Farmadral adalah obat untuk mengatasi berbagai kondisi yang berhubungan dengan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Seperti aritmia, angina pektoris, hipertensi, pencegahan infark miokard dan hipertensi portal.
Farmadral mengandung bahan aktif propanolol hidroklorida, senyawa obat dari jenis beta bloker yang dapat mengurangi penyempitan pada pembuluh darah sehingga dapat mengurangi beban kerja jantung, mengurangi tekanan darah dan meningkatkan suplai oksigen ke jantung.
Tabel Ringkasan Obat Farmadral
Jenis | Beta bloker |
Golongan | Obat keras, harus dengan resep |
Kandungan | Propanolol HCl 10 mg |
Kegunaan | Mengatasi berbagai gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Pratapa Nirmala |
Harga | Rp. 2.000 – 3.000 per strip, per strip isi 10 tablet, per box isi 10 strip |
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat
Fungsi Farmadral pada tubuh yaitu sebagai obat yang dapat menurunkan denyut jantung dan kontraktilitas miokardial, menurunkan tekanan darah serta mengurangi kebutuhan oksigen miokardial. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa propanolol – obat dari golongan non-selektif beta bloker (antiaritmia kelas II).
Propanolol bekerja memengaruhi respon impuls saraf pada berbagai bagian tubuh seperti jantung dan paru. Hasilnya, detak jantung dan tekanan darah dapat dikurangi, kondisi ini juga dapat meningkatkan volume darah dan pasokan oksigen ke jantung. Turunnya detak jantung, juga bermanfaat mengurangi risiko nyeri dada akibat angina, mencegah migrain, serta mengurangi tremor.
Indikasi dan Kegunaan Farmadral
Farmadral digunakan untuk mengurangi tekanan darah, denyut jantung, kontraktilitas dan kebutuhan oksigen miokardial, dengan begitu dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi berikut ini:
- Mengatasi aritmia (gangguan irama jantung).
- Meredakan hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Meredakan angina pektoris (nyeri dada akibat kekurangan pasokan oksigen).
- Gangguan otot jantung seperti hypertropic subartic stenosis.
- Mengatasi hipertensi portal.
- Pencegahan infark miokard.
- Meredakan migrain.
- Mengatasi kardiomiopati.
Kontraindikasi
Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Farmadral karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:
- Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan Farmadral. Reaksi hipersensitifnya termasuk shock anafilaktik, pembengkakan pada area wajah, bibir, lidah dan kerongkongan serta kesulitan bernafas.
- Penderita asma bronkial, bronkospasme penyakit saluran napas obstruksi kronis, bradikardia, syok kardiogenik, hipotensi, asidosis metabolik, gangguan sirkulasi arteri perifer berat, gagal jantung yang tidak terkontrol, angina prinzmetal, blok jantung drajat 2 dan 3.
Dosis Farmadral dan Aturan Pakai
Peringatan! Dosis yang tepat untuk Anda adalah dosis yang yang dianjurkan dokter setelah mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Farmadral untuk mengatasi hipertensi
- Dosis dewasa: 40 – 80 mg dua kali sehari. Maksimal 640 mg per hari.
Dosis Farmadral untuk mengatasi artimia
- Dosis dewasa: 10 – 40 mg, 3 – 4 kali sehari.
- Dosis anak-anak: 0,25 – 0,5 mg/kg berat badan, 3 – 4 kali sehari.
Dosis Farmadral untuk mengatasi angina pektoris
- Dosis dewasa: 40 mg, 2 – 3 kali sehari, dapat ditingkatkan sesuai keparahan kondisi. Dosis harian 120 – 240 mg per hari.
Dosis Farmadral untuk mengatasi hipertiroidisme
- Dosis dewasa: 10 – 40 mg, 3 – 4 kali sehari.
- Dosis anak-anak: 0,25 – 0,5 mg/kg berat badan, 3 – 4 kali sehari.
