Cari Tahu Penyebab Sering Kentut & Cara Mengatasinya

Penyebab sering kentut sangat beragam, mulai dari pola makan yang buruk hingga pertanda masalah kesehatan tertentu.

penyebab sering kentut

Kentut atau buang angin (flatulensi) merupakan bagian normal dari cara kerja tubuh untuk melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Normalnya, setiap orang kentut rata-rata sebanyak 10-15 kali setiap hari.

Namun demikian, sebagian orang bisa kentut lebih sering dari itu bahkan hingga lebih dari 15 kali/hari. Selain menimbulkan ketidaknyamanan bagi diri sendiri dan tentu orang sekitar, kentut yang berlebihan juga ternyata dapat menjadi pertanda dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

Berikut berbagai penyebab sering kentut yang perlu diketahui:

penyebab sering kentut

1. Konsumsi Berlebih Makanan Tertentu

Ada beberapa jenis makanan yang dapat memicu penumpukan gas di saluran pencernaan bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih, diantaranya yakni:

  • Makanan berserat tinggi. Termasuk serat larut dan tidak larut yang terkandung dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Makanan yang mengandung raffinose. Paling banyak terkandung dalam kacang-kacangan, dalam jumlah yang lebih kecil terdapat pada kubis, kubis Brussel, asparagus, brokoli dan biji-bijian.
  • Makanan bertepung. Baik yang berasal dari tepung gandum, tepung jagung maupun tepung kentang.
  • Makanan tinggi sulfur. Contohnya, bawang-bawangan (bawang merah, putih, dsb.) dan sayuran silangan (cruciferous vegetable) seperti brokoli dan kembang kol.
  • Gula alkohol. Misalnya seperti xylitol dan erythritol.

2. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan yang terjadi saat tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yakni salah satu bentuk gula yang terdapat pada susu dan produk olahannya seperti keju, mentega atau yogurt.

Seseorang dengan intoleransi laktosa umumnya akan mengalami gejala perut kembung dan sering kentut selepas ia mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung laktosa.

Gejala lain yang dapat menyertai diantaranya seperti bau kentut yang menyengat, sakit perut, mual hingga diare. Semakin banyak laktosa yang dikonsumsi, semakin parah pula gejalanya.

3. Sembelit

Penyebab sering kentut dapat dipicu pula oleh masalah sembelit atau susah buang air besar. Pasalnya, produk sisa metabolisme ataupun feses yang menumpuk di usus besar akan berfermentasi dan melepaskan banyak gas tambahan yang memicu perut kembung, sakit perut dan kentut berlebihan yang berbau busuk.

Sembelit sendiri umumnya disebabkan oleh beberapa hal seperti pola makan yang buruk (kurang asupan serat dan kurang minum), kurang aktif bergerak dan malas berolahraga serta kebiasaan buruk kerap menunda-nunda untuk buang air besar.

4. Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang ditandai oleh ketidakmampuan tubuh untuk mencerna atau memecah gluten. Gluten sendiri adalah protein yang dapat ditemukan pada sekelompok tanaman serealia, termasuk gandum dan barley. Selain itu, dapat dijumpai pula pada beberapa jenis obat-obatan, vitamin dan lipstik.

Penderita penyakit celiac dapat mengalami berbagai macam gejala gangguan pencernaan saat mengonsumsi makanan atau produk apapun yang mengandung gluten.

Gejala yang paling umum yakni, diare, perut kembung, sering kentut serta feses yang berbau tak sedap, berminyak dan berbusa. Dalam beberapa kasus, dapat pula muncul gejala berupa dermatitis herpetiformis.

5. Obat-Obatan

Obat-obatan, terutama antibiotik dapat memicu produksi gas berlebih di perut yang dapat menyebabkan gejala berupa sensasi kembung, sembelit dan sering kentut. Beberapa jenis obat lainnya yang memiliki efek serupa contohnya seperti obat untuk diabetes tipe 2 dan obat yang mengandung laktulosa ataupun sorbitol.

6. Gangguan Pencernaan

Ada banyak gangguan pencernaan lainnya yang dapat berperan sebagai penyebab sering kentut yang dialami, antara lain:

  • Sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome, IBS).
  • Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Penyakit Crohn.
  • Kolitis ulseratif.
  • Tukak lambung.
  • Gastroparesis.
  • Pankreatitis autoimun.

Tips untuk meringankan masalah perut kembung dan bergas

Untuk dapat membantu meringankan dan mencegah terulangnya kembali masalah perut kembung dan sering kentut yang dialami, terapkan beberapa tips berikut:

  • Kontrol konsumsi makanan yang menjadi pemicu, makanlah secukupnya jangan berlebih.
  • Terapkan diet bebas gluten untuk penderita penyakit celiac.
  • Makan lebih sering namun dengan porsi yang lebih kecil.
  • Makan dengan lebih lambat, begitupun dengan minum.
  • Hindari minuman berkarbonasi.
  • Kurangi konsumsi makanan berlemak.
  • Jauhi rokok dan minuman beralkohol.
  • Olahraga secara teratur rata-rata 150 menit/minggu.

Cobalah konsumsi obat untuk perut kembung yang dijual bebas di apotek, misalnya yang mengandung simetikon seperti Gas-X. Terakhir, segera periksakan diri ke dokter bila keluhan sering kentut yang dialami dirasa mengkhawatirkan dan disertai gejala lain seperti diare, perut terasa sangat nyeri, adanya darah pada feses, berat badan menurun, nafsu makan berkurang dan lain sebagainya.

  • Jon Johnson, Medicalnewstoday. 2019. Why do I fart so much?. Diakses Desember 2019.
  • Jenna Fletcher, Medicalnewstoday. 2018. How do you stop smelly farts?. Diakses Desember 2019.
  • Kati Blake, Healthline. 2019. Everything You Need to Know About Flatulence. Diakses Desember 2019.
  • Erica Cirino, Healthline. 2018. Why Do I Keep Farting?. Diakses Desember 2019.

#