Ketahui Beberapa Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

Kepala suka kliyengan sehabis makan? Yuk, ketahui apa saja penyebab pusing setelah makan dan cara mengatasinya.

Penyebab pusing setelah makan

Makan merupakan kebutuhan paling dasar dan utama bagi manusia. Dengan konsumsi beragam makanan sehat, tubuh akan kembali berenergi dan siap menjalani aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, pemenuhannya tak bisa ditunda-tunda. Bila tidak, tubuh akan terasa lemas dan tak jarang bisa timbul sakit kepala.

Jika biasanya keluhan pusing atau sakit kepala timbul saat kondisi perut kosong atau terlambat makan, pada beberapa orang rasa pusing tersebut justru datang setelah makan. Mengapa ini bisa terjadi, apa sih penyebabnya?

Simak Beberapa Penyebab Pusing Setelah Makan Berikut:

1. Hipotensi postprandial

Salah satu penyebab pusing setelah makan kerap diakibatkan oleh hipotensi postprandial. Suatu kondisi di mana terjadi penurunan tekanan darah sekitar 20 mmHg dalam 2 jam usai makan.

Seperti yang kita ketahui, selepas makan, makanan yang dikonsumsi akan dicerna di dalam saluran pencernaan. Nah, untuk mendukung proses pencernaan ini agar berjalan maksimal, banyak darah akan dialirkan ke area perut.

Sebagai akibatnya, suplai darah menuju ke otak menjadi berkurang. Maka untuk mengompensasi hal ini, jantung pun akan meningkatkan kontraksi juga frekuensi denyut jantung. Namun pada beberapa orang, mekanisme ini tidak berjalan efektif sehingga berefek pada munculnya hipotensi postprandial.

Selain pusing atau kepala kliyengan, seseorang yang mengalami hipotensi postprandial juga dapat mengalami gejala berupa rasa lemas, mengantuk, jantung berdebar, mual, nyeri dada, pandangan menjadi gelap atau buram, bahkan dalam kondisi berat dapat mengalami pingsan.

2. Hipoglikemia non-diabetes

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, hipoglikemia (kadar gula darah rendah di bawah normal) dapat menyerang mereka yang tidak menderita diabetes. Seseorang dengan hipoglikemia non-diabetes dapat mengalami hipoglikemia reaktif, di mana gula darah justru turun alih-alih meningkat selepas makan.

Tak jelas apa yang menjadi penyebabnya. Namun sejumlah ahli menduga, hipoglikemia reaktif dan sekresi insulin yang berlebihan pada masalah ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti gangguan enzim (intoleransi fruktosa, galaktosemia, dll.), kondisi pasca operasi saluran cerna atas, hingga insulinoma (tumor yang tumbuh di pankreas).

3. Konsumsi makanan tertentu

Sensitivitas seseorang terhadap jenis makanan atau minuman tertentu dapat pula menjadi penyebab pusing setelah makan, contohnya:

  • Makanan atau minuman berkafein, batasi asupannya maksimal 200 mg/hari.
  • Susu dan produk turunanannya, terutama keju yang berusia tua.
  • Makanan yang tinggi kandungan tiramin, seperti daging yang sudah diproses (diasap, dikeringkan, diasinkan, dsb.), acar, minyak zaitun, beberapa jenis biji-bijian dan kacang-kacangan, bawang merah, kismis, dan lainnya.
  • Makanan yang diberi zat tambahan, seperti pewarna makanan, nitrat dan penyedap rasa (MSG/micin).
  • Minuman beralkohol.
  • Coklat, terutama yang rendah kandungan kakao di dalamnya.
  • Makanan dengan kandungan garam tinggi.

Baca juga: Ketahui Makanan Bebas Gluten & Siapa Saja yang Membutuhkannya

4. Hipotensi ortostatik

Terkadang, rasa pusing yang datang setelah makan bisa jadi tanda dari hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik adalah kondisi di mana penderitanya mengalami pusing saat beranjak dari duduk atau berbaring. Misal, langsung beranjak dan beraktivitas setelah makan, atau langsung berdiri saat bangun tidur.

5. Efek samping obat diabetes

Obat antidiabetes (metformin, sulfonilurea, penghambat DPP-4, tiazolidindion, acarbose, atau obat diabetes kombinasi), dan suntikan insulin, dapat memberikan efek samping, terutama bila dosis atau waktu penggunaannya tidak tepat. Beberapa efek samping tersebut diantaranya, pusing, mual, tangan gemetar, badan lemas, keringat dingin, dan jantung berdebar.

Bagaimana Cara Mengatasi atau Mencegah Keluhan Semacam Ini?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari keluhan pusing usai makan, antara lain:

  • Minumlah air putih satu sampai dua gelas 30 menit sebelum makan.
  • Biasakan makan dalam porsi sedikit, namun lebih sering.
  • Kurangi asupan karbohidrat, seperti nasi putih, roti putih, dan tepung olahan. Perbanyak asupan serat, protein, dan lemak sehat.
  • Usahakan untuk duduk bersandar dulu setelah makan selama 30 menit, jangan langsung berdiri atau beraktivitas.
  • Rajin berolahraga, kelola stres dengan baik, dan jaga berat badan ideal.

Konsultasikan langsung pada dokter bila rasa pusing setelah makan sudah sering kali dialami, gejalanya cukup berat, atau kerap timbul akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu.

  • Rachel Nall, MSN, CRNA, Healthline. 2018. Why Do I Get Dizzy After I Eat?. Diakses Februari 2021.
  • James Roland, Healthline. 2019. What Is Postprandial Hypotension?. Diakses Februari 2021.
  • Zawn Villines, Medicalnewstoday. 2019. Why am I dizzy after eating?. Diakses Februari 2021.
  • Health.harvard.edu. Dizzy after eating? Feeling lightheaded from a meal could be postprandial hypotension. Diakses Februari 2021.

#