HBsAg Reaktif Apa Artinya? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Kaget dengan hasil tes HBsAg reaktif? Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui artinya, bahaya, dan hal yang harus dilakukan.

hbsag reaktif

HBsAg adalah singkatan dari Hepatitis B surface antigen atau antigen permukaan virus hepatitis B. Dalam bahasa sederhananya, HBsAg merupakan komponen terluar (‘kulit’) dari virus hepatitis B.

Ketika HBsAg terdeteksi dalam aliran darah seseorang melalui pemeriksaan, maka berarti di dalam tubuh orang tersebut terdapat virus hepatitis B. Ya, tentu saja, kalau komponennya ada, maka berarti virusnya pun ada.

Jadi, HbsAg reaktif artinya seseorang dinyatakan positif memiliki infeksi hepatitis B. Virus yang menggerogoti organ hati.

Dengan HBsAg reaktif berarti seseorang juga dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain melalui darah atau cairan tubuh. Sebagai contoh, hub. suami istri, ibu ke bayi yang dilahirkan, atau penggunaan jarum suntik bergantian.

Apa itu Hepatitis B?

Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Untungnya, sebagian besar orang yang terinfeksi hepatitis B pada usia dewasa, dapat pulih sepenuhnya bahkan ketika tanda dan gejala sakitnya tergolong parah.

Sedangkan, apabila infeksinya terjadi sejak bayi dan anak-anak, maka akan lebih mungkin berkembang menjadi infeksi hepatitis B kronis.

Dikatakan kronis apabila infeksi berlangsung lebih dari enam bulan. Mengindap hepatitis B kronis dapat meningkatkan risiko terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis — suatu kondisi yang menyebabkan jaringan parut (hati mengeras) permanen pada hati.

Mengenal Perbedaan Hepatitis B akut dan Kronis

Hepatitis B akut adalah keadaan peradangan hati akibat infeksi hepatitis B yang terjadi pertama kali. Akut berarti berlangsung singkat dan akan sembuh setelah infeksi teratasi.

Gejala yang timbul pada hepatitis akut biasanya berupa demam, nyeri perut kanan atas disertai mual dan muntah, dan bagian putih mata serta kulit menjadi kuning. Selain itu, warna urin menjadi kuning pekat atau kecoklatan seperti teh atau bahkan seperti cairan cola.

Mengenai hepatitis B kronis, ini semua bermula dari fase hepatitis B akut. Namun, sebagian besar fase akutnya tidak bergejala, terutama ketika infeksi terjadi di usia dini.

Seberapa besar potensi hepatitis B akut berlanjut menjadi kronik sangat erat kaitannya dengan usia saat pertama kali terjankit. Berikut datanya:

  • Hingga 90% menjadi kronis jika infeksi terjadi pada bayi baru lahir atau anak usia 0 – 1 tahun.
  • Hingga 50% menjadi kronis jika infeksi terjadi pada usia 1 – 5 tahun.
  • Hanya 5 – 10% saja yang berkembang menjadi hepatitis B kronik jika infeksi terjadi pada usia dewasa.

Berbeda dengan hepatitis akut, pada hepatitis kronis gejala lebih samar atau tak begitu nampak, kecuali setelah beberapa tahun hingga hati menjadi sangat rusak.

Jika HBsAg Reaktif Apakah Memerlukan Pengobatan?

Tidak semua orang dengan HBsAg postif memerlukan pengobatan. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan lanjutan secara menyeluruh untuk menentukan seberapa parah penyakit hepatitis yang di alami.

Dalam hal ini dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis untuk menelusuri riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium, yakni tes darah yang meliputi HBeAg, anti-HBe, HBcAg, anti-HBc, dan HBV-DNA serta tes fungsi hati.

Hepatitis B akut

Pada penyakit hepatitis B akut, hasil tes laboratorium darah menunjukkan:

  • HBsAg positif
  • Anti-HBc positif
  • IgM anti-HBc positif
  • Anti-HBs negatif

Infeksi akut biasanya berlangsung dalam waktu singkat, yaitu sekitar 1–3 bulan tanpa perlu pengobatan spesifik. Cukup istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengonsumsi obat pereda gejala saja.

Setelah proses alami penyakit berakhir, tubuh bisa kembali pulih sepenuhnya dalam kurun waktu beberapa bulan dengan dukungan sistem kekebalan tubuh yang baik.

Jika sistem kekebalan tubuh tidak bisa melawan tuntas virus, maka hepatitis B akut dapat berkembang menjadi hepatitis B kronis. Terutama pada kelompok usia yang rentan seperti disebutkan di atas.

Hepatitis B kronis

Pada hepatitis B kronis, hasil tes laboratorium darah menunjukkan:

  • HbsAg positif
  • Anti-HBc positif
  • IgM anti-HBc negatif
  • Anti-HBs negatif

Penderita infeksi hepatitis B kronis mungkin dapat menderita penyakit ini sepanjang hidupnya. Pengobatan bertujuan untuk mencegah komplikasi serius seperti sirosis, gagal hati, dan kanker hati.

Dengan HBsAg reaktif saja tidak bisa menjadi satu-satunya patokan untuk mendeteksi hepatitis B. Bahkan HBsAg yang positif juga bisa terjadi dalam waktu 18 hari setelah seseorang menerima suntik vaksin hepatitis B.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda agar segera memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam ketika mendapati hasil HBsAg positif.

Mengingat bahayanya penyakit ini, bagi Anda yang belum mendapatkan infeksi (HBsAg negatif) dan berisiko tinggi, maka sebaiknya mendapatkan vaksinasi hepatitis B, menjalani pola hidup sehat, serta menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas dan berbagi jarum suntik.

  • Centers for Disease Control and Prevention. Hepatitis B questions and answers for the public. Updated September 10, 2019.
  • European Association for the Study of the Liver (EASL). EASL 2017 Clinical Practice Guidelines on the management of hepatitis B virus infection. J Hepatol. 2017;67(2):370–98.
  • Hepatitis B Foundation, www.hepb.org. Understanding Your Hepatitis B Blood Tests. Diakses dari http://www.hepb.org/assets/Uploads/Understanding-Your-Hepatitis-B-Blood-Tests.pdf
  • Seto WK, Lo YR, Pawlotsky JM, Yuen MF. Chronic hepatitis B virus infection. Lancet. 2018 Nov 24;392(10161):2313-24. doi:10.1016/S0140-6736(18)31865-8

#