Penyebab Kanker Serviks & Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai

Jangan sampai abai, inilah penyebab kanker serviks & beragam faktor risiko yang harus diwaspadai.

Penyebab kanker serviks

Kanker serviks menjadi momok menakutkan bagi setiap wanita. Hal ini lantaran tingginya kasus kematian yang disebabkannya. Di Indonesia sendiri, menurut laporan Global Cancer Observatory pada tahun 2018, diperkirakan terdapat lebih dari 30 ribu kasus kanker serviks setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 18 ribu orang.

Tak ayal, angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai urutan kedua negara dengan penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Ironisnya lagi, dari tahun ke tahun, usia wanita yang terkena kanker serviks semakin muda, yakni kisaran 21-22 tahun.

Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh maraknya budaya seks bebas dan meningkatnya jumlah wanita yang menjadi perokok aktif di era globalisasi seperti saat ini. Di tambah dengan kurangnya pengetahuan seputar kanker serviks dan kesadaran untuk melakukan vaksin HPV serta Pap smear sejak dini.

Apa saja gejala kanker serviks yang dapat dikenali?

Kanker serviks dikenal pula dengan sebutan silent killer. Pasalnya, pada tahap awal penderitanya acap kali tidak merasakan keluhan yang berarti. Sekalipun ada, gejalanya tidak begitu khas dan kerap menyerupai gejala penyakit lain.

Kendati demikian, berikut ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai, karena bisa jadi mengindikasikan kanker serviks:

  • Perdarahan vagina yang tidak biasa, misal sering mengalami perdarahan setelah berhubungan intim atau perdarahan di luar masa haid.
  • Keputihan yang abnormal, terus-menerus terjadi atau kerap berulang dan tak juga sembuh meski telah mengonsumsi obat dari dokter.
  • Menstruasi menjadi lebih lama dan lebih berat hingga dapat memicu anemia.
  • Nyeri panggul yang dapat disertai pula dengan pembengkakan pada kaki.
  • Mengalami nyeri saat kencing, inkontinensia urine, sering sembelit dan mengalami perdarahan saat BAB.

Selengkapnya simak: Gejala Kanker Serviks Stadium Awal & Stadium Lanjut

Lantas, apa saja yang menjadi penyebab kanker serviks?

penyebab kanker serviks

Untuk diketahui bahwasanya sekitar 99% kasus kanker serviks di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi kornis dari human papillomavirus (HPV). Penularannya melalui hubungan seksual, baik anal, oral maupun vaginal.

Selain itu, dapat pula dipicu oleh beragam faktor risiko lain seperti merokok, seks bebas terlebih yang dimulai pada usia remaja, riwayat kanker serviks dalam keluarga, penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang dan banyak lagi.

Berikut penyebab dan faktor risiko kanker serviks selengkapnya:

1. Human Papillomavirus (HPV)

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwasanya penyebab kanker serviks yang paling utama adalah virus HPV (human papillomavirus) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18 yang menular lewat kontak seksual. Selain kanker serviks, HPV jenis ini juga dapat menyebabkan timbulnya kanker anus, kanker orofaring, kanker vagina dan kanker vulva.

Dalam banyak kasus, infeksi HPV dapat sembuh dengan sendirinya. Namun pada sebagian wanita, infeksi ini justru memicu perubahan abnormal pada sel-sel leher rahim yang disebut dengan cervical intraepitheal neoplasia (CIN) atau yang dikenal pula dengan displasia serviks.

Umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 5-30 tahun dari kondisi displasia hingga menjadi kanker serviks. Itulah mengapa setiap wanita sangat disarankan untuk melakukan Pap smear agar kelainan sel pada leher rahim yang berisiko menjadi sel kanker dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini.

2. Merokok

Terdapat kaitan erat antara timbulnya kanker serviks dengan kebiasaan buruk merokok atau paparan asap rokok dalam jangka panjang. Dimana para wanita yang menjadi perokok aktif memiliki risiko hingga 3,4 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan wanita yang tidak merokok.

