Vometa adalah obat antimuntah yang digunakan untuk meredakan rasa mual serta keinginan untuk muntah. Obat ini tersedia dalam sediaan sirup, drop dan tablet cepat larut yang mengandung bahan aktif domperidone.
Domperidone dalam Vometa bekerja meningkatkan kontraksi di lambung sehingga makanan lebih cepat di cerna dan menuju usus halus. Akibatnya rasa mual dan muntah dapat dikurangi. Sebagai obat keras, Vometa hanya boleh dikonsumsi atas saran dokter untuk menghindari kemungkinan efek samping seperti dijelaskan berikut ini.
Tabel Ringkasan Obat Vometa
Jenis | Antiemitik (antimuntah) |
Golongan | Obat keras, harus dengan resep |
Kandungan | Sediaan sirup: domperidone 5 mg/5 ml; sediaan drops: domperidone 5 mg/5 ml; sediaan tablet cepat larut: domperidone 10 mg |
Kegunaan | Mengatasi mual dan muntah, dispepsia yang menyebabkan lambatnya pengosongan saluran cerna, refluks esofagus atau esofagitis, rasa penuh nyeri di epigastrum. |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Dexa Medica |
Harga |
|
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Vometa
Fungsi Vometa dalam tubuh yaitu sebagai antiemitik atau antimuntah yang dapat menekan rasa mual dan ingin muntah. Obat ini mengandung domperidone, obat dari jenis penghambat reseptor dopamin yang mampu meningkatkan gerak peristalsis esofagus, serta kontraksi lambung. Akibatnya pengosongan lambung terjadi lebih cepat sehingga rasa mual dan penuh di perut dapat dikurangi.
Domperidone juga dapat meningkatkan serum prolaktin sehingga kerap digunakan untuk meningkatkan produksi ASI, meskipun manfaat ini tidak termasuk dalam indikasi resmi obat ini.
Indikasi dan Kegunaan Vometa
Vometa digunakan untuk mengatasi gangguan lambung dan saluran cerna pada kondisi berikut:
- Mual dan muntah akibat obat kemoterapi atau radioterapi.
- Dispepsia akibat motilitas saluran cerna yang lambat.
- Nyeri epigastrik kronis akibat lambatnya pencernaan di lambung.
Kontraindikasi dan Peringatan
Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Vometa karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:
- Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan domperidone. Reaksi hipersensitifnya termasuk shock anafilaktik, pembengkakan pada area wajah, bibir, lidah dan kerongkongan serta kesulitan bernafas.
- Orang dengan kondisi yang tidak dimungkinkan untuk melakukan stimulasi motilitas saluran cerna.
- Penderita prolaktinoma (tumor pada kelenjar hipofisis).
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Hati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui serta anak-anak.
- Untuk sediaan tablet tidak boleh digunakan dalam rentang waktu lama.
Dosis Vometa dan Aturan Pakai
Peringatan! Dosis yang tepat untuk Anda adalah dosis yang dianjuran dokter. Dosis yang tertera di sini hanyalah dosis umum.
Dosis Vometa untuk meredakan mual dan muntah
- Dosis dewasa: 10 – 20 mg per hari dalam sediaan sirup atau tablet.
- Dosis anak-anak: 2,5 – 5 mg/10 kg berat badan. Untuk kasus penggunaan obat kemoterapi atau radioterapi pada anak-anak, 0,2 – 0,4 mg/kg berat badan dalam interval 4 – 8 jam sekali.
Dosis Vometa untuk mengobati dispepsia kronis
- Dosis dewasa: 10 mg 3 kali sehari atau ditambah 10 mg sebelum tidur.
- Dosis anak-anak: 2,5/10 kg berat badan 3 kali sehari atau ditambah 10 mg sebelum tidur.
Aturan pakai obat Vometa:
- Gunakan obat ini pada saat perut kosong, 1 atau 2 jam sebelum makan dan dapat dikonsumsi dengan atau tanpa air.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsi obat ini.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Vometa pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
- Tidak harus habis. Obat ini bersifat simtomatis atau menghilangkan gejala, sehingga boleh diminum hanya jika ada keluhan yang ingin diatasi.
Efek Samping Vometa
Seperti halnya obat lain pada umumnya, Vometa juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan.
Efek samping Vometa:
- Mulut kering.
- Sakit kepala.
- Diare.
- Kulit ruam dan gatal.
- Sering haus.
- Peningkatan serum prolaktin.
- Galaktorea.
- Ginekomastia.
Efek Overdosis Vometa
Penggunaan dosis tinggi yang melebihi anjuran dan dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan overdosis. Gejala yang mungkin timbul dapat berupa hilang kesadaran, kejang, agitasi, mengantuk berat, serta reaksi ekstrapiramidal.
Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter atau hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat.
Kehamilan dan Menyusui
Apakah boleh obat Vometa untuk ibu hamil?
Vometa masuk dalam kategori C untuk obat ibu hamil menurut FDA. Artinya, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya berhati-hati.
Apakah boleh obat Vometa untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Vometa berupa domperidone diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya hanya jika sangat dibutuhkan dan berdasarkan saran dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Vometa bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Vometa dengan obat-obat berikut:
- Bromocriptine. Bersifat antagonis terhadap efek hiperprolaktinemik dari bromocriptine.
- Analgetik opioid dan anti muskarinik. Dapat mengurangi efek prokinetik dari kedua jenis obat ini.