Apa itu HCG?
Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Pada awal kehamilan, hormon HCG mulai diproduksi dan ada dalam darah serta ikut keluar bersama urin.
Itulah alasan dilakukannya pemeriksaan atau tes kehamilan yang betujuan mendeteksi hormon ini pada darah ataupun urin. Meskipun begitu, tes kehamilan dengan mendeteksi HCG ini tidak bisa dijadikan acuan tunggal untuk memastikan hamil tidaknya seorang wanita.
Tanda pasti kehamilan harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau mendengarkan langsung detak jantung janin. Hal ini dapat diketahui melalui pemeriksaan oleh dokter atau bidan.
Bagaimana Hormon HCG diproduksi?
Proses kehamilan bermula ketika telur yang dibuahi menempel dan tertanam pada lapisan rahim. Setelah itu terbentuklah jaringan janin dan plasenta. Dari jaringan plasenta inilah hormon HCG dihasilkan.
Selama minggu-minggu awal kehamilan, HCG berperan penting dalam mempertahankan fungsi corpus luteum dalam menjaga kehamilan.
hCG pertama-tama dapat dideteksi dalam sampel darah sekitar 11 hari setelah pembuahan. Kadar hCG terus meningkat dua kali lipat setiap 48 hingga 72 jam. Hingga mencapai puncaknya sekitar 8 hingga 11 minggu setelah pembuahan.
Setelah itu, kadarnya kemudian turun perlahan selama sisa kehamilan, dan tidak terdeteksi lagi dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
Apa Kegunaan Tes HCG dan Siapa yang Membutuhkan?
Kegunaan utama dari tes HCG tentu saja untuk mendeteksi kehamilan, namun ternyata ada sejumlah kondisi lain yang memerlukan pemeriksaan ini.
Berikut beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan hormon HCG tergantung dari metode pemeriksaan yang digunakan.
Tes HCG kualitatif
Tes ini betujuan untuk melihat ada tidaknya hormon HCG sehingga hasilnya adalah positif atau negatif. Positif berarti ada, dan negatif tidak ada. Pemeriksaan ini sering kita jumpai berupa testpack kehamilan dengan sampel urine atau tes HCG dengan sampel darah.
Tes HCG kualitatif seringkali digunakan sebagai pemeriksaan skrining kehamilan, karena memang mudah dilakukan dan hasilnya cepat.
Tes HCG Kuantitatif
Disebut juga dengan pemeriksaan darah beta HCG (β-hCG) yang akan memberikan hasil berupa angka atau kadar hormon beta HCG dalam darah. Tentu saja pemeriksaan ini lebih detil dibanding HCG kualitatif, karena mengukur kadar hormon, bukan sekedar ada atau tidak.
Tes HCG kuantitatif dapat digunakan untuk:
- Konfirmasikan kehamilan
- Membantu diagnosis kehamilan ektopik , bersama dengan tes progesteron
- Membantu diagnosis dan memantau kehamilan yang mungkin gagal
- Memantau seorang wanita setelah keguguran
- Tes skrining kelainan janin, seperti sindrom Down.
- Pemeriksaan beberapa jenis tumor atau kanker organ reproduksi wanita.
- Deteksi kehamilan pada wanita yang menjalani perawatan sehingga apabila diketahui hamil, maka terapi akan disesuaikan.
Kanker yang dapat menyebabkan kadar hCG lebih tinggi dari normal meliputi:
- kanker rahim, atau koriokarsinoma
- kanker paru-paru
- kanker payudara
- kanker ovarium
Kondisi non-kanker, seperti sirosis, ulkus , dan penyakit radang usus (IBD) , juga dapat menyebabkan peningkatan kadar hCG.
Pada pria
Meskipun hCG terkait erat dengan wanita hamil, hormon ini juga dapat ditemukan pada pria. Tes darah hCG dapat menunjukkan bahwa seorang pria memiliki kanker testis .
Jika seorang pria mendeteksi benjolan di salah satu testisnya , atau jika seorang dokter mencurigai dia berisiko terkena kanker testis, maka bisa dilakukan tes hCG.
Jika hCG ada dalam darah pria, tes lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan penyebabnya.
Prosedur
Pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kehamilan, maka harus memperhatikan kapan sebaiknya waktu testpack atau tes HCG dilakukan. Hal ini akan sangat menentukan keakuratan hasil yang didapat.
Waktu terbaik adalah ketika sudah mengalami telat haid, yakni ketika sudah jadwalnya haid namun haid tak kunjung datang dan sebelumnya memiliki riwayat berhubungan dengan suami.
Tes ini dapat dilakukan mulai dari hari pertama telat haid.
Apa yang terjadi selama testpack HCG (kualitatif)?
Sampel yang dibutuhkan pada pemeriksaan testpack adalah urin atau air seni. Air seni murni tanpa cairan apapun.
Mengingat kadar hormon HCG dipengaruhi oleh cairan yang dikonsumsi, maka sebaiknya menggunakan urin pagi yang pertama setelah bangun tidur. Pada saat itulah, kadar HCG pada urine berada pada lever tertingginya di hari itu.
Urin ditampung dalam sebuah wadah kecil, seperti gelas atau sejenisnya. Setelah itu, alat tes pack yang berbentuk strip dicelupkan dengan kedalaman sesuai batas sebagaimana yang tertera dalam petunjuk penggunaan alat.
