4 Gejala Alergi Susu yang Sering Tak Terduga

Siapa sangka, ternyata ada beberapa gejala alergi susu yang muncul secara tidak langsung sehingga banyak yang tidak menyadarinya.

gejala alergi susu sapi

Alergi susu adalah salah satu alergi makanan yang paling umum, dan sangat umum terjadi pada anak kecil. Sayangnya, tidak semua orang tua menyadari bahwa anaknya mengalami alergi susu.

Karena ketidaktahuan itu, maka anak terus diberi susu dan akibatnya si kecil menderita gejala gangguan kesehatan terus menerus yang bahkan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Oleh sebab itu, mari kita kenali gejala dan ciri-ciri alergi susu pada anak.

Apa itu Alergi Susu?

Alergi susu adalah reaksi imunologis atau daya tahan tubuh terhadap protein dalam susu (kasein dan whey). Yakni ketika seseorang yang memiliki alergi susu mengonsumsi susu dan produk olahannya, lalu tubuh menganggap protein susu sebagai zat berbahaya sehingga memicu respons kekebalan.

Respon kekebalan berlebihan inilah yang memicu serangkaian gejala alergi, seperti ruam kemerahan dan gatal pada kulit, diare, bahkan sesak nafas.

Tanda dan Gejala Alergi Susu

Gejala Alergi susu berkisar dari yang ringan, rasa tidak nyaman hingga kondisi parah yang mengancam jiwa. Kemunculan gejala alergi dapat segera setelah mengonsumsi susu atau muncul lebih lambat hingga tiga hari setelahnya.

Respons lambat atau tertunda inilah yang membuat alergi sulit didiagnosis. Sebagai contoh, seseorang tidak menyadari bahwa gejala atau gangguan kesehatan yang dialami ternyata akibat reaksi alergi dari semangkuk es krim susu sapi yang dikonsumsi tiga hari sebelumnya.

Berbeda dengan mereka yang mengalami reaksi alergi langsung, karena langsung muncul, maka mudah mencurigai adanya reaksi alergi.

Gejala alergi susu yang langsung dapat segera muncul, yakni berupa ruam kemerahan dan gatal pada kulit, pembengkakan bibir, sesak nafas, dan reaksi berat anafilaksis.

Sedangkan, gejala tertunda yang sering tak disadari akan dijelaskan di bawah ini.

4 Reaksi Alergi Tertunda Terhadap Susu dan Produk Susu

Alergi tertunda (disebut non-IgE) bisa memakan waktu hingga tiga hari baru muncul. Bahkan gejala alergi susu ini sering terlihat seperti penyakit lain dan tampak sulit dipahami karena responsnya yang tertunda.

Alergi produk susu (atau makanan lain) dapat menyebabkan sistem kekebalan bekerja terlalu keras dan menimbulkan reaksi peradangan kronis dalam tubuh.

Berikut gejala alergi susu yang sering tak disadari.

1. Eksim, Jerawat, dan Keluhan Kulit Lainnya

Saat ini ada beberapa penelitian yang mendukung hubungan antara jerawat dan konsumsi susu. Alergi susu juga dapat menyebabkan reaksi tertunda yang bermanifestasi sebagai eksim.

Sebagian orang yang memiliki masalah kulit kronis, melaporkan bahwa ternyata kulit lebih bersih dan sehat setelah tidak mengonsumsi produk susu.

Ini menjadi satu bukti adanya reaksi alergi susu yang tertunda. Meskipun masih diperlukan banyak penelitian lagi untuk memastikannya.

2. Nyeri sendi

Studi sejak 1986 telah menggambarkan perbaikan gejala sendi (dan bahkan rheumatoid arthritis) dengan diet eliminasi atau tidak mengonsumsi susu.

Peserta yang menderita nyeri sendi dan secara permanen menghilangkan produk susu dari makanan mereka mengalami perbaikan berupa meredanya rasa nyeri, sementara peserta yang diberi susu dan produk susu kembali melaporkan bahwa gejala nyeri sendinya kambuh.

3. Asma, Masalah Sinus, dan Masalah Pernapasan Lainnya

Kasein dalam produk susu dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir di saluran napas dan paru-paru. Seiring waktu, lendir yang berlebihan ini dapat menyebabkan gejala asma dan masalah sinus berulang seperti sinusitis kronis.

4. Kelelahan

Kelelahan adalah gejala umum dari alergi susu, dan meskipun ada banyak penyebab lainnya (masalah dengan tiroid atau ketidakseimbangan hormon).

Jadi, apabila pemeriksaan medis lengkap telah dilakukan dan tidak ada penyebab kelelahan yang dapat diidentifikasi, maka bisa jadi itu merupakan gejala alergi susu atau alergi terhadap makanan lain yang tertunda.

Apa yang harus dilakukan?

Jika Anda atau anak Anda mengalami salah satu dari gejala ini, hentikan konsumsi susu selama tiga minggu untuk melihat apakah memang produk susu yang menjadi penyebabnya. Terus pantau gejalanya dan buatlah buku harian.

Pada akhir tiga minggu, konsumsi kembali produk susu dan perhatikan apakah gejala mulai muncul kembali. Jika demikian, itu merupakan indikasi bahwa produk susu adalah penyebab gejala yang muncul.

Jika memang alergi susu, maka setelah berhenti mengonsumsi produk susu secara permanen, maka gejala menghilang secara signifikan.

#