAB yang dijual bebas di apotek bisa menjadi solusi efektif.

Berikut adalah panduan lengkap masalah susah BAB atau sembelit, yakni mengenai penyebab, cara mengatasi, dan obat susah BAB yang tersedia di apotek.

Penyebab Susah BAB

Agar bisa mengatasi dengan baik, maka penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang menyebabkan susah BAB. Dengan mengetahui penyebabnya, kita dapat menentukan langkah penanganan yang paling sesuai dan menghindari masalah yang sama di kemudian hari.

Inilah beberapa penyebab susah buang air besar:

  1. Kekurangan Serat dan Cairan
    Makanan rendah serat dan kurang minum air dapat membuat tinja menjadi keras.
  2. Kurangnya Aktivitas Fisik
    Gaya hidup yang terlalu banyak duduk dapat memperlambat pergerakan usus.
  3. Efek Obat-obatan Tertentu
    Beberapa obat seperti antasida yang mengandung aluminium, obat antidepresan, atau opioid dapat memicu konstipasi.
  4. Stres atau Perubahan Jadwal
    Gangguan pada rutinitas sehari-hari dapat memengaruhi pola BAB.
  5. Gangguan Medis
    Penyakit seperti hipotiroidisme atau diabetes juga sering menyebabkan konstipasi kronis.

Cara Mengatasi Susah BAB Secara Alami

Sebelum menggunakan obat pelancar BAB, penting untuk mencoba mengatasi susah BAB secara alami. Pendekatan ini tidak hanya lebih aman tetapi juga dapat membantu mengurangi risiko konstipasi di masa depan.

Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda coba:

  1. Perbanyak Serat
    Konsumsi sayuran hijau, buah-buahan seperti pepaya, dan biji-bijian.
  2. Minum Banyak Air
    Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik setiap hari.
  3. Olahraga Rutin
    Aktivitas fisik membantu meningkatkan motilitas usus.
  4. Atur Jadwal BAB
    Biasakan BAB pada waktu yang sama setiap hari untuk melatih usus.

Jika langkah-langkah di atas tidak efektif, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan obat pelancar BAB yang tersedia di apotek.

Pilihan Obat Susah BAB di Apotek

Saat ini, berbagai obat pelancar BAB telah tersedia di apotek, baik yang dijual bebas maupun dengan resep dokter. Mari kita bahas Obat-obat sembelit ini berdasarkan golongan dan mekanisme kerjanya:

1. Laksatif Osmotik

Obat ini bekerja dengan menarik cairan ke dalam usus untuk melunakkan tinja. Contoh obat:

  • Lactulax Sirup 60 ml (mengandung lactulose)
  • Dulcolactol Sirup 60 ml (mengandung lactulose)
  • Opilax Sirup 120 ml (mengandung lactulose)

Obat-obatan ini cocok dan aman untuk penggunaan jangka panjang sesuai anjuran dokter.

2. Laksatif Stimulan

Golongan ini merangsang kontraksi otot usus besar.

  • Dulcolax 5 mg 10 Tablet (mengandung bisacodyl)
  • Laxadine Emulsi 60 ml (mengandung senna)

Obat ini biasanya bekerja dalam 6–12 jam. Penggunaannya untuk mengatasi konstipasi jangka pendek dan tidak boleh sering-sering.

3. Suppositoria atau Enema

Obat ini bekerja lokal di rektum untuk mempermudah pengeluaran tinja.

  • Microlax Gel 5 ml
    Cocok untuk konstipasi akut dengan efek cepat, biasanya dalam 15–30 menit.

4. Laksatif Bulk-Forming (Serat Tambahan)

Obat ini meningkatkan massa tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan.

  • Fibrefirst 
    Suplemen serat berbentuk serbuk yang larut air, dirancang untuk mendukung kesehatan pencernaan. Produk ini mengandung berbagai jenis serat alami, seperti psyllium husk, serat apel, dan gandum, yang bekerja dengan menambah volume tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan. Produk ini aman untuk digunakan sebagai solusi jangka panjang.

5. Obat Pendukung atau Herbal

Obat-obatan ini membantu melancarkan pencernaan tetapi tidak langsung bekerja sebagai laksatif:

  • Nutrafor Wazzir
    Suplemen herbal yang mendukung kesehatan pencernaan.
  • Custodiol 5 mg
    Untuk indikasi spesifik, perlu berkonsultasi dengan dokter.

Peringatan!!

  • Hindari penggunaan obat laksatif dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter, karena dapat menyebabkan ketergantungan.
  • Segera konsultasikan ke dokter jika konstipasi berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala lain seperti nyeri hebat atau perdarahan.

Obat susah BAB seperti Lactulax, Dulcolax, dan Microlax yang tersedia di apotek memang dapat membantu mengatasi konstipasi sesuai kebutuhan. Namun, pola makan sehat, olahraga, dan hidrasi yang cukup, tetap menjadi kunci untuk menjaga kesehatan pencernaan.

#
Exit mobile version