GERD adalah kepanjangan dari gastroesophageal reflux disease atau dalam istilah awam sering disebut sebagai penyakit asam lambung naik. Akan kita ketahui bersama kode ICD 10 GERD yang dapat kita input dalam Pcare BPJS.kode icd 10 gerd medisweb

Kode Diangonis ICD 10 untuk GERD (gastroesophageal reflux disease)

GERD merupakan salah satu diagnosis yang sering dibuat oleh dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Oleh sebab itu, selaku para koder ataupun dokter sangat perlu mengetahui kode diagnosis ICD 10 untuk penyakit asam lambung naik ini.

Kode ICD 10 GERD adalah K21 (Gastro-esophageal reflux disease). Kode ini secara spesifik dipecah menjadi beberapa klasifikasi, yakni:

  • K21.0 GERD dengan esofagitis (Gastro-esophageal reflux disease with esophagitis)
    • K21.00 GERD dengan esofagitis tidak disertai perdarahan (Gastro-esophageal reflux disease with esophagitis without bleeding)
    • K21.01 GERD dengan esofagitis disertai perdarahan (Gastro-esophageal reflux disease with esophagitis with bleeding)
  • K21.9 GERD tanpa esofagitis (Gastro-esophageal reflux disease without esophagitis)

Tidak termasuk dalam kode di atas: newborn esophageal reflux (P78.83) atau reflux asam lambung pada bayi.

Kode diagnosa untuk kondisi medis yang mungkin berkaitan dengan GERD:

  • K00-K95 Diseases of the digestive system (Penyakit saluran cerna)
  • K20-K31 Diseases of esophagus, stomach and duodenum (Penyakit-penyakit esofagus, lambung, dan duodenum)

Penjelasan Klinis Penyakit GERD

Apa itu GERD?

GERD terjadi karena katup di ujung kerongkongan, sfingter esofagus bagian bawah, tidak menutup dengan benar ketika makanan tiba di lambung. Asam yang balik lagi ke atas ini kemudian mengalir kembali melalui kerongkongan menuju tenggorokan dan mulut, dan dapat menimbulkan rasa asam pada mulut.

Refluks asam lambung terjadi pada hampir semua orang di beberapa titik dalam hidup. Bisa jadi saat ini mengalami refluks untuk beberapa saat, lalu kemudian sembuh dan kembali normal.

Tetapi, jika seseroang mengalami refluks asam lebih dari dua kali seminggu selama beberapa minggu, terus-menerus minum obat maag namun gejala terus kembali, maka mungkin telah menjadi GERD.

Jika sudah mengalami GERD, maka harus ditangani oleh dokter, tidak cukup dengan obat bebas yang dijual di pasaran.

Apa penyebab GERD?

Refluks asam lambung atau GERD disebabkan oleh kelemahan atau relaksasi sfingter esofagus bagian bawah (katup). Biasanya katup ini menutup rapat setelah makanan masuk ke lambung.

Jika katup ini lemah, maka  isi lambung akan naik kembali ke kerongkongan. Karena lambung memiliki tekanan, apalagi setelah diisi makanan.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hal ini meliputi:

  • Terlalu banyak tekanan pada perut. Beberapa wanita hamil mengalami refluks hampir setiap hari karena peningkatan tekanan ini.
  • Jenis makanan tertentu (misalnya, susu, makanan pedas atau gorengan) dan kebiasaan makan cepat.
  • Obat-obatan yang meliputi obat asma, tekanan darah tinggi dan alergi; serta obat penghilang rasa sakit, obat penenang dan anti-depresan.
  • Hernia hiatus . Bagian atas lambung menonjol ke diafragma, menghalangi asupan makanan normal.

Baca lebih lanjut: Kenali Ragam Faktor Risiko Penyebab Asam Lambung Naik

Apa saja gejala GERD (refluks asam kronis)?

Terkadang setiap orang memiliki gejala GERD yang berbeda. Namun demikian, ada beberapa gejala umum yang dapat kita amati:

  • Sakit perut, uluhati terasa pedih.
  • Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan).
  • Perasaan makanan tersangkut di tenggorokan.
  • Batuk.
  • Nyeri dada.
  • Masalah menelan.
  • Muntah.
  • Sakit tenggorokan dan suara serak.

Bayi dan anak-anak dapat mengalami gejala GERD yang serupa, disertai:

  • Episode muntah kecil yang sering.
  • Menangis berlebihan, tidak mau makan.
  • Rasa asam di mulut, terutama saat berbaring.
  • Suara serak.
  • Perasaan tersedak yang dapat membangunkan anak.
  • Bau mulut.
  • Kesulitan tidur setelah makan, terutama pada bayi.

Apakah GERD (refluks asam kronis) berbahaya atau mengancam jiwa?

GERD sendiri tidak mengancam jiwa atau berbahaya. Tetapi GERD jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius:

  • Esofagitis: Esofagitis adalah iritasi dan peradangan yang disebabkan oleh asam lambung pada lapisan kerongkongan. Esofagitis dapat menyebabkan borok di kerongkongan, mulas, nyeri dada, pendarahan, dan kesulitan menelan.
  • Barrett esofagus: Suatu kondisi yang berkembang pada beberapa orang (sekitar 10%) yang memiliki GERD jangka panjang. Kerusakan yang disebabkan oleh refluks asam selama bertahun-tahun dapat mengubah sel-sel di lapisan kerongkongan. Barrett esofagus adalah faktor risiko kanker kerongkongan.
  • Kanker kerongkongan: Kanker yang dimulai di kerongkongan dibagi menjadi dua jenis utama. Adenokarsinoma biasanya berkembang di bagian bawah kerongkongan. Jenis ini dapat berkembang dari Barrett esofagusKarsinoma sel skuamosa dimulai pada sel-sel yang melapisi kerongkongan. Kanker ini biasanya menyerang bagian atas dan tengah kerongkongan.
  • Striktur: Terkadang lapisan kerongkongan yang rusak menjadi bekas luka, menyebabkan penyempitan kerongkongan. Striktur ini dapat mengganggu makan dan minum dengan mencegah makanan dan cairan mencapai lambung.

Dengan adanya komplikasi di atas, maka Kode ICD 10 untuk GERD harus disesuaikan dengan kondisi di atas. Apakah disertai esofagitis atau tidak. Jika disertai esofagitis apakah berdarah atau tidak.

Bagimana mengobati GERD?

Banyak obat bebas dan resep untuk meredakan asam lambung naik. Obat GERD yang paling umum:

  • Antasida. Dapat menetralkan asam lambung dengan cepat.
  • Penghambat reseptor H-2. Menurunkan produksi asam.
  • Penghambat pompa proton. Penghambat produksi asam yang lebih kuat dan juga membantu menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak.
  • Baclofen adalah obat resep yang digunakan untuk mengurangi relaksasi sfingter esofagus bagian bawah.

Selain mengonsumsi obat, diperlukan juga perubahan gaya hidup dengan:

  • Menghindari pemicu (jenis makanan tertentu, mengganti susu formula pada bayi) yang dapat menyebabkan gejala GERD atau memperburuknya.
  • Tidak sembarangan minum obat-obatan.
  • Mempertahankan posisi tegak setelah makan/makan. Boleh berbaring setelah 2 jam.

GERD biasanya dapat dikendalikan dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup (seperti kebiasaan makan yang baik). Jika ini tidak berhasil, atau jika seseorang tidak dapat minum obat untuk waktu yang lama, maka pembedahan mungkin menjadi solusi.

Itulah informasi mengenai asam lambung naik dan kode ICD 10 GERD. Semoga bermanfaat.