Kenali Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah Pusar dan Mengatasinya

Dipengaruhi oleh berbagai kondisi, kita pun harus cermat dalam mengenali penyebab sakit perut bagian bawah. Jangan sampai kondisi yang berat dianggap ringan hingga diabaikan begitu saja.

penyebab sakit perut bagian bawah

Nyeri perut bagian bawah, dapat berkisar dari ringan hingga berat, terjadi di mana saja dari pusar hingga kemaluan. Terkadang, rasa sakitnya hanya ringan saja, tidak lebih dari sensasi tumpul dan sakit yang mudah diabaikan. Namun, di lain waktu, itu muncul sebagai rasa sakit yang tajam dan menusuk yang bahkan dapat menghentikan aktivitas seseorang.

Penyebab sakit perut yang kurang serius seperti gas, gangguan pencernaan, atau sembelit. Meskipun kondisi ini biasanya tidak memerlukan perhatian medis yang mendesak, namun memang sulit untuk menentukan penyebab pasti dari perut bawah.

Selain itu, tingkat keparahan sakit perut tidak selalu berkorelasi dengan keseriusan kondisi yang menyebabkannya. Misalnya, penyakit maag dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, sementara kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar, dapat menyebabkan rasa sakit yang minimal atau tidak sama sekali.

Apa yang dimaksud dengan sakit perut bagian bawah?

Sesuai dengan namanya, sakit perut bagian bawah berarti rasa sakit yang timbul pada bagian bawah perut. Para ahli kesehatan membagi perut menjadi 4 bagian, yaitu kanan-kiri dan atas-bawah. Bagian-bagian tersebut dipisahkan oleh garis vertikal dan garis horizontal yang bertemu tepat pada pusar. Sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.

kuadran sakit perut bawah

Melalui gambaran singkat ini, tentu sudah terbayang ya, bahwasanya sakit perut bagian bawah itu dipengaruhi oleh banyak organ dari sistem pencernaan dan sistem perkemihan.

Nah, sekarang tinggal kita cermati gejala atau tanda yang dialami untuk dapat mengidentifikasi penyebab sakit perut bagian bawah.

Selain masalah lokasi, kita juga perlu tahu sifat rasa sakit yang muncul, apakah akut atau kronis. Sakit perut akut berarti muncul secara tiba-tiba dan berlangsung singkat, sedangkan kronis berarti sakit perut yang muncul secara perlahan namun dalam kurun waktu yang berkepanjangan, bisa berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun.

Nah, dengan cara mengelompokkan beberapa hal di atas, ditambah dengan gejala yang menyertai, maka kita akan lebih mudah mengenali penyebab sakit perut bagian bawah.

Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah sesuai Gejalanya

Ketika sampai pada pembahasan nyeri perut bagian bawah, ada banyak kemungkinan penyebabnya. Beberapa penyebab yang lebih umum termasuk berikut ini.

Gas Terjebak

Gas yang terperangkap sering terjadi sebagai bagian dari proses pencernaan. Saat kita makan, kita menelan udara, dan saat makanan melewati saluran pencernaan, bakteri bekerja untuk memecah karbohidrat, juga menghasilkan gas sebagai produk sampingannya.

Hasil dari proses ini, yaitu gas yang dapat menyebabkan gejala ketidaknyamanan pada perut.

Gejala sakit perut bagian bawah akibat gas dapat kita amati berupa nyeri akut yang dapat terjadi di bagian mana saja pada perut. Seringkali menyebabkan sendawa, kembung, perut buncit, dan kentut.

Biasanya, orang merasa lebih baik setelah buang angin.

Gerakan lembut seperti berjalan, peregangan yoga, memijat perut ringan, menghangatkan perut dengan minyak angin dan minum teh hangat, semua itu dapat membantu meredakan sakit perut yang berhubungan dengan gas.

Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Gangguan saluran gastrointestinal (GI), IBS ditandai dengan sakit perut kronis dan berubahnya kebiasaan buang air besar.

IBS diperkirakan muncul dari komunikasi usus-otak yang tidak teratur, yang mengakibatkan hipersensitivitas pada organ usus dan perubahan kontraksi otot pada saluran GI.

Gejala sakit perut akibat IBS bersifat kronis dan terjadi di perut bagian bawah. Gejala IBS sering termasuk sakit perut, gas, kembung, dan perubahan buang air besar termasuk sembelit, diare dan mencret.

Pemicu umum IBS yaitu stres dan makanan tertentu, seperti susu dan gula yang dapat difermentasi.

