Kloderma Cream adalah obat oles kulit untuk meredakan peradangan dan gatal pada kulit akibat gangguan fungsi imun, seperti pada penyakit psoriasis, liken planus dan lupus kulit. Ini termasuk obat keras sehingga harus digunakan dengan hati-hati.
Kloderma Cream mengandung bahan aktif clobetasol propionat, kortikosteroid topikal yang bermanfaat meredakan peradangan seperti kemerahan, bengkak, dan mengurangi rasa gatal di kulit. Gunakanlah krim ini hanya jika disarankan oleh dokter dan jangan berlebihan untuk menghindari efek sampingnya.
Tabel Ringkasan Obat Kloderma Cream
Jenis | Kortikosteroid topikal |
Golongan | |
Kandungan | Clobetasol propionat 0,05% |
Kegunaan | Mengatasi masalah kulit yang responsif terhadap pemberian kortikosteroid seperti psoriasis, eksim yang sukar sembuh, lupus eritematosus kutaneus serta penyakit kulit akibat gangguan autoimun lainnya |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Surya Dermato Medica Lab |
Harga | Rp. 28.000 – 30.000 per tube isi 5 gram;
Rp. 43.000 – 46.000 per tube isi 10 gram |
- Ringkasan
- Dosis & Aturan pakai
- Cara Kerja
- Efek Samping
- Kegunaan
- Hamil & Menyusui
- Kontraindikasi
- Interaksi
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Kloderma Cream
Fungsi Kloderma Cream adalah sebagai pereda peradangan dan gatal pada kulit akibat gangguan fungsi imun. Pada kondisi autoimun, sel-sel kulit malah diserang oleh sistem imun tubuh sendiri. Akibatnya, terjadilah peradangan, gatal, terkelupas atau membentuk lesi.
Dengan bahan aktif clobetasol propionat, Kloderma krim dapat meredakan peradangan dan rasa gatal serta memberikan efek vasokontsriksi pada pembuluh darah di lapisan kulit. Efeknya luka dan peradangan akan lebih mudah sembuh dan kering.
Perlu diingat bahan clobetasol propionat adalah kortikosteroid kuat yang dapat mengiritasi luka terbuka, mudah terbakar dan tidak disarankan menggunakan perban pada area kulit yang diobati. Penggunaannya juga disarankan tidak lebih dari 4 minggu berturut-turut.
Indikasi dan Kegunaan
Kloderma Cream digunakan untuk mengatasi peradangan dan gatal pada kulit pada beberapa penyakit:
- Psoriasi.
- Eksim yang sukar sembuh.
- Liken planus.
- Lupus eritematosus diskoid.
- Masalah kulit yang tidak dapat diatasi dengan pemberian obat steroid ringan.
Kontraindikasi
Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Kloderma Cream karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:
- Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan Kloderma Cream. Reaksi hipersensitifnya termasuk shock anafilaktik, pembengkakan pada area wajah, bibir, lidah dan kerongkongan serta kesulitan bernafas.
- Mengalami infeksi kulit akibat bakteri, virus atau fungi yang tidak diobati dengan benar.
- Menderita rocasea, dermatosis perioral, jerawat, psoriasi plaque.
- Tidak boleh digunakan pada anak-anak umur kurang dari 1 tahun.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Dosis Kloderma Cream dan Aturan Pakai
Peringatan! Dosis yang tepat untuk Anda adalah dosis yang dianjurkan dokter setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Dosis yang tertera di sini hanyalah dosis umum.
Dosis Kloderma Cream untuk mengobati psoriasi atau penyakit autoimun pada kulit lainnya
- Dosis dewasa: dalam sediaan krim 0,05%, aplikasikan merata pada area kulit yang sakit 1 atau 2 kali sehari dan dapat dikurangi jika kondisi membaik. Maksimal dosis 50 gram per minggu dan maksimal durasi terapi adalah 4 minggu.
- Dosis anak-anak: anak umur lebih dari 1 tahun sama dengan dosis dewasa. Maksimal durasi terapi adalah 5 hari.
Aturan pakai obat Kloderma Cream:
- Gunakan obat ini hanya pada area kulit yang sakit dan sudah dipastikan kondisinya berdasarkan analisa dokter.
- Hindari area selaput mata, luka terbuka serta jerawat, karena berisiko menyebabkan iritasi.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengaplikasikannya pada jam yang sama setiap hari.
Efek Samping Kloderma Cream
Seperti halnya obat lain, Kloderma Cream juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan.
Efek samping Kloderma Cream:
- Rasa terbakar dan menyengat di kulit, iritasi serta kulit mengelupas.
- Hiperpigmentasi kulit.
- Eritema, folikulitis dan antrofi kulit.
Efek Overdosis Kloderma Cream
Penggunaan dosis tinggi atau pada area kulit yang luas melebihi anjuran dan dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan overdosis. Efek overdosis Kloderma Cream dapat berupa iritasi kulit parah serta efek sistemik berupa tekanan pada kelenjar hipotalamus-pituari-adrenal (HPA). Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah boleh obat Kloderma Cream untuk ibu hamil?
Bahan aktif Kloderma Cream berupa clobetasol digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil menurut FDA. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.
Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati menggunakannya selama hamil. Hanya gunakan apabila dokter merekomendasikannya.
Apakah boleh obat Kloderma Cream untuk ibu menyusui?
Belum diketahui apakah bahan aktif Kloderma krim dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Oleh karena untuk menghindari risiko yang ditimbulkan sebaiknya hanya digunakan jika sangat dibutuhkan saja dan harus dengan resep dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Kloderma Cream bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Kloderma Cream dengan obat-obat berikut:
- Itraconazole dan ritonavir. Meningkatkan serapan obat secara sistemik sehingga memicu efek samping obat.
- Aldesleukin. Mengurangi efek neoplastik dari aldesleukin.
- Corticorelin dan hyalurodinase. Mengurangi efektivitas kedua obat ini.
- Deferasinox. Meningkatkan risiko efek toksisitas dari obat ini.