Dampak Stres Bagi Kesehatan Tubuh yang Harus Diwaspadai

Bukan cuma urusan psikis, ada sejumlah dampak stres bagi kesehatan tubuh, termasuk menurunkan kekebalan tubuh dan penuaan dini.

dampak stres bagi kesehatan tubuh

Stres merupakan respon adaptif seseorang terhadap berbagai tekanan, tuntutan maupun perubahan kehidupan. Ada banyak hal berbeda dalam hidup yang dapat menyebabkan stres. Beberapa diantaranya, seperti pekerjaan, keuangan, hubungan asmara, penyakit yang diderita, masalah dalam keluarga, dan lainnya.

Tak Selamanya Stres Itu Buruk

Meski kerap diidentikkan dengan dampak negatif, namun stres juga nyatanya bisa bersifat positif (eustress). Stres semacam ini bisa mendatangkan manfaat serta menimbulkan motivasi kuat untuk bisa segera menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Misalnya saat sedang dikejar deadline, dimana waktu yang sempit disertai stres justru membuat pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Bahkan, beberapa orang sangat menikmati stres semacam ini untuk memicu adrenalin dan memperoleh kepuasan tersendiri.

Dalam beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa, eustress bermanfaat untuk menguatkan otak serta melindungi kesehatan otak jangka panjang dengan membuat koneksi saraf tambahan sekaligus mengurangi peradangan di otak.

Nah, yang berbahaya dan perlu dihindari adalah jenis stres kronis dan stres akut episodik. Dimana kedua jenis stres ini terjadi secara berkepanjangan dan berulang-ulang kali dialami hingga kehidupan menjadi berantakan. Bahkan memiliki dampak buruk bagi kesehatan serta dapat memperparah masalah kesehatan yang dialami.

Apa Saja Dampak Stres Bagi Kesehatan Tubuh?

Berlawanan dengan stres yang positif (eustress), stres negatif (distress) harus segera diatasi. Bila tidak, maka berpotensi menimbulkan dampak yang semakin buruk, termasuk munculnya penyakit-penyakit berat. Berikut ini beberapa dampak stres bagi kesehatan tubuh yang harus diwaspadai:

1. Menurunnya kekebalan tubuh

Paparan hormon stres dalam jangka panjang dan jumlah tinggi dapat melemahkan sistem imun dan menurunkan respon imun dalam mengenali juga menghancurkan zat asing berbahaya dari luar tubuh.

Akibatnya, tubuh akan mudah sekali terserang penyakit – misal yang ringan seperti sering sakit flu atau batuk pilek. Selain itu, proses pemulihan saat sakit pun menjadi lebih lambat. Saat mengalami luka atau cedera juga menjadi sulit sembuh.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tak Gampang Sakit

2. Penurunan libido

Dalam banyak kasus, stres kronis memiliki imbas terhadap penurunan libido. Dimana hasrat untuk bercinta dengan pasangan menjadi sangat berkurang. Lebih jauh, kondisi ini bahkan dapat merusak keharmonisan rumah tangga.

Pada pria, tingkat hormon stres yang tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan kadar testosteron, mengganggu produksi sperma, menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi hingga meningkatkan risiko infeksi pada organ reproduksi pria, termasuk prostat dan testis.

Sementara pada wanita, dapat memengaruhi siklus haid yang berimbas buruk pada menstruasi yang menjadi tidak teratur, menjadi lebih berat atau lebih menyakitkan. Dan tentu ini semua berpengaruh langsung terhadap menurunnya tingkat kesuburan maupun peluang kehamilan.

3. Sakit kepala & nyeri otot

Saat sedang stres, otot-otot akan menegang dan kemudian menjadi rileks kembali saat kondisi sudah tenang. Akan tetapi, jika stres terjadi secara berkelanjutan, maka otot-otot tak memiliki kesempatan untuk menjadi rileks.

