Ostovel adalah suplemen untuk mengatasi kekurangan vitamin D. Suplemen ini dapat diberikan pada penderita osteoporosis paska menopause, menderita penyakit rickets dan hipoparatiroidisme paska operasi maupun idiopatik.
Ostovel merupakan obat berbentuk soft gel dengan kandungan utama calcitriol. Calcitriol merupakan bentuk aktif dari vitamin D3 (cholecalciferol) yang dapat menstimulasi vitamin D dengan tujuan meningkatkan penyerapan kalsium.
Tabel Ringkasan Obat Ostovel
Jenis | Metabolit aktif vitamin D |
Golongan | Obat keras, harus dengan resep |
Kandungan | Calcitriol 0,25 mcg/soft gel |
Kegunaan | Suplemen vitamin D untuk mencegah gangguan fungsi tulang, ginjal dan kelenjar paratiroid |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Novell Pharmaceutical Lab |
Harga | Rp. 286.000 (HET) per botol isi 30 soft gel |
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Ostovel
Fungsi Ostovel dalam tubuh adalah sebagai suplemen vitamin D dosis tinggi untuk penderita kekurangan vitamin D yang sangat membutuhkannya untuk meningkatkan penyerapan kalsium. Bahan aktif Ostovel berupa calcitriol merupakan bentuk aktif dari vitamin D3 (cholecalciferol).
Vitamin D3 berperan penting dalam stimulasi reseptor vitamin D di pencernaan, ginjal, kelenjar paratiroid, serta pada tulang. Senyawa ini berfungsi meningkatkan transport kalsium dan penyerapannya sehingga konsentrasi kalsium dalam darah meningkat.
Cacitriol juga bermanfaat meningkatkan resorpsi tulang (pelepasan mineral kalsium dari tulang ke darah) dan reabsorpsi tubular ginjal. Sehingga terjadi penurunan level hormon paratiroid dan meningkatkan homeostatis kalsium fosfat dalam darah.
Indikasi dan Kegunaan Ostovel
Ostovel digunakan untuk menstimulasi produksi vitamin D yang bertujuan untuk meningkatkan kadar dan penyerapan kalsium dalam tubuh yang sangat dibutuhkan pada beberapa kondisi berikut:
- Osteoporosis paska menopause.
- Osteodistrofi ginjal pada pasien gagal ginjal kronis.
- Hipoparatiroidisme paska operasi atau idiopatik.
- Hipokalsemia.
- Pseudohipoparatiroidisme akibat gangguan fungsi ginjal.
- Penyakit rickets/rachitis.
Kontraindikasi dan Perhatian
Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Ostovel karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:
- Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan Ostovel. Reaksi hipersensitifnya termasuk shock anafilaktik, pembengkakan pada area wajah, bibir, lidah dan kerongkongan serta kesulitan bernafas.
- Penderita hiperkalsemia, kalsifikasi metastatis (pengendapan garam kalsium pada jaringan normal), toksisitas vitamin D.
- Hati-hati penggunaan pada pasien dengan sindrom malabsorbsi dan gangguan fungsi ginjal.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.
- Hindari asupan vitamin D dan suplemen kalsium berlebihan saat menggunakan obat ini.
Dosis Ostovel dan Aturan Pakai
Peringatan! Dosis yang tepat untuk Anda adalah dosis yang yang dianjurkan dokter setelah mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Ostovel untuk mengatasi osteoporosis paska menopause
- Dosis dewasa: 1 kapsul lunak, 0,25 mcg, 2 kali sehari.
Dosis Ostovel untuk mengatasi hipokalsemia pada penderita gagal ginjal kronis
- Dosis dewasa: 0,25 mcg (1 kapsul), 1 atau 2 kali sehari.
- Dosis anak-anak: 0,25 mcg sekali sehari.
Dosis Ostovel untuk hipoparatiroidisme
- Dosis dewasa: 0,25 – 0,5 mcg sekali sehari. Dosis perawatan 0,25 – 2 mcg sekali sehari.
- Dosis anak-anak:
- Umur 1 – 5 tahun: 0,25 – 0,75 mcg sekali sehari.
- Umur lebih dari 6 tahun: 0,25 – 2 mcg sekali sehari.
Dosis Ostovel untuk hipoparatiroidisme sekunder akibat gangguan fungsi ginjal
- Dosis dewasa: 0,25 – 0,5 mcg sekali sehari.
- Dosis anak-anak: Umur kurang dari 3 tahun 0,01 – 0,015 mcg/kgBB per hari. Umur lebih dari 3 tahun, 0,25 – 0,5 mcg sekali sehari.
Aturan pakai obat Ostovel :
- Gunakan obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di pencernaan, minumlah obat ini bersamaan dengan makanan.
- Konsumsi langsung secara utuh, jangan mengunyah atau membuka kemasan soft gel dari obat ini.
- Dianjurkan untuk cukup minum air putih setelahnya.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Ostovel pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping [Title]
Seperti halnya obat lain pada umumnya, Ostovel juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan.
Efek samping Ostovel:
- Hiperkalsemia.
- Hiperkalsiuria.
- Mulut kering.
- Mual dan muntah.
- Konstipasi.
- Nyeri perut.
- Dehidrasi.
- Penurunan berat badan.
- Peningkatan tekanan darah.
- Pruritus.
Efek Overdosis Ostovel
Penggunaan dosis tinggi yang melebihi anjuran dan dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan overdosis. Efek overdosis Ostovel dapat berupa hiperkalsemia (dengan tanda-tandanya lemas, gangguan nafas, nyeri dada, kelumpuhan), hiperkalseuria, hiperfosfatemia.
Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter atau hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah boleh obat Ostovel untuk ibu hamil?
( ! ) Hanya untuk ibu hamil yang sangat membutuhkan berdasarkan rekomendasi dokter.
Bahan aktif Ostovel berupa calcitriol masuk dalam jenis obat kategori C untuk obat ibu hamil menurut FDA. Artinya, studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.
Apakah boleh obat Ostovel untuk ibu menyusui?
( ! ) Hanya untuk ibu menyusui yang sangat membutuhkan berdasarkan rekomendasi dokter.
Belum ada data yang menunjukkan apakah bahan aktif Ostovel dapat masuk terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter lebih dulu.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Ostovel bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Ostovel dengan obat-obat berikut:
- Diuretik thiazide. Dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia.
- Colestyramine, sevelamer. Mengurangi kemampuan penyerapan usus.
- Carbamezepine, phenobarbital, phenytoin. Dapat menurunkan efektivitas jenis obat-obatan anti kejang.
- Suplemen vitamin D. Dapat meningkatkan supresi hormon paratiroid.
- Magnesium. Meningkatkan hipermagnesemia (terutama pada pasien dialisis).