Dosis Farmadral untuk mengatasi kardiomiopati
- Dosis dewasa: 10 – 40 mg, 3 – 4 kali sehari.
Dosis Farmadral untuk mengatasi tremor
- Dosis dewasa: 40 mg, 2 – 3 kali sehari.
Dosis Farmadral untuk mencegah migrain
- Dosis dewasa: 40 mg, 2 – 3 kali sehari. Dosis lanjutan 120 – 240 mg per hari.
- Dosis anak-anak:
- Umur kurang dari 12 tahun: 10 – 20 mg, 2 – 3 kali sehari.
- Umur lebih dari 12 tahun: 40 mg, 2 – 3 kali sehari.
Aturan pakai obat [tile] :
- Gunakan obat ini sebelum makan pada saat perut kosong.
- Jangan mengunyah obat ini, telanlah tablet utuh.
- Dianjurkan untuk cukup minum air putih setelahnya.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Farmadral pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Farmadral
Seperti halnya obat lain pada umumnya, Farmadral juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan. Efek samping Farmadral, meliputi:
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Mulut kering.
- Kram perut.
- Gangguan suasana hati.
- Impotensi.
- Hipotensi.
- Gangguan tidur.
Efek samping yang lebih parah namun jarang terjadi diantaranya:
- Gangguan penglihatan.
- Sesak nafas.
- Depresi dan halusinasi.
- Gangguan fungsi hati yang ditandai mual dan muntah, nyeri perut, gatal, nafsu makan berkurang, urin gelap, mata dan kulit menguning.
- Penurunan kadar gula darah ditandai sakit kepala, berkeringat, disorientasi dan detak jantung cepat.
Segera hubungi dokter jika kondisi ini terjadi.
Efek Overdosis Farmadral
Penggunaan dosis tinggi yang melebihi anjuran dan dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan overdosis. Efek overdosis Farmadral dapat berupa hipotensi, bradikardia, edema paru, sinkop, syok kardiogenik, kejang, halusinasi, bronkospasme, dan depresi pernapasan yang dipicu tekanan susunan saraf pusat.
Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter atau hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat.
Peringatan dan Perhatian
Berikut ini hal-hal yang perlu perhatikan sebelum dan selama menggunakan obat:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker jika Anda memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita penyakit Raynaud, klaudikasio intermiten, AV blok derajat I, diabetes melitus, miastenia gravis, psoriasis, dan penyakit tiroid.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada wanita hamil dan menyusui serta lansia.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah boleh obat Farmadral untuk ibu hamil?
( ! ) Hanya untuk ibu hamil yang sangat membutuhkan berdasarkan rekomendasi dokter.
Propanolol masuk dalam kategori C untuk obat ibu hamil menurut FDA. Artinya, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.
Apakah boleh obat Farmadral untuk ibu menyusui?
( ! ) Hanya untuk ibu menyusui yang sangat membutuhkan berdasarkan rekomendasi dokter.
Bahan aktif Farmadral diketahui dapat terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui. Meskipun jumlahnya kecil dan dianggap cukup aman namun kemungkinan risiko efek samping pada bayi yang menyusu tetap perlu diperhitungkan.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Farmadral bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Farmadral dengan obat-obat berikut:
- Obat aritmia (amiodarone, quinidine, propafenone, digoxin). Meningkatkan risiko detak jantung lemah, tekanan darah rendah, atau blokade jantung.
- Beta bloker lainnya (biosprolol, atenolol, nadolol, metoprolol). Dapat menurunkan detak jantung.
- ACE (lisonopril, enalapril). Dapat menurunkan tekanan darah di bawah normal.
- Diltiazem. Dapat memicu pelemahan detak jantung, gagal jantung, hingga blokade jantung.
- Alpha blocker (prazosin, terazosin, doxazosin). Dapat memicu tekanan darah rendah, pingsan, pusing saat berdiri setelah duduk.