Jangan sepelekan nyeri perut kiri bawah, pastikan itu bukan gejala serius dan waspadai tanda-tanda bahayanya.
Sakit perut sebelah kiri bawah merupakan keluhan umum yang bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita, dari segala usia. Rasa nyerinya bisa ringan dan menghilang sendiri, tapi bisa juga menjadi tanda adanya gangguan serius dalam tubuh.
Mengabaikan nyeri ini tanpa mengetahui penyebabnya bisa berbahaya. Karena itu, penting untuk memahami apa saja kemungkinan penyebabnya dan kapan harus memeriksakan diri ke dokter.
Nama lain:
Sakit perut kiri bawah, nyeri perut bagian kiri bawah
Kode ICD-10: R10.3 – Nyeri di bagian bawah perut lainnya
Apa yang ada di bagian kiri bawah perut?
Agar lebih mudah memahami apa yang bisa menyebabkan nyeri di sisi kiri bawah perut, mari kita kenali dulu organ apa saja yang berada di area ini. Di bagian kiri bawah perut terdapat:
- Usus besar (terutama kolon sigmoid dan desendens)
- Ginjal kiri (bagian bawah)
- Ureter kiri
- Ovarium kiri dan tuba falopi (pada wanita)
- Otot dan jaringan dinding perut
Nyeri di area ini bisa berasal dari organ-organ tersebut, baik karena infeksi, peradangan, gangguan fungsi, atau sebab lainnya.
Apa saja penyebab sakit perut sebelah kiri bawah?
Berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab sakit perut kiri bawah yang umum terjadi:
1. Divertikulitis
Divertikulitis terjadi ketika kantung kecil (divertikula) di dinding usus besar mengalami peradangan atau infeksi. Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang berusia di atas 40 tahun. Gejalanya meliputi nyeri tajam yang tiba-tiba di perut kiri bawah, demam, mual, dan perubahan kebiasaan buang air besar (sembelit atau diare).
2. Sembelit
Penumpukan feses di usus besar akibat sembelit dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit, termasuk di sisi kiri bawah perut. Nyeri biasanya bersifat tumpul dan hilang setelah buang air besar.
3. Batu ginjal
Batu yang bergerak dari ginjal kiri ke ureter dapat menyebabkan nyeri hebat yang datang mendadak. Nyeri ini bisa menjalar ke pangkal paha dan disertai mual, muntah, atau darah dalam urin.
4. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK yang mengenai ureter kiri atau ginjal kiri dapat menimbulkan rasa nyeri di sisi perut kiri bawah, terutama saat buang air kecil. Gejala lain meliputi rasa terbakar saat BAK, sering buang air kecil, dan urine berwarna keruh atau berbau.
5. Kista ovarium
Pada wanita, kista ovarium kiri dapat menyebabkan nyeri di perut kiri bawah. Nyeri biasanya bersifat tumpul atau menusuk, terutama menjelang menstruasi atau saat ovulasi. Kista yang pecah atau membesar bisa menimbulkan nyeri yang parah dan tiba-tiba.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan mirip dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jika jaringan ini tumbuh di ovarium atau tuba falopi kiri, dapat menyebabkan nyeri kronis di sisi kiri bawah perut, terutama saat menstruasi.
7. Hernia
Hernia terjadi ketika bagian dari organ dalam tubuh menonjol melalui titik lemah di dinding otot. Hernia inguinalis atau femoralis di sisi kiri bisa menyebabkan nyeri yang memburuk saat batuk atau mengangkat beban berat.
8. Radang usus (Kolitis atau IBD)
Penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn juga bisa menimbulkan nyeri perut kiri bawah, terutama jika peradangan terjadi di kolon desendens atau sigmoid. Gejala lain termasuk diare berdarah, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Bagaimana membedakan penyebabnya?
Membedakan penyebab nyeri perut kiri bawah memerlukan evaluasi menyeluruh. Perhatikan karakteristik nyeri berikut:
- Nyeri tajam dan tiba-tiba: curigai divertikulitis, batu ginjal, atau kista ovarium pecah
- Nyeri tumpul dan berulang: bisa disebabkan oleh endometriosis atau kista ovarium kecil
- Nyeri saat BAK: kemungkinan besar ISK
- Nyeri disertai demam: curiga infeksi seperti divertikulitis atau radang usus
Bagaimana cara memastikan diagnosisnya?
Menentukan penyebab pasti dari nyeri perut sebelah kiri bawah tidak selalu mudah, karena bisa berasal dari berbagai organ.