Kondisi otot yang terus-menerus tegang seperti ini dapat menyebabkan dampak buruk. Diantaranya, seperti sakit kepala tegang maupun migrain serta sensasi nyeri di bagian punggung, pinggang, bahu dan bagian tubuh lainnya.

4. Gangguan pencernaan

Di samping akibat konsumsi makanan tertentu, timbulnya masalah pencernaan juga dapat dipicu akibat stres. Pasalnya, saluran pencernaan dan otak memiliki koneksi langsung yang sangat kuat. Dimana sistem saraf enterik yang mengontrol seluruh sistem pencernaan sangat bergantung pada saraf dan neurotransmiter otak.

Maka tak heran, saat sedang stres seseorang bisa mengalami gangguan pencernaan. Termasuk diantaranya perut mual, sembelit, diare, maag, naiknya asam lambung bahkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sindrom iritasi usus.

5. Penuaan dini

Menjadi tua adalah mutlak, setiap manusia suatu saat akan mengalaminya. Namun, hal tersebut bisa saja datang lebih cepat akibat stres terus-menerus yang dialami. Stres memengaruhi gaya hidup seseorang menjadi lebih buruk, seperti jadi malas bergerak, konsumsi makanan tidak sehat, merokok, kualitas tidur yang buruk dan banyak lagi.

Stres kronis juga dapat memengaruhi semua organ tubuh dan menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, stres tak hanya menyebabkan penuaan dini yang terlihat dari luar, seperti kulit keriput dan kerontokan rambut, lebih dari itu dapat mengalami penuaan dari dalam yang bahkan bisa meningkatkan risiko kematian dini.

6. Beberapa dampak buruk lainnya

Ada banyak lagi dampak stres bagi kesehatan tubuh bila kondisi ini tak juga dikelola dengan baik, beberapa diantaranya bahkan dapat berujung pada penyakit berat, seperti:

  • Sesak napas.
  • Hipertiroidisme.
  • Gangguan kecemasan dan depresi.
  • Obesitas.
  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi, stroke, & penyakit jantung.

Belajar Mengelola Stres untuk Hidup Lebih Bahagia

Stres memang tidak dapat dihindari, karena bukan hidup namanya bila tidak ada masalah. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus menghadapinya secara aktif. Belajarlah untuk bisa mengelola stres dengan baik agar tidak menyebabkan hal buruk yang bahkan dapat merugikan kesehatan. Berikut beberapa kiat yang dapat diterapkan:

  • Terapkan gaya hidup aktif dan olahraga teratur.
  • Biasakan untuk bersyukur dan berpikir positif.
  • Nikmati beragam hal yang menimbulkan tawa dan pertahankan selera humor.
  • Praktikkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, relaksasi otot progresif, kompres hangat, dll.
  • Sisihkan waktu untuk melakukan hobi, termasuk bermain game, menonton film, membaca buku, bermain alat musik, dsb.
  • Luangkan waktu lebih bersama keluarga dan sahabat.
  • Tidur cukup dan makan makanan sehat seimbang.

Jangan melampiaskan stres pada hal-hal buruk, seperti merokok, minum minuman keras dan penggunaan obat-obatan terlarang. Cerita pada orang terdekat yang bisa dipercaya untuk mencurahkan isi hati saat sedang mendapati masalah atau stres. Hal ini dapat membantu menimbulkan kelegaan. Jangan memendam segala sesuatunya seorang diri.

Dan yang tak kalah penting, cobalah untuk lebih meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan. Segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater bila merasa berat untuk mengatasi stres yang dialami.

  • Mayo Clinic Staff, Mayoclinic. 2019. Stress symptoms: Effects on your body and behavior. Diakses Desember 2020.
  • Ann Pietrangelo, Healthline. 2020. The Effects of Stress on Your Body. Diakses Desember 2020.
  • Elizabeth Scott, MS, Verywellmind. 2020. What Is Stress?. Diakses Desember 2020.
  • Elizabeth Scott, MS, Verywellmind. 2020. Common Signs and Symptoms of Too Much Stress. Diakses Desember 2020.

#