Lameson adalah obat dengan kandungan methylprenisolone untuk mengatasi paradangan dan reaksi alergi pada berbagai organ tubuh. Seperti pada peradangan sendi, peradangan pada saluran napas dan kulit, kelainan endokrin, berbagai penyakit autoimun dan kelainan darah.

lameson tablet dan serbuk injeksi

Obat Lameson tersedia dalam bentuk tablet dengan tiga varian dosis mulai dari 4 mg, 8 mg dan 16 mg. Obat ini termasuk jenis obat keras, sebaiknya dikonsumsi atas saran dokter Anda. Sebagai tambahan informasi berikut kami uraikan kegunaan, dosis umum, efek samping, kontraindikasi, serta keamanan obat ini jika dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui.

Tabel Ringkasan Obat Lameson

JenisKortikosteroid
GolonganObat keras, harus dengan resep
KandunganTablet: 6α-methylprednisolone 4 mg, 8 mg, dan 16 mg; Serbuk injeksi: methylprednisolone sodium succinate 125 mg/ml
KegunaanMeredakan peradangan dan reaksi alergi
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenLAPI Laboratories
Harga
  • Lameson 16: Rp. 100.000 per box isi 10 blister, per blister isi 10 tablet.
  • Lameson 8: Rp. 70.000 per box isi 10 blister, per blister isi 1o tablet
  • Lameson 4: Rp. 50.000 per box isi 10 blister, per blister isi 10 tablet
  • Lameson 125 serbuk injeksi: 110.000 per vial
Daftar isi:

Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Lameson

Fungsi obat Lameson dalam tubuh yaitu sebagai pereda peradangan, menekan respon imun, dan sekaligus mengurangi gejala alergi. Bahan aktifnya berupa 6α-methylprednisolone yang merupakan glukokortikoid turunan prednisolone dengan efek yang lebih kuat dibanding prednisone.

Methylprednisolone bekerja dengan mengikat reseptor glukokortikoid intraselular menyebabkan terhambatnya sinyal peradangan. Dalam dosis rendah kortikosteroid akan memberikan efek antiinflamasi, sementara dalam dosis yang lebih tinggi akan memberikan efek imunosupresif .

Indikasi dan Kegunaan Lameson

Lameson digunakan untuk menekan peradangan dan mengurangi gejala alergi pada beberapa kondisi berikut ini:

  • Peradangan dan alergi pada saluran napas seperti asma dan pneumonia.
  • Peradangan sendi seperti arthritis gout akut, spondilitis ankilosa, atau penyakit rheumatik yang responsif terhadap pemberian kortikosteroid.
  • Penyakit endokrin.
  • Peradangan pada kulit seperti psoriasis akut.
  • Penyakit autoimun.

Kontraindikasi

Setiap orang dengan kondisi medis di bawah ini tidak boleh menggunakan Lameson karena dikhawatirkan menimbulkan efek berbahaya:

  • Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan Lameson. Reaksi hipersensitifnya termasuk shock anafilaktik, pembengkakan pada area wajah, bibir, lidah dan kerongkongan serta kesulitan bernafas.
  • Penderita infeksi jamur sistemik yang tidak ditangani dengan baik.
  • Untuk penggunaan sediaan cairan injeksi tidak boleh diberikan pada penderita trombositopenia purpura idiopatik.
  • Tidak dibolehkan digunakan secara anorektal.
  • Tidak boleh diberikan pada pasien yang sedang menerima vaksin hidup.

Dosis Lameson dan Aturan Pakai

Peringatan! Dosis yang tepat untuk Anda adalah dosis yang yang dianjurkan dokter setelah mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Lameson untuk meredakan peradangan dan alergi

  • Dosis dewasa: dalam sediaan tablet, pemberian awal 4 – 48 mg per hari di bagi dalam beberapa dosis. Kemudian dosis dikurangi hingga dosis efektif terendah. Dalam sediaan cairan injeksi, 30 mg/kg berat badan secara intravena paling sedikit selama 30 menit dan dapat diulang setiap 4 – 6 jam sekali selama 48 jam.
  • Dosis anak-anak: 0,8 – 1,1 mg/kg berat badan atau diturunkan hingga didapat dosis efektif terendah.

Aturan pakai obat Lameson:

  • Gunakan obat ini sesudah makan atau bersamaan dengan makanan.
  • Dianjurkan untuk cukup minum air putih setelahnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Lameson pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
  • Untuk sediaan serbuk injeksi sebaiknya hanya digunakan dengan bantuan tenaga medis profesional.

Efek Samping Lameson

Seperti halnya obat lain pada umumnya, Lameson juga berpotensi menimbulkan efek samping selain efek utama yang diharapkan. Efek samping Lameson, meliputi:

  • Retensi cairan dan natrium yang memicu penumpukan cairan di bagian tubuh tertentu, terutama tungkai.
  • Gangguan penyembuhan luka.
  • Gangguan metabolisme karbohidrat.
  • Kelemahan otot.
  • Tekanan intraokular dan intrakranial.
  • Osteoporosis (penggunaan pada lansia).

Efek Overdosis Lameson

Penggunaan dosis tinggi yang melebihi anjuran dan dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan overdosis. Efek overdosis Lameson dapat berupa perkembangan katarak, glaukoma, hipertensi, retensi cairan, hiperlipidemia, pankreatitis, ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis, retensi terhadap infeksi, hiperglikemia, hingga insufisiensi adrenal.

Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter atau hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat.

Kehamilan dan Menyusui

Apakah boleh obat Lameson untuk ibu hamil?

( ! ) Hanya untuk ibu hamil yang sangat membutuhkan berdasarkan rekomendasi dokter.

Bahan aktif Lameson berupa 6α-methylprednisolone masuk dalam kategori C untuk obat ibu hamil menurut FDA. Artinya, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.

Apakah boleh obat Lameson untuk ibu menyusui?

( ! ) Hanya untuk ibu menyusui yang sangat membutuhkan berdasarkan rekomendasi dokter.

Lameson diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Dalam dosis rendah obat ini hanya mempengaruhi produksi ASI namun untuk dosis besar berisiko memicu supresi adrenal pada bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya diberi jarak 2 – 8 jam sebelum atau setelah menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Lameson bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Lameson dengan obat-obat berikut:

  • NSAID, Aspirin. Meningkatkan risiko tukak saluran cerna.
  • Kontrasepsi oral (estrogen). Kortikosteroid dapat menekan metabolisme estrogen dan menurunkan efektivitas kontrasepsi oral.
  • Antidiabetik. Menurunkan efektivitas obat antidiabetik.
  • Antikoagulan (warfarin). Meningkatkan efek obat antikoagulan.
  • Amphotericin B, diuretik. Meningkatkan risiko hipokalemia.
  • Ciclosporin. Meningkatkan risiko kejang.