Cephalgia atau sakit kepala sering kali ditulis oleh dokter dalam diagnosisnya. Lantas, apa kode ICD 10 untuk cephalgia yang dapat kita input dalam Pcare BPJS?

Kode Diangonis ICD 10 untuk Cephalgia (Headache)

Jika Anda mengetik di kolom pencarian dengan istilah cephalgia (baca: sefalgia), maka tentu saja tidak akan ditemukan. Oleh sebab itu, gunakanlah istilah bahasa inggris dari cephalgia yaitu Headache.

Kode ICD 10 Cephalgia adalah R51 (Headache). Kode ini secara spesifik dipecah menjadi dua, yakni:

  • R51.0 Headache with orthostatic component, not elsewhere classified (Sakit kepala dengan komponen ortostatik, tidak diklasifikasikan di tempat lain)
  • R51.9 Headache, unspecified (Sakit kepala, tidak ditentukan)
Namun demikian, cephalgia atau gejala sakit kepala itu sendiri memiliki banyak kemungkinan penyakit yang menyebabkannya. Misalnya akibat migraine, tension headache, trauma, akibat obat-obatan, dan lain-lain.
Selengkapnya perhatikan kode ICD 10 untuk cephalgia di bawah ini:
Diagnosis DokterKode ICD 10         Istilah pCare
Cephalgia (umum)
  • Sakit kepala umum (Cephalgia)
R51         Headache
Cephalgia Akibat Migrain
  • Sakit kepala karena migrain
G43       Migraine
  • Migrain tanpa aura
G43.0       Migraine without aura
  • Migren dengan aura
G43.1       Migraine with aura
Cephalgia Akibat Lainnya
  • Sindroma sakit kepala lainnya
G44       Other headache syndromes
  • Sakit kepala kluster dan cephalgia trigeminal otonom
G44.0       Cluster headaches and other trigeminal autonomic cephalgias (TAC)
  • Sakit kepala akibat gangguan pembuluh darah
G44.1       Vascular headache, not elsewhere classified
  • Cephalgia atau sakit kepala tension
G44.2       Tension-type headache
  • Sakit kepala setelah trauma
G44.3Post-traumatic headache
  • Sakit kepala akibat obat
G44.4       Drug-induced headache, not elsewhere classified
  • Sindroma komplikasi cephalgia
G44.5       Complicated headache syndromes
  • Sindroma cephalgia lainnya
G44.8       Other specified headache syndromes

Penjelasan Klinis Cephalgia

Apa itu cephalgia?

Sakit kepala adalah kondisi yang sangat umum yang banyak dialami orang-orang selama hidupnya. Gejala utama cephalgia adalah rasa sakit di kepala atau wajah. Rasanya bisa berdenyut, konstan, tajam atau berat.

Sakit kepala dapat diobati dengan pengobatan, seperti obat analgetik, manajemen stres, dan biofeedback. Pengobatan yang tepat disesuaikan dengan jenis sakit kepalanya.

Apa saja jenis cephalgia?

Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala. Sakit kepala ini terbagi dalam dua kategori utama: sakit kepala primer dan sekunder.

Sakit kepala primer

Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang bukan disebabkan oleh kondisi medis lain. Kategori tersebut meliputi:

  • Sakit kepala cluster.
  • Migrain.
  • Sakit kepala persisten.
  • Sakit kepala tegang (tension).

Sakit kepala sekunder

Sakit kepala sekunder berhubungan dengan kondisi medis lain, seperti:

  • Penyakit pembuluh darah di otak.
  • Cedera kepala.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Infeksi.
  • Pengobatan berlebihan.
  • Gangguan sinus.
  • Trauma.
  • Tumor.

Setiap jenis sakit kepala ini memiliki kode diagnosis ICD 10 Cephalgia yang berbeda seperti terlihat pada tabel di atas.

Apa penyebab cephalgia?

Sakit kepala terjadi akibat interaksi sinyal di antara otak, pembuluh darah, dan saraf di sekitarnya. Selama sakit kepala, mekanisme yang tidak diketahui mengaktifkan saraf tertentu yang memengaruhi otot dan pembuluh darah. Saraf ini mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.

Adapun penyebab migrain tidak sepenuhnya dipahami. Tetapi para peneliti berpikir migrain terjadi ketika sel-sel saraf yang tidak stabil bereaksi berlebihan terhadap berbagai faktor (pemicu). Sel saraf mengirimkan impuls ke pembuluh darah dan menyebabkan perubahan kimiawi di otak. Hasilnya rasa sakit yang begitu hebat.

Pemicu umum sakit kepala tegang atau migrain meliputi:

  • Penggunaan alkohol.
  • Perubahan pola makan atau tidur.
  • Depresi.
  • Stres emosional terkait dengan keluarga dan teman, pekerjaan atau sekolah.
  • Penggunaan obat yang berlebihan.
  • Ketegangan mata, leher, atau punggung yang disebabkan oleh postur tubuh yang buruk.
  • Petir.
  • Kebisingan.
  • Perubahan cuaca.

Bagimana mengobati cephalgia?

Salah satu aspek terpenting dalam mengobati cephalgia adalah mencari tahu pemicunya. Mempelajari hal-hal apa saja yang menjadi pemicu dapat mengurangi jumlah sakit kepala yang Anda alami.

Setelah Anda mengetahui pemicunya, penyedia layanan kesehatan dapat menyesuaikan pengobatan untuk Anda. Misalnya, Anda mungkin sakit kepala saat tegang atau khawatir. Teknik konseling dan manajemen stres dapat membantu menangani pemicu ini dengan lebih baik. Dengan menurunkan tingkat stres, Anda dapat menghindari sakit kepala akibat stres.

Di samping itu, obat pereda nyeri juga menjadi pilihan untuk meringankan gejala yang muncul sehingga memberikan ketenangan sementara.

Itulah informasi mengenai sakit kepala dan kode ICD 10 Cephalgia. Semoga bermanfaat.