Cara mengatasi masalah ini yaitu dengan kontrol diet hingga obat khusus untuk mengontrol pola BAB yang berubah serta meredakan rasa sakit.

Penyakit Radang Usus (IBD)

Penyakit radang usus (IBD) adalah istilah yang menggambarkan dua gangguan yang melibatkan peradangan kronis pada saluran usus.

  • Penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan dan iritasi di sepanjang saluran cerna, mulai dari mulut hingga anus, tetapi penyakit ini paling sering ditemukan di bagian akhir usus kecil dan usus besar. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan borok yang dalam dan jaringan parut di lapisan usus bersama dengan abses, fistula (hubungan abnormal antara dua organ) dan celah anus.
  • Kolitis ulserativa menyebabkan peradangan dan borok di sepanjang lapisan usus besar dan rektum. Tidak seperti Crohn, peradangan hanya terjadi di lapisan terdalam dari lapisan usus besar dan rektum, tetapi jika tidak ditangani, dapat menyebabkan lubang kecil di lapisan tersebut.

Gejala umum kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, keduanya merupakan kondisi kronis dengan gejala serupa, yaitu sering diare, kram dan nyeri perut bagian bawah, tinja berdarah, demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan keringat malam.

Perawatan untuk kondisi kronis ini mungkin termasuk obat-obatan, istirahat usus atau pembedahan.

Sembelit

Jika Anda jarang buang air besar, bahkan terasa sulit atau menyakitkan untuk dikeluarkan, kemungkinan besar Anda mengalami sembelit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pola makan, kurang minum, dan stres.

Gejala sembelit dapat bersifat akut atau kronis, dan biasanya menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman di daerah perut bagian bawah. Gejala sembelit akut termasuk buang air besar tiga kali atau kurang dalam seminggu, tinja yang keras dan menggumpal yang sulit dikeluarkan dan perasaan seperti tidak semua tinja keluar. Pendarahan dapat terjadi jika jaringan anus yang halus robek.

Perubahan gaya hidup seperti minum lebih banyak air, makan lebih banyak serat, dan berolahraga lebih sering membantu mengatasi sembelit, tetapi jika sembelit terus berlanjut atau menjadi kronis, penting untuk dievaluasi oleh dokter.

Divertikulitis

Sembelit kronis dari diet rendah serat diyakini menyebabkan divertikula, atau struktur kecil seperti kantung, terbentuk di dalam usus besar. Kondisi ini dikenal sebagai divertikulosis. Ketika kantong ini meradang atau terinfeksi, itu disebut divertikulitis dan paling sering terlihat pada orang dewasa di atas usia 60 tahun.

Gejala divertikulitis akut umumnya dirasakan di perut kiri bawah dan dapat berlangsung selama beberapa hari dan dapat disertai mual, muntah, demam, dan sembelit.

Infeksi saluran kemih

Ketika bakteri secara tidak sengaja memasuki uretra, ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, atau ISK.

Gejala infeksi saluran kemih termasuk kebutuhan yang kuat untuk buang air kecil, nyeri atau rasa terbakar di panggul bagian bawah, dan rasa terbakar saat buang air kecil.

Urin mungkin juga berbau busuk dan tampak berwarna tua (buram atau merah jambu kemerahan jika ada darah). Infeksi akut ini dapat diobati dengan antibiotik.

Infeksi ginjal

Infeksi ginjal, atau pielonefritis, adalah jenis ISK yang bisa menjadi serius, membutuhkan antibiotik suntikan atau infus. Infeksi dimulai di kandung kemih dan bergerak ke atas, menginfeksi salah satu atau kedua ginjal.

Gejala infeksi ginjal akut dapat berupa nyeri panggul (samping), nyeri punggung, demam disertai menggigil (cukup parah hingga menyebabkan gemetar), mual dan muntah.

Batu ginjal

Endapan garam dan mineral terkonsentrasi yang terbentuk di ginjal dan melewati sistem saluran kemih disebut batu ginjal. Batu ini dapat tersangkut di saluran kemih dan menyebabkan tergenangnya urin di ginjal, kandung kemih, atau uretra, yang dapat menyebabkan infeksi dan nyeri.

Gejala batu ginjal dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah yang terasa tajam dan parah hingga menjalar sampai punggung, pinggang, dan selangkangan yang datang bergelombang serta urin berubah warna, berbau busuk, dan perubahan frekuensi buang air kecil. Mual, muntah, demam, dan menggigil juga bisa terjadi.