Oleh karena itu, jika keluhan berlangsung lebih dari dua hari, memburuk, atau disertai gejala lain seperti demam, muntah, atau gangguan buang air besar, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan beberapa tahapan pemeriksaan untuk mencari tahu sumber masalahnya. Berikut langkah-langkah yang umumnya dilakukan:
- Wawancara medis dan pemeriksaan fisik menyeluruh: Dokter akan menanyakan riwayat keluhan, seperti sejak kapan nyeri dirasakan, seberapa berat nyerinya, lokasi tepatnya, serta apakah disertai gejala lain seperti demam, diare, atau gangguan menstruasi. Pemeriksaan fisik akan dilakukan dengan menekan bagian perut untuk mengevaluasi titik nyeri, pembengkakan, atau tanda-tanda peradangan.
- Pemeriksaan darah dan urin: Tes darah dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi (seperti peningkatan sel darah putih), anemia, atau gangguan organ dalam. Tes urin sangat berguna untuk mendeteksi infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau gangguan lain pada sistem kemih yang bisa menyebabkan nyeri di perut kiri bawah.
- USG abdomen atau panggul: Ultrasonografi (USG) adalah prosedur non-invasif yang membantu melihat kondisi organ di dalam perut atau panggul. Pada wanita, USG transvaginal juga bisa dilakukan untuk mengevaluasi ovarium, tuba falopi, atau kandungan jika dicurigai ada kista, endometriosis, atau kehamilan ektopik.
- CT scan perut: CT scan memberikan gambaran yang lebih detail dari organ perut dan digunakan jika dugaan mengarah ke kondisi seperti divertikulitis, batu ginjal, radang usus, atau abses. Pemeriksaan ini sangat membantu mendeteksi kelainan yang tidak terlihat di USG.
- Kolonoskopi: Jika dokter mencurigai adanya gangguan pada usus besar seperti peradangan kronis (IBD), polip, atau tumor, kolonoskopi bisa dilakukan. Prosedur ini memungkinkan dokter melihat langsung ke dalam usus besar menggunakan kamera fleksibel.
Dengan kombinasi wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai, dokter dapat menentukan penyebab nyeri secara akurat dan memberikan penanganan yang tepat sasaran.
Kapan harus ke dokter?
Segera cari pertolongan medis jika nyeri perut kiri bawah disertai dengan:
- Demam tinggi
- Mual dan muntah hebat
- Perut terasa keras dan sensitif
- Darah dalam tinja atau urine
- Nyeri yang tak kunjung hilang dalam 2–3 hari
Pengobatan di rumah untuk nyeri perut kiri bawah
Untuk kasus ringan, seperti sembelit atau nyeri saat ovulasi, beberapa langkah berikut bisa membantu:
- Minum air putih yang cukup agar pencernaan lancar
- Makan makanan tinggi serat untuk mencegah sembelit
- Kompres hangat di area nyeri untuk meredakan otot tegang
- Hindari makanan pedas, asam, atau tinggi lemak
- Cukup istirahat dan hindari aktivitas berat
Pengobatan medis tergantung penyebabnya
Jika penyebabnya lebih serius, dokter akan memberikan penanganan spesifik seperti:
- Antibiotik: untuk infeksi seperti divertikulitis atau ISK
- Laksatif: untuk sembelit berat
- Operasi: jika ada hernia, kista besar, atau batu ginjal yang menyumbat
- Obat hormonal: untuk kista ovarium berulang atau endometriosis
Kesimpulan
Sakit perut kiri bawah bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga kondisi yang membutuhkan tindakan medis segera. Dengan mengenali gejalanya sejak awal, kamu bisa mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan. Jika nyeri berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan penanganan yang tepat, nyeri perut sebelah kiri bawah dapat disembuhkan sepenuhnya tanpa meninggalkan komplikasi serius. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala muncul, serta menjaga kebersihan dan kesehatan untuk mencegah kekambuhan di masa mendatang.
Meta deskripsi:
Sakit perut kiri bawah bisa menandakan berbagai masalah medis. Kenali penyebab, cara mengatasi, dan kapan harus ke dokter di sini.
Referensi:
- Mayo Clinic. “Diverticulitis.” Diakses dari https://www.mayoclinic.org
- Cleveland Clinic. “Lower Left Abdominal Pain.” Diakses dari https://my.clevelandclinic.org
- National Health Service UK. “Stomach ache and abdominal pain.” Diakses dari https://www.nhs.uk
- American College of Gastroenterology. “Abdominal Pain.” Diakses dari https://gi.org
- Johns Hopkins Medicine. “Endometriosis.” Diakses dari https://www.hopkinsmedicine.org