Sanprima Forte adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati beragam infeksi bakteri seperti infeksi saluran pernapasan, THT, saluran kemih dan kelamin, serta saluran pencernaan.
Sanprima Forte merupakan obat kombinasi dua antibiotik, yaitu sulfamethoxazole dan trimethoprim. Obat ini dapat mengobati berbagai jenis infeksi bakteri namun tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus ataupun jamur. Obat ini termasuk jenis obat keras, karena itu perhatikan dosis, efek samping dan cara penggunaannya.
Tabel Ringkasan Obat Sanprima Forte
Jenis | Antibiotik |
Golongan | |
Kandungan | Tiap kaptab mengandung: trimethoprim 160 mg, sulfamethoxazole 800 mg |
Kegunaan | Mengobati beragam infeksi bakteri seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih dan kelamin, infeksi THT serta infeksi pada saluran pencernaan |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori D (hindari) |
Produsen | Sanbe Farma |
Harga | Rp. 2.500 – 3.000 per kaptab, per strip isi 10 kaptab, per box isi 10 strip |
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Sanprima Forte
Sanprima Forte merupakan kombinasi dua antibiotik dari jenis sulfonamide berupa sulfamethoxazole dan dari turunan pirimidine berupa trimethoprim. Kedua jenis antibiotik ini sama-sama merusak siklus hidup bakteri dengan mengganggu sintesis asam folat bakteri.
Sulfamethoxazole menghambat sintesis asam folat bakteri serta menghambat pertumbuhannya dengan cara menghambat pembentukan asam dihidrofolat dari asam paraaminobenzoat. Sementara trimoethoprim menghambat reduksi dihidrofolat menjadi tetrahydrofolate yang menyebabkan pembentukan enzim pada siklus sintesis asam folat.
Kedua bahan aktif Sanprima Forte ini dapat masuk dan menyebar pada jaringan dan cairan tubuh termasuk pada dahak, cairan telinga tengah, cairan prostatik dan vaginal, cairan empedu, bahkan hingga cairan serebrospinal. Sehingga, obat ini dapat memberikan efek bakterisidal lebih luas terhadap bakteri yang menginfeksi tubuh.
Indikasi dan Kegunaan Sanprima Forte
Sunprima Forte digunakan untuk membasmi bakteri yang menginfeksi tubuh seperti pada beberapa peyakit berikut ini:
- Infeksi pada saluran pernapasan seperti eksaserbasi bronkitis akut dan kronis serta otitis media akut.
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi saluran pencernaan seperti pencegahan penyakit diare pelancong (traveller diare).
- Pneumonia jirovecii.
- Brusellosis dan kolera.
- Infeksi mikobakteri.
Kontraindikasi dan Peringatan
Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Sanprima Forte karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:
- Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap trimethoprim atau antibiotik sulfonamide.
- Penderita gagal hati berat atau kerusakan parenkim hati yang ditandai dengan badan yang menguning.
- Penderita gangguan hematologis serius atau porfiria.
- Penderita insufisiensi ginjal berat.
- Orang dengan riwayat trombositopenia yang dipicu pemberian trimethoprim atau sulfonamide.
- Penderita anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat.
- Bayi umur kurang dari 6 minggu, kecuali untuk pengobatan pneumonia jiroveci pada bayi usia di atas 4 minggu.
- Wanita hamil, terutama pada kisaran waktu kemungkinan melahirkan.
- Pasien yang sedang diterapi dengan obat clozapine dan leucovorin.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu menyusui.
Dosis Sanprima Forte dan Aturan Pakai
Peringatan! Dosis tepat yang harus Anda gunakan adalah dosis yang dianjurkan dokter. Dosis yang tertera di sini hanyalah dosis umum.
Dosis Sanprima Forte untuk mengobati bronkitis, otitis media, dan ISK
- Dosis dewasa: 1 tablet 2 kali sehari. Untuk infeksi yang parah 2,88 gram per hari di bagi dalam dua dosis.
