Cara Mencegah Kanker Serviks yang Perlu Diketahui Setiap Wanita

Mari terapkan sejumlah cara mencegah kanker serviks berikut sebelum terlambat.

cara mencegah kanker serviks

Diam namun mematikan merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan kanker serviks. Wajar, mengingat kanker serviks memiliki pertumbuhan yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan kanker di bagian tubuh lainnya.

Selain itu, pada tahap awal, penderitanya acap kali tidak merasakan keluhan apapun. Sekalipun timbul gejala, kerap menyerupai gejala dari penyakit lain sehingga banyak penderitanya yang abai dan terlambat menyadari hingga sel-sel kanker menyebar ke jaringan sekitarnya.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan agar dapat terhindar dari penyakit mematikan ini. Pencegahan utamanya bertujuan untuk menghindari infeksi dari human papillomavirus (HPV) sebagai penyebab utama dari kanker serviks.

Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain, mendapatkan vaksin HPV, melakukan Pap smear, menjauhi perilaku seks berisiko, meninggalkan kebiasaan merokok serta menjalani gaya hidup sehat.

Simak penjelasan lengkap seputar cara mencegah kanker serviks berikut:

cara mencegah kanker serviks

1. Dapatkan Vaksin HPV

Salah satu cara mencegah kanker serviks yang paling efektif adalah dengan pemberian vaksin HPV. Proteksi ini paling baik dilakukan sejak usia 9-13 tahun dengan dosis pemberian ulang sebanyak 2 kali dalam waktu 6-12 bulan.

Sementara itu, pada usia 14-45 tahun, pemberian vaksin dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 0, 2 bulan dan 6 bulan. Kisaran harga vaksin HPV sendiri antara 700 ribu sampai 1 juta rupiah, tergantung dari tiap-tiap rumah sakit.

2. Lakukan Pap Smear

Pap smear merupakan prosedur pengambilan sekaligus pemeriksaan sampel dari sel-sel serviks atau leher rahim. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesehatan leher rahim. Selain itu pula, untuk mendeteksi bila saja terdapat kelainan yang dapat mengarah pada kanker serviks sehingga dapat ditangani sedini mungkin.

Untuk wanita yang berusia 21-29 tahun dapat melakukan Pap smear secara berkala setiap 3 tahun. Sedangkan untuk wanita yang berusia 30-65 tahun yang menjalani Pap smear sekaligus tes HPV dapat melakukannya setiap 5 tahun sekali.

3. Jauhi Perilaku Seks Berisiko

Perilaku seks berisiko misal melakukan seks bebas dengan kerap bergonta-ganti pasangan tak hanya meningkatkan risiko kehamilan di luar nikah, lebih dari itu dapat menyebabkan timbulnya infeksi menular seksual hingga kanker serviks.

Meski penggunaan kondom dapat memberikan perlindungan terhadap ancaman sejumlah penyakit berbahaya tersebut, namun tindakan ini tidak 100% efektif. Oleh karena itu, upaya preventif yang terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menjauhi hubungan seks sampai tiba waktunya menikah.

Sebelum menikah, sangat disarankan bagi setiap pasangan untuk melakukan vaksinasi pra-nikah, termasuk vaksin TT dan vaksin HPV. Untuk diketahui bahwasanya penularan virus HPV juga dapat berasal dari pasangan – suami/pria yang suka ‘jajan’ di luar.

4. Tinggalkan Kebiasaan Merokok

Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar mengalami kanker serviks dibandingkan yang tidak merokok. Dalam sejumlah penelitian diketahui, bahwasanya lendir serviks pada wanita yang merokok mengandung nikotin dan sejumlah zat kimia beracun lainnya yang terdapat dalam rokok.

Kandungan berbagai zat kimia tersebut terbukti berperan sebagai ko-karsinogen infeksi virus sekaligus dapat menurunkan daya tahan serviks dan merusak DNA sel leher rahim sehingga mampu memicu timbulnya kanker serviks.

Untuk itu, segera hentikan kebiasaan merokok dan hindari pula paparan asap rokok. Bila memiliki pasangan perokok, mintalah ia untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut demi kesehatan diri sendiri termasuk seluruh anggota keluarga.

5. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Cara mencegah kanker serviks selanjutnya yang tak bisa diabaikan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Di mulai dari diet sehat dengan mengonsumsi lebih banyak sayur, buah-buahan serta rempah-rempah yang tinggi antioksidan. Minimalkan konsumsi makanan tidak sehat yang mengandung pengawet.

Selanjutnya, tingkatkan aktivitas fisik seperti olahraga secara teratur rata-rata sebanyak 150 menit/minggu, cukupi kebutuhan tidur 7-8 jam/hari, perbanyak minum air putih sekitar 8 gelas/hari dan kelola stres sebaik mungkin.

Terakhir, segera periksakan diri ke dokter bila kerap mengalami sejumlah gejala yang tak biasa dan tak juga sembuh meski telah mengonsumsi obat. Beberapa gejala yang patut diperhatikan diantaranya:

  • Perdarahan vagina yang tidak biasa.
  • Keputihan abnormal.
  • Menstruasi yang lebih berat dan lebih panjang.
  • Sering nyeri dan perdarahan saat/setelah berhubungan intim.

Selengkapnya baca: Gejala Kanker Serviks Stadium Awal & Stadium Lanjut

Semakin cepat gejala kanker serviks dideteksi dan diobati, peluang kesembuhan akan semakin besar pula.

  • Mayo Clinic Staff, Mayoclinic. 2019. Cervical cancer, symptoms & causes. Diakses Januari 2020.
  • Traci C. Johnson, MD, Webmd. 2018. Can I Prevent Cervical Cancer?. Diakses Januari 2020.
  • Lisa Fayed, Verywellhealth. 2019. How to Prevent Cervical Cancer. Diakses Januari 2020.
  • Lisa Fayed, Verywellhealth. 2019. How to Have a Healthy Cervix. Diakses Januari 2020.
  • Steven Reinberg, Everydayhealth. 2012. Regular Pap Smear Boosts Cervical Cancer Survival. Diakses Januari 2020.

#