Sementara itu, wanita yang bukan perokok namun terpapar asap rokok terus-menerus selama 3 jam atau lebih dalam sehari mengalami peningkatan risiko terkena kanker serviks hingga 3 kali lebih besar. Semakin banyak merokok atau semakin sering terpapar asap rokok, maka akan semakin besar pula risiko terkena kanker serviks.

Alasan rokok dapat menjadi penyebab atau meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker serviks tak lepas dari ratusan lebih zat beracun di dalam rokok yang mampu menghambat respons kekebalan tubuh terhadap infeksi HPV dan menyebabkan kerusakan DNA.

3. Perilaku Seks Berisiko

Perilaku seks berisiko misal dengan melakukan hubungan intim dengan banyak pasangan baik itu dilakukan secara vaginal, oral maupun anal tak hanya meningkatkan peluang seorang wanita mengidap penyakit menular seksual, namun berpeluang besar meningkatkan risiko infeksi HPV yang dapat berujung pada timbulnya kanker serviks.

Penggunaan kondom memang dapat memberi perlindungan, namun cara ini tidak 100% efektif. Oleh karena itu, pencegahan terbaik yang dapat dilakukan tak lain adalah dengan menghindari perilaku seks pra-nikah. Terlebih bagi para remaja dimana epitel serviksnya lebih rentan terhadap bahan-bahan karsinogenik yang ditularkan melalui hubungan seksual.

4. Riwayat Kanker Serviks dalam Keluarga

Kemungkinan terkena kanker serviks akan meningkat hingga 3 kali lebih besar bila seorang wanita memiliki saudara kandung perempuan atau ibu dengan kanker serviks. Sejumlah ahli menduga bahwa hal ini berhubungan dengan berkurangnya kemampuan tubuh dalam melawan infeksi HPV.

5. Penggunaan Kontrasepsi Oral Jangka Panjang

Faktor risiko penyebab kanker serviks selanjutnya terkait dengan penggunaan kontrasepsi oral atau pil KB dalam jangka panjang. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker dari WHO, diketahui bahwasanya penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko kanker serviks hingga 4 kali lipat pada wanita yang sebelumnya telah terinfeksi oleh HPV.

Beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks lainnya antara lain:

  • Menderita infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, sifilis atau HIV/AIDS yang menahun.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Melahirkan di bawah usia 17 tahun atau melahirkan lebih dari 5 anak.
  • Defisiensi zat gizi.
  • Status sosial ekonomi rendah.
  • Konsumsi obat dietilstilbestrol untuk mencegah keguguran selama masa kehamilan.

Itulah beberapa penyebab kanker serviks dan faktor risiko yang perlu diwasapadai. Sebelum terlambat, maka lakukan upaya pencegahan, yakni dengan melakukan vaksin HPV dan Pap smear secara berkala serta menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi beragam makanan bergizi, olahraga secara teratur, cukup tidur dan menjauhi stres.

Simak: Cara Mencegah Kanker Serviks yang Perlu Diketahui Setiap Wanita

  • Mayo Clinic Staff, Mayoclinic. 2019. Cervical cancer, symptoms & causes. Diakses Januari 2020.
  • Lisa Fayed, Verywellhealth. 2019. Causes and Risk Factors of Cervical Cancer. Diakses Januari 2020.
  • Healthline Editorial Team, Healthline. 2014. Cervical Cancer Causes. Diakses Januari 2020.
  • The Global Cancer Observatory. 2019. Diakses Januari 2020.
  • Madeline R. Vann, MPH, Everydayheath. 2009. Stop Smoking and Reduce Your Cervical Cancer Risk. Diakses Januari 2020.
  • Owen Dyer, Ncbi.nlm.nih.gov. WHO links long term pill use to cervical cancer. Diakses Januari 2020.

#