Radang usus buntu (Apendisitis)

Usus buntu adalah struktur kecil seperti tubular yang meluas ke sekum usus besar. Biasanya, lendir, sel, dan bakteri bergerak dengan bebas dari usus buntu ke sekum, tetapi ketika terjadi penyumbatan, radang usus buntu dapat terjadi.

Apendisitis adalah sakit perut bagian bawah yang serius. Penting untuk segera pergi ke UGD jika Anda merasa mengalami gejala, karena seringkali memerlukan pembedahan dalam penanganannya.

Gejala usus buntu akut meliputi nyeri perut kanan bawah, mual, muntah, kehilangan nafsu makan dan demam. Pada awalnya, rasa sakit mungkin terpusat di dekat pusar, tetapi seiring peradangan berlanjut, rasa sakit itu akan berpindah ke kuadran kanan bawah perut. Nyeri hebat bisa datang tiba-tiba.

Nyeri Panggul vs. Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri panggul juga dianggap nyeri perut bagian bawah, tetapi secara khusus mengacu pada masalah yang mempengaruhi saluran genitourinari dan rahim, saluran tuba dan ovarium. Penyebab umum nyeri panggul mungkin termasuk:

  • Penyakit menular seksual
  • Infeksi pada saluran kemih
  • Kista ovarium, termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Torsi ovarium
  • Endometriosis
  • Gangguan dasar panggul

Diagnosa Nyeri Perut Bagian Bawah

Akar penyebab sakit perut bagian bawah akan tergantung pada masing-masing individu. Sebagian besar waktu, itu adalah sesuatu yang tidak berbahaya seperti gas yang terperangkap atau gangguan pencernaan, tetapi terkadang, sakit perut bagian bawah bisa menjadi gejala dari masalah yang lebih serius.

Diagnosis dimulai dengan riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap untuk menentukan akar penyebabnya termasuk meninjau kebiasaan pola makan dan gaya hidup.

Beberapa pemeriksaan yang mungkin diperlukan, seperti tes urin, darah dan feses, enema, kolonoskopi (prosedur di mana dokter menggunakan teropong untuk melihat ke dalam usus besar atau rektum) atau endoskopi (prosedur di mana teropong digunakan untuk melihat berbagai organ di tubuh — misalnya, endoskopi bagian atas melihat kerongkongan dan lambung).

Tergantung kecurigaan dokter, terkadang juga diperlukan rontgen, ultrasound (USG), atau CT scan. Anda pun mungkin dirujuk ke spesialis lain, seperti ahli urologi, ginekolog, atau bahkan ahli bedah.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Mengalami sakit perut bagian bawah yang terasa ringan adalah hal yang wajar dan tak perlu dikhawatirkan. Namun, jika sakit perut terjadi terus-menerus, memburuk dan terkait dengan gejala lain, inilah saatnya untuk menemui dokter.

Beberapa gejala yang mengharuskan Anda pergi ke dokter meliputi:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Mual
  • Muntah
  • Distensi atau tegang pada lambung yang signifikan
  • Sembelit
  • Diare
  • Darah di tinja

Meskipun sakit perut bagian bawah tampaknya tidak berbahaya, akan tetapi jika itu sampai membuat Anda khawatir, maka  sebaiknya konsultasikan ke dokter.

  • Abdominal Pain. National Library of Medicine.  9/10/2022.
  • Pain. National Library of Medicine.  9/10/2022.
  • Chronic Pain. National Library of Medicine.  9/10/2022.
  • Symptoms and Causes of Gas in the Digestive Tract. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.  9/10/2022.
  • Chong P, Chin, V, et al. The Microbiome and Irritable Bowel Syndrome – A Review on the Pathophysiology, Current Research and Future Therapy. Front. Microbiol. 2019.
  • Chron’s Disease. National Library of Medicine. What is inflammatory bowel disease (IBD)?. Centers for Disease Control and Prevention.  9/10/2022.
  • Definition and Facts for Constipation. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.  9/10/2022.
  • Constipation. National Library of Medicine.  9/10/2022.
  • Diverticulosis and Diverticulitis. National Library of Medicine.  9/10/2022.
  • Urinary Tract Infection. Centers for Disease Control and Prevention.  9/10/2022.
  • Kidney Infection (Pyelonephritis). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.  9/10/2022.
  • Jones MW, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis.. StatPearls Publishing. 2022.
  • Symptoms and Causes of Appendicitis. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.  9/10/2022.
  • Kidney Stones. National Kidney Foundation.  9/26/2022.

#