- Dosis anak-anak:
- Umur 6 minggu hingga 5 bulan: 120 mg 2 kali sehari.
- Umur 6 bulan sampai 5 tahun: 240 mg 2 kali sehari.
- Umur 6 tahun – 11 tahun 480 mg 2 kali sehari.
Dosis Sanprima Forte untuk mengobati pneumonia jirovecii
- Dosis dewasa: 120 mg/kg berat badan per hari di bagi 2 – 4 dosis selama 14 sampai 21 hari.
- Dosis anak-anak: umur di atas 4 minggu sama dengan dosis dewasa.
Cara minum obat Sanprima Forte:
- Gunakan obat ini bersamaan dengan makan atau setelah makan.
- Dianjurkan untuk cukup minum air putih setelahnya.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- MInumlah obat ini dengan jeda waktu yang sama antar dosis, misalnya dosis dua kali sehari berarti diminum setiap 12 jam, setiap 8 jam untuk dosis 3 kali sehari dan seterusnya.
- Obat ini tergolong antibiotik, jadi harus dihabiskan sesuai dosis yang diresepkan, meskipun kondisi penyakit sudah mulai membaik. Tidak menghabiskan dosis antibiotik dapat meningkatkan risiko resistensi bakteri sehingga akan lebih sulit diobati di kemudian hari.
Efek Samping Sanprima Forte
Seperti halnya obat lain pada umumnya, Lansoprazole juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan. Efek samping Lansoprazole, meliputi:
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Gatal.
- Nyeri otot dan sendi.
- Batuk.
- Nafas pedek.
- Sulit tidur.
Efek Overdosis
Overdosis dapat terjadi jika digunakan dengan berlebihan, melebihi dosis anjuran dan dalam waktu yang singkat. Gejala overdosis Sanprima Forte dapat berupa mual, muntah, diare parah dan reaksi hipersensitivitas.
Jika kondisi ini terjadi, harap segera melapor ke dokter atau hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah boleh obat Sanprima Forte untuk ibu hamil?
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi Sanprima forte, karena obat ini masuk dalam golongan obat kategori D untuk ibu hamil. Obat golongan D berarti terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia. Akan tetapi, apabila besarnya manfaat sangat dibutuhkan, maka dapat dipertimbangkan (misalnya pada kondisi yang mengancam jiwa, dimana tidak ada obat lain yang bisa menggantikannya).
Oleh karena itu, penggunaan Sanprima selama hamil harus dihindari terutama pada hamil tua. Penggunaan obat ini selama kehamilan hanya jika sangat dibutuhkan saja dan sebaiknya dalam pengawasan dokter.
Apakah boleh obat Sanprima Forte untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Sanprima Forte bisa ikut keluar bersama ASI. Oleh sebab itu, penggunaan obat ini pada ibu menyusui berisiko mengganggu kesehatan bayi. Namun, penggunaan dosis normal dan dalam waktu singkat serta kondisi bayi dalam kondisi sehat dianggap cukup aman oleh American Academy of Pediatric.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Sanprima Forte bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Sanprima Forte dengan obat-obat berikut:
- ACE Inhibitor. Meningkatkan risiko hiperkalemia.
- Prilocaine. Meningkatkan risiko methemoglobinemia.
- Amiodaron. Meningkatkan risiko anemia ventrikel.
- Dofetilide. Meningkatkan perpanjangan QT.
- Dapson. Meningkatkan risiko toksisitas.
- Rifampisin. Meningkatkan kadar serum rifampisin.
- Diuretik. Meningkatkan risiko trombositopenia.
- Leucovorin. Dapat menyebabkan efek samping fatal bahkan kematian jika digunakan bersamaan untuk mengatasi pneumonia jirovecii pada penderita HIV positif.
- Clozapine. Dapat memicu reaksi agranulositosis yang dapat berakibat fatal.