Meskipun begitu, adapula alat testpack yang berbeda, yakni dengan menteskan urin pada alat yang digunakan. Pada intinya, pastikan Anda mengikuti instruksi yang tertera pada kemasan dengan benar.
Setelah alat bertemu dengan urin, maka beberapa saat kemudian akan keluar hasilnya. Hasilnya berup akemunculan garis satu atau garis dua, garis satu bertati positif dan garis dua berarti negatif.
Apa yang terjadi selama tes darah HCG (kuantitatif)?
Laboran atau petugas lab akan mengambil sampel darah dari vena di lengan, menggunakan jarum kecil. Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam tabung atau botol reaksi.
Rasa sakit sudah tentu ada, namun hanya ringan, seperti tersengat semut ketika jarum masuk atau keluar. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan sampel darah di laboratorium dan ditunggu hasilnya.
Persiapan
Apa persiapan yang harus dilakukan sebelum tes hCG?
Tidak perlu persiapan khusus untuk tes HCG yang samplenya diambil dari darah. Persiapan diperlukan saat memeriksa cairan Urin yaitu jangan terlalu banyak minum sebelumnya dan sebaiknya menggunakan urine pertama di pagi hari.
Tentunya dokter atau petugas lab akan memberi tahu jika ada instruksi khusus yang harus dilakukan sebelum tes darah.
Risiko
Apakah ada risiko atau efek samping dari tes HCG?
Tidak ada risiko atau bahaya ketika melakukan pemeriksaan tespack. Namun sda sedikit risiko selama menjalani tes darah hCG. Diantaranya yaitu merasakan sedikit sakit atau memar di tempat jarum dimasukkan, tetapi sebagian besar gejala hilang dengan cepat.
Membaca Hasil
Pada pemeriksaan testpack, akan didapatkan hasil positif atau negatif. Hasil positif ditandai dengan dua garis, sedangkan hasil negatif ditandai dengan satu garis.
Testpack Positif dan Positif Palsu
Positif berarti ada hormon hCG dalam urin yang memiliki arti mungkin hamil. Namun, bisa juga terjadi positif palsu, yakni ketika hasilnya positif, padahal tidak hamil.
Positif palsu dapat terjadi jika seorang wanita pasca-menopause atau mengonsumsi suplemen hormon. Juga dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan seperti antihistamin, obat anti-kecemasan, diuretik, anti-kejang, obat anti-parkinson, hipnotik, dan obat penenang.
Adanya protein dalam urin (proteinuria), darah dalam urin (hematuria), atau kelebihan gonadotropin hipofisis juga dapat menyebabkan tes hCG urin positif palsu.
Testpack Negatif dan Negatif Palsu
Sedangkan hasil negatif berarti tidak hamil. Namun, bisa juga terjadi negatif palsu, yakni ketika hasilnya negatif, padahal hamil.
Negatif palsu dapat terjadi ketika tes yang dilakukan terlalu dini dalam kehamilan, sebelum ada kadar hCG yang signifikan. Pada kondisi seperti ini, maka tes dapat diulang dalam satu minggu jika ada kemungkinan kehamilannya kuat.
Negatif palsu juga dapat terjadi jika urin terlalu encer atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik dan promethazine (antihistamin).
Secara umum, jika hasilnya dipertanyakan, maka perlu dikonfirmasi dengan pengujian dengan metode yang berbeda sebagaimana arahan dokter.
Hasil pemeriksaan hCG kuantitatif
Pada pemeriksaan hCG kuantitatif, didapatkan hasil berupa angka yang menunjukkan kadar hormon. Diukur dalam satuan mili-internasional per mililiter darah (mIU / mL).
Tabel ini menunjukkan tingkat hCG normal selama kehamilan untuk setiap minggu dari periode menstruasi:
Usia kehamilan (minggu) sejak HPHT | Tingkat hCG normal (mIU / mL) |
4 | 0–750 |
5 | 200–7.000 |
6 | 200–32.000 |
7 | 3,000-160,000 |
8–12 | 32.000–210.000 |
13-16 | 9,000-210,000 |
16–29 | 1.400–53.000 |
29–41 | 940–60.000 |
*) HPHT = Hari pertama haid terakhir.
Kadar hCG yang lebih rendah dari normal dapat berarti:
- Salah perhitungan usia kehamilan
- Kemungkinan keguguran atau hamil kosong
- Kehamilan ektopik. Normalnya, kadar hCG meningkat dua kali lipat setiap 48 hingga 72 jam selama empat minggu pertama kehamilan normal, sedangkan pada kehamilan ektopik kenaikan kadarnya lebih lambat.
Kadar hCG yang lebih tinggi dari normal dapat berarti:
- Salah perhitungan usia kehamilan
- Hamil anggur
- Kehamilan ganda atau hamil kembar (baca: Hamil Kembar Tapi Testpack Negatif? Ini Penjelasannya)
. . .
Ingat! Pemeriksaan hCG bukanlah pemeriksaan tunggal untuk memastikan status kehamilan seorang wanita. Status kehamilan dan kondisi terkait harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik oleh dokter dan pemeriksaan penunjang lain seperti ultrasonografi (USG).
Lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan HCG Anda, konsultasikan dengan dokter Anda.